6. Weird

1.9K 103 2
                                    

Zain hanya terdiam sebelum akhirnya tersenyum tipis.

"Kemari lah". Ucap Greeny Sambil menggerakan tangan nya, tanda mengajak.

Kemudian Zain berjalan ragu menuju Greeny.

"Apa kamu ada waktu? Duduk lah dan temani aku sebentar saja". Ucap Greeny dengan tatapan ragu.

'Say yes Zain'. Benak Greeny berharap.

Zain menatap Kevin singkat. "Baiklah".

"Yee". Sorak Greeny.

Kini mereka duduk bersebelahan dan menatap lapangan basket.

Greeny pun memulai pembicaraan. "Zain, apa kamu pernah bermain basket?".

"Mmm, aku rasa tidak".

"Apa kamu tidak pernah berolahraga?".

"Aku tidak bermain basket bukan berarti aku tidak pernah olahraga".

"Lalu olahraga jenis apa yang kamu sukai?".

"Lari".

"Baiklah, lain waktu kita harus lari pagi bersama. Okey?". Dengan tersenyum lebar dan menaikan satu alisnya.

"Mmm".

"I think 'mmm' mean to to say yes". Teka Greeny.

" I don't think so". Ucap nya dan diikuti sedikit kekehan ringan.

Sontak membuat Greeny ikut tertawa.

Dari kejauhan Kevin melihat Greeny tengah asik tertawa dengan Zain.

'Apa yang mereka lakukan?', benak Kevin bertanya-tanya.

"Kevin! Focus!". Teriak Jaden, membubarkan pikiran nya.

Greeny menatap kedua bola mata hitam milik Zain.

'Dia memang tampak keren, dengan senyuman itu'. Benak Greeny.

Zain membalas tatapan Greeny.

'Perasaan apa ini? Dan kenapa hati ku berdebar? Apa ini efek berteman dengan nya?. Tapi jujur senyuman nya memang terlihat indah'. Benak Zain.

Tak lama kemudian Kevin datang menghampiri Zain dan Greeny.

"Hei". Ucap Kevin.

"Eh-Kak Kevin". Balas Greeny.

"Aku pulang". Ucap Zain sambil berjalan beberapa langkah.

"Baiklah hati-hati dan terima kasih". Ucap Greeny dengan nada sedikit kencang.

Kevin segera duduk di samping Greeny.

"Makasih yah, udah nepatin janji nya". Ucap Kevin sambil mengelap keringat nya dengan handuk kecil.

"Iya kak, kakak juga keren main nya kayak Neymar".

"Iya ma- Bentar deh, Neymar?". Ulang Kevin.

"Iya Neymar kan pemain basket yang terkenal itu kak".

Kevin yang mendengar nya sontak tertawa. "Neymar itu pemain sepak bola, bukan pemain bola basket, Greeny".

"Aih iya tah kak?". Ucap Greeny sedikit malu.

"Iya hahaha".

"Theo lihat saja kau di rumah". Gerutu Greeny dengan suara pelan, sambil tersenyum malu pada Kevin.

'Kenapa hanya melihat senyum nya membuat rasa kesal gue ilang". Benak Kevin.

"Kak gausah liat aku dulu, aku lagi malu nih". Ucap Greeny sambil menutupi muka nya dengan kedua telapak nya.

"Hahaha. Karena lo malu gue kasih ini deh". Sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan memberikan nya pada Greeny.

"Biskuit stik rasa matcha". Ucap Greeny.

"Gue harap lo suka Green".

"Suka banget ini mah, duh jadi pengen sering-sering malu biar dapat kayak gini lagi". Balas nya dengan kekehan ringan.

"Hahaha. Cobalah". Balas Kevin dengan senyuman manisnya.

***

Zain mengambil beberapa buku tebal dari rak buku di kamar nya dan mulai membaca nya di meja belajar.

"Apa yang ingin Kevin lakukan pada Greeny?". Pikir Zain sambil memainkan bolpoin di tangan nya.

"Lebih baik, aku sering-sering memperhatikan Greeny". Ucap nya lagi.

Seseorang mengetuk pintu kamar Zain. "Zain ayo makan malam dulu, papa dan kak Kevin sudah menunggu di bawah". Ucap seseorang di balik pintu.

"Iya mah, nanti aku turun setelah mengerjakan soal ini". Balas nya berbohong.

"Baiklah, mama akan tunggu".

"Sejak kapan aku merestui hubungan ini? Dan sejak kapan aku mau dekat dengan nya?". Gerutu Zain dengan nada sedikit kesal.

Ponsel Zain berdering, satu pesan masuk.

Greeny Camelia W : Hai teman!

"Tau dari mana dia, Id LINE aku". Ucap Zain.

Zain Farris K : Ada apa?

Tidak lebih dari 1 menit, Zain telah menerima balasan nya.

Greeny Camelia W : Itulah yang dilakukan teman. Mengirim pesan. Apa kamu tak pernah mendapatkan pesan dari teman?

Zain Farris K : Tidak pernah

Greeny Camelia W : Baiklah, mulai hari ini aku kan selalu mengirimu pesan:)

"Kenapa dia selalu berbuat aneh?". Tanya Zain sambil tersenyum tipis menatap layar ponsel nya.









A.n
Vote, comment and follow please. :)

Please, Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang