19. Almost

1.4K 71 0
                                    

Setelah menyelesaikan tugas, mereka pun merapihkan buku-buku dan bergegas pulang.

"Gue pulang duluan ya, supir gue udah jemput di depan sekolah". Ucap Chand.

"Aku juga pulang duluan ya, udah ada yang nunggu di depan sekolah". Sambung Greeny.

"Yaudah kalian hati-hati ya". Balas Stela yang masih merapihkan beberapa buku bersama Zain.

"Zain, kamu tuh harus lebih tanggap dong. Tadi kenapa kamu gacoba anter Greeny?".

"Tadi dia sendiri yang bilang, kalau dia udah ada yang nunggu".

"Itu kak Kevin!".

Zain yang mendengarnya langsung membulatkan mata nya.

"Tadi dia tanya soal Audrey, tapi aku bilang nya aku murid pindahan yang secara bersamaan saat Audrey keluar. Dia tanya Audrey siapa, tapi kalau aku jawab pasti dia akan tanya lebih lanjut lagi tentang kepindahan Audrey yang berkaitan dengan Kevin".

Zain sungguh tak mengerti bahwa Stela sangat mengerti keadaan nya. "Makasih Stel".

"Sebagai tanda makasih, kamu harus lebih nunjukin perasaan kamu ke Greeny, sebelum Greeny berakhir sama seperti Audrey". Tegas Stela.

***

Kevin memberhentikan mobil nya tepat di depan gerbang rumah Greeny. Memang akhir-akhir ini Greeny dekat dengan Kevin.

"Makasih yah kak". Ucap Greeny.

"Iya sama-sama. Sering-sering deh kayak gini".

Greeny tersenyum manis sebelum akhirnya keluar dari mobil merah Kevin dan masuk ke dalam rumah.

"Greeny lo harus jadi pacar gue, dengan itu gue bisa liat Zain lebih menderita". Ucap Kevin.

***

Baru saja Greeny membuka mata nya, sudah di kejutkan dengan dering ponsel nya.

Zain Farris K : Bersiaplah, dalam waktu 15 menit aku akan tiba di rumah kamu

Zain Farris K : Ayo keluar dan lari pagi

Greeny yang membaca nya sontak membulatkan mata nya dan bergegas bangun untuk mandi.

Saat Greeny tengah mengeringkan rambut nya seseorang mengetuk pintu kamar nya.

"Sayang cepat keluar, Zain di bawah sudah menunggu".

"Iya mah, aku akan turun".

Betapa kaget nya Greeny saat melihat Zain dengan kaos hitam dan celana panjang berwarna abu-abu, sangat beda dengan ia mengenakan seragam.

'Keren juga ya Zain kalau kayak gitu'. Benak Greeny.

Greeny yang tak sadar melihat Zain sedari tadi dengan senyuman di kejutkan oleh Theo.

"Hijau!".

"Eh-ish kak Theo".

"Cepat keluar, dari tadi yang kamu lakukan hanya memandangi Zain".

"Hah? Engga kok". Ucap Greeny berbohong.

"Kamu suka ya liat Zain". Goda Theo membuat rona merah pada pipi Greeny. "Tuh kan blushing ".

"Ish apasih kak, udah ah yu Zain kita pergi". Sambil membuang muka dan berjalan keluar rumah yang diikuti Zain.

Tepat ditaman yang tak jauh dari rumah Greeny mereka mulai berlari kecil.

Greeny menatapi Zain dari samping. Entah Zain sadar atau tidak, Greeny dari tadi terus menatapinya wajah nya.

'Seriusan deh, kali ini Zain keren banget. Kulit putih nya semakin membuat dia makin keren'. Benak Greeny.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?". Tanya Zain membuyarkan pikiran Greeny.

"Heh? Eh-engga apa-apa kok". Dengan wajah sedikit ragu.

"Bukan pikiran mesum kan?".

"Hah? Ya engga lah Zain! Untuk apa?". Jawab nya dengan nada Sedikit tinggi.

Zain yang melihat reaksi Greeny yang berlebihan pun tertawa.

'Senyuman Zain, buat aku hampir melting. Jarang banget liat dia senyum dan ini pertama kali nya Zain tertawa'. Benak Greeny berteriak.

Greeny yang melihat Zain terus tertawa, kemudian ikut tertawa bersamaan dengan Zain.







A.n
Vote, comment and follow please :)

Please, Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang