13

2.8K 318 61
                                    

"Diam-diam mereka menyimpan sesuatu di dalam hati mereka"

---

Matahari pagi di Ilsan sungguhlah cerah. Udara yang sejuk dan suara cicitan burung membuat pagi hari di Ilsan terasa manis.

Sementara itu, di dalam kamar Yuju sama sekali belum ada tanda-tanda akan bangun dari kedua orang yang kini sedang tertidur pulas.

***

"Hm."

Yuju perlahan membuka matanya sambil menguap. Hal yang pertama yang ia lihat pagi ini adalah wajah Junhoe yang berjarak 5 cm dari wajahnya. Ia juga menyadari bahwa ia dalam posisi dipeluk oleh Junhoe.

Tunggu dulu.

"Dekat? Peluk? Tidur?" pikir Yuju yang masih setengah sadar.

Sedetik kemudian dia sadar.

"Yak! Menjauh dariku!" kata Yuju segera melepas pelukan Junhoe.

"Hm," guman Junhoe yang sama sekali tak melepas tangannya.

"Aish, dasar byuntae namja," kata Yuju masih berusaha melepas tangan Junhoe di pinggangnya.

Tanpa Yuju tahu, sebenarnya Junhoe sudah bangun sedari tadi. Hanya saja, Junhoe tidak langsung beranjak dari ranjang, ia lebih memilih memandang wajah Yuju ketika tidur.

"Jangan bersikap seolah kau tak menyukainya," kata Junhoe masih dalam keadaan mata tertutup.

"Apa maksudmu?" tanya Yuju.

"Kau menyukainya 'kan? Bahkan kau tersenyum dalam tidurmu tadi malam," kata Junhoe yang kini membuka matanya.

Yuju hanya diam dan tidak tahu menjawab apa, ditambah kini wajah Junhoe yang dekat dan kedua mata Junhoe memandangnya.

"Aish, menyingkir!" kata Yuju yang berhasil melepas pelukan Junhoe dan bangkit berdiri.

"Ayolah, masa kau mau cepat-cepat pergi dariku?" guman Junhoe.

"Aish," guman Yuju dengan wajah kemerahan.

Yuju segera meninggalkan kamarnya dengan senyum tersembunyi di wajahnya.

***

"Bagaimana tidurmu?" tanya Appa Yuju.

"Nyenyak," kata Yuju sambil mengambil nasi.

"Oh ya, kapan kau akan memberikan kami cucu?" tanya Eomma Yuju.

"Secepatnya."

Junhoe tiba-tiba datang dan duduk di sebelah Yuju. Yuju menatapnya sambil tersenyum palsu seakan mengatakan "Apa maksudmu?".

"Tapi, sayangnya kami masih sibuk," kata Yuju mencoba menyelamatkan hidupnya.

"Ah, begitu," kata Appa Yuju.

MRS.KOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang