4

2.8K 352 35
                                    

TEAM JUNE / TEAM DONGHYUK ?

###

"Meski mereka tidak menginginkan ini, namun tetap saja. Mereka adalah manusia yang masih memiliki perasaan."

---

Ting tong.
Bel dorm iKON berbunyi.

"Siapa?" tanya Donghyuk yang berjalan menuju pintu.
"Bukalah," kata seseorang dari luar.

Cklek.
"Yuju?" tanya Donghyuk yang terkejut menemukan sahabatnya itu sekarang ada di depannya.
"Kau dari mana?" tanya Donghyuk.
"Rapat," kata Yuju.
"June mana?" tanya Donghyuk.
Yuju menggeleng.

"Masuklah," kata Donghyuk.

Yuju masuk ke dalam diikuti Donghyuk.
"Ayo main," kata Yuju.
"Main apa?" tanya Donghyuk.
"Video game," kata Yuju.
"Baiklah. Sudah lama kita tak bermain bersama," kata Donghyuk.
"Memang dan sekarang aku butuh hiburan," kata Yuju.
"Tapi, sebentar saja. Kau harus pulang karena besok kau a-"
"Akan menikah. Aku tahu, Kim Donghyuk. Terima kasih," kata Yuju malas.

***

"Ini pesanan anda, Tuan," kata pelayan memberikan sebuah kotak.
"Terima kasih," kata Junhoe.

Setelah cincin pernikahannya dengan Yuju telah ia ambil, Junhoe meninggalkan toko perhiasan itu.

Ia lalu masuk ke dalam mobilnya dan kembali ke dorm iKON.

Ditengah perjalanannya, ia memikirkan banyak hal di pikirannya.

Nasib.
Menikah.
Reputasi.
Kebebasan.
Yuju.

Yuju?
Tentu ia juga memikirkan Yuju.

***

"Aku benar-benar tidak menyangka aku akan menikah secepat ini. Aku bahkan belum memiliki SIM, belum memiliki mobil dan belum sukses," kata Yuju yang kini berbaring di sofa.
"Kau akan segera memiliki semua itu," kata Donghyuk yang duduk di karpet.

"Donghyuk-ah," kata Yuju.
"Hm?" tanya Donghyuk menatap Yuju.
"Kau ingat dulu kau bilang jika pernikahan itu antara 2 orang yang saling mencintai?" tanya Yuju.
Donghyuk mengangguk.

"Jika aku menikah dengan orang yang tak kucintai, berarti itu bukan pernikahan?" tanya Yuju.
Donghyuk terdiam.
Yuju jelas menyinggung soal pernikahan besok yang akan segera terjadi.

"Tentu bukan."
Junhoe melewati mereka sambil membawa kotak yang tadi ia ambil
"June? Kau dari mana?" tanya Donghyuk.
"Mengambil benda bodoh ini," kata Junhoe.
"Buang saja benda bodoh itu," kata Yuju tanpa melihat Junhoe.
"Jika aku mau, aku akan membakarnya. Namun, aku masih memikirkan hidupku," kata Junhoe kesal dan masuk ke kamarnya.

"Lihat? Belum menikah dengan mahluk itu saja sudah membuatku darah tinggi," kata Yuju.
"Itu karena kau belum mengenalnya secara dekat," kata Donghyuk.
"Aku mengenalnya, bahkan sebelum aku bertemu denganmu," kata Yuju.
"Jadi?" tanya Donghyuk.
"Jadi, aku harus mempersiapkan diriku menghadapi mahluk yang keras kepala itu selama sebulan," kata Yuju.

"Satu bulan? Apa maksudmu?" tanya Donghyuk.
Yuju lupa, ia belum mengatakan hL itu pada Donghyuk.
"Ah, antarkan aku pulang," ajak Yuju.
"Baiklah," kata Donghyuk.

***

Junhoe sama sekali belum tidur. Padahal jam telah menunjukkan pukul 22:30. Ia bahkan tidak bergerak sedikitpun.

"Kau tak bisa tidur?" tanya Donghyuk yang menyadari sahabatnya itu belum terlelap.
Junhoe sama sekali tak menjawab, ia malah memiringkan badannya sehingga membelakangi Donghyuk.
Agaknya ia tak mau berbagi masalah yang sedang ia pikirkan.
Bahkan, pada Donghyuk.

Ia gugup.

***

Sementara di dorm GFriend, Yuju juga mengalami hal yang sama.
Ia belum bisa tidur.

"Ada apa, unnie?" tanya Umji.
"Aku tak bisa tidur," kata Yuju.
"Pernikahan?" tanya Umji.
Yuju mengangguk.

"Kau tak perlu gugup, unnie. Kau pasti bisa menghadapinya," kata Umji.
Sementara, Yuju hanya tersenyum menanggapi perkataan Umji.

"Tidurlah," kata Yuju.
"Kau juga, unnie," kata Umji yang dibalas anggukan dari Yuju.

Yuju memiringkan badannya dan menghadap dinding.
Sebenarnya bukan gugup yang ia rasakan.
Ia sama sekali tak gugup.
Namun, ia menyesal.

Bukan hanya menyesal karena pernikahan yang akan segera terjadi, tapi penyesalan karena terlambat.
Terlambat untuk mengakui perasaannya pada orang yang ia cintai.

Yuju juga adalah seorang manusia.
Tentu ia mencintai seseorang.

Tanpa ia kehendaki, air mata turun membasahi pipinya.
"Aku tak mau kehilangan dirimu," pikir Yuju.
Ia semakin mengeratkan pelukannya pada guling.
Saat itu pula, sebuah notifikasi muncul di layar handphonenya.

"Apa kau belum tidur?"

TBC

MRS.KOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang