16

3K 337 73
                                    

"Terima kasih telah hadir dalam hidupku"

---

Yuju melihat pantulan dirinya di cermin dengan seksama. Ia lalu memutarkan badannya 360°. Mencoba tersenyum dengan kedua telunjuknya.

"Hah," kata Yuju sambil menghela nafasnya.

Berkali-kali ia mencoba tersenyum.
Namun percuma saja, kesedihan terlihat jelas dari wajahnya.

***

Cklek.

Junhoe keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi. Ia lalu mencari keberadaan Yuju dan menemukannya berdiri di ruang tamu sambil memandang foto pernikahan mereka.

"Yuju," panggil Junhoe.

"Hm?" tanya Yuju tanpa melihat Junhoe.

"Kita harus pergi," kata Junhoe.

"Kasih aku 5 menit, June," pinta Yuju.

"Baiklah," kata Junhoe menuruti permintaannya.

Ia lalu berdiri di samping Yuju dan ikut memandang foto itu juga.

"Betapa lucunya foto ini," kata Yuju.

"Apanya yang lucu?" tanya Junhoe.

"Lihat saja wajahmu itu. Dingin dan menyebalkan, bagai tak diberi makan selama satu abad," kata Yuju menahan tawanya.

"Daripada dirimu, senyummu itu menyeramkan dan mematikan," kata Junhoe.

"Hm, pandangilah wajah mematikanku selagi bisa," ucap Yuju lalu tertawa.

Junhoe nyatanya memang memandang Yuju.

"Entah aku gila atau apa, foto ini terlihat indah sekali," guman Yuju sambil tersenyum.

"Memang indah," kata Junhoe.

"Ah, ayo berangkat," ajak Yuju.

"Ayo," kata Junhoe.

Junhoe keluar terlebih dahulu, disusul Yuju. Tepat sebelum menutup pintu, Yuju tersenyum dan berbisik, "Sampai jumpa lagi, home sweet home."

***

Tak seperti sebelumnya, selama perjalanan Yuju dan Junhoe hanya diam dalam keheningan. Junhoe fokus menyetir dan Yuju hanya memandang ke arah jalanan.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Junhoe melirik sebentar ke arah Yuju.

"Ya," jawab Yuju singkat.

Jelas Yuju berbohong. Wanita mana yang baik-baik jika beberapa jam ke depan ia akan segera menjadi janda.

***

Yuju dan Junhoe melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam Gereja. Gereja ini adalah dimana mereka melangsungkan pernikahan satu bulan yang lalu. Yuju jelas ingat semua kenangan yang terjadi disini.

Pernikahan yang konyol. Itulah pikiran Yuju saat ia memasuki Gereja satu bulan yang lalu.

Namun, sekarang, kenangan itu tidaklah konyol atau menyedihkan. Tapi itu adalah kenangan paling tak terlupakan.

MRS.KOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang