5

3.1K 328 15
                                    

"You don't marry the person you can live with, you marry the person you can't live without."

---

"Apa ini mimpi?" tanya Yuju pada pantulan dirinya di cermin.
"Aish," guman Yuju.

Melihat dirinya yang kini mengenakan gaun putih dan mahkota kecil, agaknya membuatnya sedikit sendu, bukannya bahagia.

"Unnie, mobilnya sudah datang," kata Hana, adik Yuju.
"Bantu aku, Hana-ya," kata Yuju.
"Ne, unnie," kata Hana.

***

Junhoe, kini sudah berdiri di depan Altar. Dengan mengenakan tuxedo dan dasi, ia nampak tampan dan menawan. Hanya satu saja yang kurang darinya.
Senyum.

Para jemaat atau tamu undangan telah duduk rapi. Termasuk member iKON & GFriend, keluarga Junhoe dan Yuju dan artis YG lainnya. Jika dihitung, tidak sampai 50 orang.

Tak lama, terdengar suara mobil yang berhenti di depan Gereja. Tidak salah lagi, itu mobil yang mengantar sang pengantin wanita, Yuju.

Dengan bantuan adiknya tentunya ia dapat turun dari mobil. Setelah itu, Appa Yuju, mengandeng tangan putri sulungnya itu dengan lembut. Yuju dan Appa-nya perlahan masuk ke dalam Gereja, diikuti Hana yang membantu mengangkat ekor gaun Yuju.

Yuju sedikit tertunduk ketika sedang berjalan.
"Sayang, tegakkanlah kepalamu. Jangan sampai mahkotamu terjatuh, nak," kata Appa Yuju pelan.
"Apakah menurut Appa ini benar?" tanya Yuju.
"Appa yakin, karena kau tak pernah mengecewakan Appa dan selalu mengambil keputusan yang benar, Choi Yuna. Aku bangga padamu," kata Appa Yuju.
Yuju sedikit tersenyum karena perkataan Appa-nya.
Walau dalam hati ia ingin menangis, karena ia akan segera mengecewakan Appa-nya.

Tak sadar, Yuju dan Appa-nya telah berjalan setengah jalan. Sekarang mereka melewati para undangan dan tamu yang kini memandangi mereka, lebih tepatnya Yuju.

Mata Yuju bertemu dengan para member GFriend yang tersenyum manis padanya. Bahkan, Yerin dan Umji mengacungkan jempol padanya.

Lalu, ia melihat member iKON yang juga tersenyum padanya. Namun, Yuju terfokus pada satu orang. Donghyuk, yang kini tersenyum padanya. Ia bahkan meletakkan kedua telunjuknya di ujung mulutnya, tanda agar Yuju tersenyum.
Lantas, Yuju pun tersenyum.

Lalu ia juga melihat, Eomma-nya yang tersenyum bangga padanya. Eomma Yuju nampak seperti orang paling bahagia di dunia.

Hingga akhirnya, Yuju sampai di depan Altar, tepat di sebelah kanan Junhoe, yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

"Terima kasih, Appa," bisik Yuju.
"Sama-sama, Sayang," kata Appa Yuju dan melepaskan putri sulungnya itu bersama Junhoe.

***

Selama ibadah berlangsung, baik Junhoe maupun Yuju sama sekali tak bicara. Bahkan, Pendeta yang kini ada di depan mereka pun sedikit heran.

Junhoe, walau nampak biasa saja, sebenarnya ia gugup. Bahkan sangat gugup, ia takut jika ia bicara suaranya akan bergetar, maka ia lebih memilih diam dan memandang ke depan.

Yuju, nampak jelas di wajahnya ia tidak bahagia, tidak juga sedih. Hanya, ada sebuah perasaan yang terganjal di hatinya. Maka tak jarang ia sampai melamun.

Hingga bagian yang paling di tunggu-tunggu pun tiba.
Janji nikah.

"Apakah saudara mengakui dihadapan Tuhan dan JemaatNya bahwa saudara bersedia dan mau menerima Choi Yuna sebagai istri saudara satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup saudara?" tanya Pendeta.

MRS.KOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang