Ruwet bag 2

289 14 2
                                    

Nia hanya menganga ketika mengetahui seseorang yang di kenalkan Ibunya. Dalam benaknya masih belum percaya dengan apa yang terjadi.

" Jadi kalian sudah saling kenal " ucap Isti memecah keheningan dan ketegangan di ruang tamunya.

Nia menganguk lemah.

" Kok bisa, kalian kenal dimana? "

Nia diam tak bergeming sedikitpun. Kepalanya tertunduk semakin dalam.

" Om... Om Surya ayahnya Elang Bun! " jawab Nia gugup.

Tiba tiba dari arah pintu Elang menerobos tanpa permisi. Nafasnya yang tersengal sengal meyiratkan kekawatirannya.

" Host....host...host...Papa!!! "

Semua mata tertuju pada makhluk tuhan paling seksi itu. Hehehe lebay yak.
Mata Isti semakin melebar kertika mendapati Elang memangil Surya dengan sebutan papa. Tak berbeda jauh dengan Surya, lelaki paruh baya itu terlihat sangat terpukul dengan kebenaran yang baru ia dapati.

" Jadi apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Isti bingung.

" Sepertinya rancana pernikahan kita,.. Harus kita batalkan " ucap Surya lemah.

" Apa Maksudnya Mas! " tanya Isti tak percaya.

" Kita tidak bisa menikah, karena Nia sedang mengandung anak Elang!" jawab Surya lemah, mencoba menutupi kekecewaan yang tersirat di hatinya.

Isti terkejut,manik matanya memandang Nia yang masih tertunduk.

Pelan tapi pasti Nia mengangkat kepalanya. Dengan sisa sisa keberanian dia berusaha untuk memberi alasan. Namun semua sia sia ketika Elang mendahuluinya berbicara.

" Maafkan saya tante, saya berjanji akan bertanggung jawab sepenuhnya, saya sangat menyesal, tapi saya sangat mencintai Nia, saya harap tante dapat merestui hubungan kita" ucap Elang tanpa keraguan.

Sorot mata tajam seakan menembus mata Elang ketika manik matanya bertemu dengan Nia. Kekesalan yang mendalam tersirat si raut wajahnya.

"Pah... Biarkan Elang hidup dengan orang yang Elang sayangi, Elang Mohon " ucap Elang sambil sujud di pangkuan papanya.

" Baiklah... Jika memang ini yang terbaik, papa akan merestui kalian " jawab Surya pasrah.

*****

Persiapan pernikahan Nia dan Elang berjalan cukup lancar. Ruang tamu munghil di kediaman Isti di sulap menjadi area akadnikah yang cantik dengan desain minimalis klasik.

Dibalik meja rias Nia duduk anggun memandangi pantulan wajahnya di cermin. Butir bitir bening kembali menghiasi kelopak matanya. Rasa sesak yang menjalar didadanya kian memuncak. Nia masih tak mampu mencerna apa yang terjadi denganya akibat permainan konyol Elang.

" Jangan menangis sayang, ini bukan akhir dari segalanya, aku senang karena orang yang akan mendampingimu adalah Elang putra mad Surya, dan aku tahu dia pasti punya sifat yang baik seperti ayahnya " tutur Isti sambil menepuk lembut pundak anak tersayangnya itu.

" Maaf kan Nia Bunda!! " ucap parau

Isti mengaguk lemah " jangan nangis, nanti riasan kamu rusak, bunda nggak mau putri tersayang bunda jelek di hari pernikahannya" ucap Isti seraya menyetuh dagu mugil Nia.

Dari arah pintu seseorang memangil Nia untuk keluar kamar, karena akadnikah akan segera si mulai. Pelan pelan Isti membimbing Nia menuju segerumbulan kerabat serta sodara yang melingkari meja Kecil untuk menjadi saksi pernikahan Nia dan Elang. Senyum kecil dilemparkan Nia kepada benrapa kerabat yang datang untuk menutupi kegundahan hatinya.

Di sisi meja Elang duduk menghadap penghulu dengan setelan jas hitamntersenyum menyabut kedatangan Nia.

" Saya terima nikah dan kawinya Ramadania dengan maskawin tersebut di bayar tunai " kata Elang tegas dan pasti.

" SAH!!!" gemuruh suara saksi menggema mengambulakan akadnikah kedua mempelai itu. Detik ini menit ini merwka sah menjadi suami istri yang terikat oleh hukum dan agama.

Setelah melewati sesi perjamuan, para tamu undangan satu persatu berpamitan pulang. Kini hanya tertinggal mereka bertiga setelah Surya juga berpamitan pulang.

" fuihhh... Akhirnya selesai juga.." ucap Elang sambil membanting tubunya kasar ke kasur.
Nia yang barusaja selesai mandi mlotot melihat Elang terlentang tanpa baju yang menutupi tubuhnya.

" Apa apaan sih lo, nggak sopan banget.. Buruan pake baju lo!!! " teriak Nia sambil menutup mata dengan kedua telapak tangannya.

" huhhh sok alim lo! Bilang aja lo mupeng liat tubuh gue..hehhee " ucap Elang sambil menaik turunkan alis tebal yang super macho dan bisa bikin cewek cewek klepwk klepek jiahahahaha... Lebay dikit hahay.

" Nggak usah ngaco deh.. Mending gue nonton ketoprak dari pada tubuh lo, buruan minggir sono gue mau tidur! " kata Nia ketus.

" Nggak mau!, gue juga mau tidur, kalo mau tidur tidur aja sini " ucap Elang enteng sembari menepuk nepuk kasur.

" Lo gila apa! Kita nggak mungkin tidur bareng, gue nggak mau tau lo harus tidur bawah " bentak Nia dengan wajah merah padam.

" Kalo gue nggak mau, lo mau apa? " jawab Elang Enteng

" Nggak bisa lo mesti tidur bawah, ini kamar gue, jadi gue yang berhak nentuin siapa yang pake ranjang itu " ucap Nia menahan amarahnya.

" Gue nggak mau, gue nggak biasa tidur di bawah, ribet amat sih sini lo tidur aja di samaping gue napa! "

" Erlanga Surya Saputra lo nggak liat ranjang gue kan Singel Bed, itu nggak muat untuk kita berdua "

" Ah.. Nggak juga lihat sebelah sini nmasih lebar " ucap Elang sambil menepuk sisi ranjang yang kosong.

Nia mendengus pelan " Baiklah kalo gitu aku saja yang tidur di bawah, awas lo jangan berani macam macam sama gue, lo berani sentuh gue gue giber lo sampek laut merah " kata nia seraya mengambil selimut untuk alas tidurnya.

" Apa salahnya gue sentuh lo, kita sudah sah jadi suami istri, kalo gue nggak sentuh lo, itu malah jadi dosa besar.. " ucap Elang sambil menahan senyum.

" jangan berani berani ya atau gue hadiahi ini " balas Nia seraya menunjukkan kepalan tanngannya.

" Hiii takut.." jawab Elang sambil menenggelamkan kepalanya di bawah bantal

Nia memandang sinis Elang. Ia rebahkan tubuhnya serta menggumamkan doa singkat. Setelah itu Nia terlelap dalam tidurnya.

Sesekali Elang melirik Nia yang terus bergerak memutar balikan tubuhnya, dalam tidur lelapnya ia terlihat gelisah.
" hemm.. Dasar cewek keras kepala " gumamam Elang.

Elang turun dari ranjang dan meraih tubuh mungil Nia dalam dekapannya. Ia pindahkan Nia ke atas ranjang dan menyelimutinya sayang tak lupa ia tinggalkan sebuah kecupan di kening gadis manis itu.

" selamat malam sayang, semoga mimpi indah " gumam Elang pelan

Yeeiiiyyy!!!!

Maap guy's lama ga update.. Lagi banyak kerjaan!!

Sory juga pendek....

Trimz buar readers semua..

Like banget pokok e!!!!

Dewieshinta

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang