Amnesia!!!!

290 13 0
                                    

Hola Gals!!!

Cuap cuap dikit yak! Sebenernya Ai lama nggak update karena bulan Agustus lagi banyak kerjaan... Bahasa kerennya Job, mulai dari even2 kecil sampek jadi panitia PHBN. Yah... Capek sih tapi happy, meski akirnya harus tepar karena kecapekan hehee...
Doain aja moga Bulan ini nggak banyak Job jadi bisa fokus nulis..
Oh iya jangan lupa mampir juga di cerita aku yang satunya judulnya " I Feel I Love U " jangan lupa tinggalin Vomen juga heheee... Ngarep dot com.!!!
Ya udah langsung ajah Ai lanjutin part berikutnya!!!

Selamat membaca!!! Enjoy!!!

___________________++++++_________________________

Elang berlari sambil memengang tangan Nia. Brangkar yang membawa tubuh Nia meluncur cepat menuju ruang unit gawat darurat.

" kamu harus kuat Nia, kamu nggak boleh tinggalin aku kayak gini " ucap Elang sambil tetap menggengam tangan Nia.

Sesampainya di depan UGD, Elang harus merelakan tubuh Nia dibawa tenaga mendis untuk diberi pertolongan.
Di kursi tunggu Elang tak bisa menenangkan hati dan fikirannya. Berkali kali ia tengok kedalam UGD namun masih belum ada satu dokter pun memberikan kabar tentang keadaan Nia.

" Tuhan aku mohon selamatkan Nia! " bisiknya tertahan. " maaf kan aku Nia, ini salah ku, aku bodoh, aku tak berguna " ucap Elang frustasi.

Satu jam kemudian....

Wajah dan rambut Elang tampak kusut akibat seringnya ia mengacak acak kepalannya. Berkali kali ia tengok pintu yang menelan tubuh Nia, namun tak sesuai harapannya. Pintu itu masih tertutup rapat tak bergerak sedikitpun.

Tiba tiba seorang pria berbaju operasi keluar dari pintu itu dan memangil keluarga Nia. Sesegera mungkin Elang berlari mendekatinya di susul Surya dan Isti bunda Nia.

" saya suaminya Dok!, bagai mana keadaan istri saya? " ucap Elang tak sabaran.

" tolong anda tenang Tuan, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, sekarang Nia belum sadarkan diri, kita tunggu ia sadar. Semoga saja tidak ada hal yang serius akibat gegar otaknya." jawab Dokter itu tegas.

" apa saya boleh melihatnya Dok? " tanya Elang

" ya silahkan saja, nanti jika Nia sudah sadar bisa di pindahkan ke kamar perawatan, baiklah jika ada yang perlu di tanyakan lagi silahkan temui saya, saya permisi dulu " kata dokter itu sambil pamit pergi.

Elang, Surya dan Isti berjalan kedalam unit gawat darurat dengan perasaan was was. Sampai di sebuah ruangan bertuliskan Red Zone Elang melihat tubuh Nia lemah tak berdaya dengan bermacam alat medis yang menempel pada tubuhnya. Melihat kondisi Nia yang seperti itu membuat tubuh Elang bergetar. Isti lagsung menagis histeris melihat kondisi anak semata wayangnya.
" Papa bawa Bunda keluar dulu Lang, nanti kita masuk setelah ia lebih tenang " ucap Surya sambil memapah Bunda Isti keluar ruangan.

Elang meneruskan langkahnya menuju bed tempat nia berbaring lemah.
Bulir air mata yang menggenang di kelopak matanya jatuh tak tertahankan. Rasa kecewa, bersalah dan benci bercampur menjadi satu. Dalam hatinya tak henti hentinya ia menyalakan diri atas kecerobohan yang dibuatnya.

" Nia please buka mata kamu " bisik Elang dalam isak tangisnya.

~ Crazy Couple ~

Elang membuka matanya ketika merasakan sesuatu yang bergerak dalam gengamannya. Cepat cepat ia mendongak dan melihat wajah Nia. Semyumnya mengenbang tak kala melihat bola mata bulat Nia mengerjab mencoba menetralkan pandangannya. Tanpa pikit panjang Elang berlari memangil suster jaga dan memberi tahu kabar Nia.

" bagai mana keadaanya Dok? " tanya Elang setelah melihat dokter yang merawat Nia selesai memeriksanya.

" cukup bagus, tekanan darah, suhu tubuh dan detak jantungnya normal. Saya rasa dia bisa di pindahkan ke ruang perawatan." ucap dokter itu.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang