Tiga

684 28 0
                                    

Di sebuah kamar bernuasa Merah muda dengan kombinasi icon hello kitty terlihat kirana terbaring lesu di atas ranjang. Rasa sakit di kepala dan punggungnya masih terasa hingga kini.

Pintu kamar terketuk pelan. Deka masuk dengan membawa segelas susu coklat hangat buatannya. Kirana terbangun dan bersandar pada bantal.

"makasih ya sayang" ucap kirana setelah menghabiskan satu gelas cairan coklat buatan kekasihnya. tak sepatah katapun keluar dari mulut, Deka hanya menganggukkan kepalanya. Raut wajah sedihnya terpancar jelas.

"Deka kamu kenapa sih, aku baik-baik aja ko kan aku strong" ucap Kirana dengan tawa kecilnya yang imut.

"Kirana aku tak pantas buat kamu" deka terbata-bata mengucapkan kata yang sedari tadi muncul di benaknya.

Kirana mengganggap deka sedang menghiburnya dengan luconan garing. Tawanya makin renyah.

"Aku serius kirana!"

Seruan tegas itu membuat kirana tersentak. Apa gerangan yang terjadi? Entahlah.

"Deka kalo yang buat kamu bilang gini karena kejadian tadi. Tentang damar dan aku, tolong buang jauh-jauh fikiran negatif yang ada di otak kamu. Tuhan tahu siapa takdir aku, dan takdir aku adalah kamu"

Dekapan hangat terjalin antara mereka. Pelukan yang membuat deka yakin bahwa dia tak seharusnya mundur begitu saja dari medan perang. Ini baru awal dari perjuangan cinta mereka berdua.

°°°

Good night All balik lagi sama kita, gue Nina dan gue Chery di Radio Kisah Kita. Hari ini kita bakalan ngobrol tentang Cimon alias Cinta Monyet. Kita kasih nih satu lagu pembuka special buat kalian, let's Play...

Suara nyaring inilah yang ditunggu rania setiap malam. Sembari mempelajari kembali materi kuliah hari ini. Kadang bila dia tertarik akan tema yang disuguhkan rania tak segan untuk berkirim pesan atau menyampaikan curahan hati di Radio favoritenya tersebut.

Tema hari ini Cinta Monyet, mendengar istilah itu tiba-tiba muncul bayangan seseorang di lembaran notes milik Rania. sosok Rangga yang ada disana.

Bukan tanpa alasan Rangga yang ada di pelupuk matanya kini. Sejak pertemuan pertama mereka rasa aneh sudah muncul. Saat itu mereka masih usia 12 tahun, Rania beranggapan hanya sekedar suka yang akan hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata Rania salah dalam hal ini, bertahun-tahun berlalu dan pada kenyataannya Rangga tetap stay di hati dan fikirannya.

°°°

Makan malam sendirian bagi seorang aurel memang sudah hal yang biasa namun malam ini dia merasakan kesendirian yang sesungguhnya. Tanpa rangga hidupnya seperti tak berarti.

Pagi menjelang tak ada lagi yang datang membangunkannya dengan bisikan manja. Saat siang tak ada lagi yang mengirimkan dia buket bunga mawar yang indah dan saat malam tak ada lagi ucapan selamat tidur yang mengantarkannya menuju dunia mimpi.

Baru dia sadari bahwa rangga lebih penting dari yang ia fikirkan. Dia menyadari saat masih bersama rangga  dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk kariernya yang sedang bersinar. Hingga lupa bahwa hubungan mereka menjadi tak sehat akibat ulahnya tersebut.

"Mau pesan makanan sekarang mbak?" Tanya seorang pelayan membuyarkan lamunan aurel.

"Entar aja mbak, makasih" jawab aurel singkat.

Ia meneguk lemon tea hangat yang ada di hadapannya.

Dari kejauhan ada seseorang yang berjalan mendekati aurel. Laki-laki tampan rambut Hitam bergelombang dengan fashion casual yang kekinian.

DARI RANGGA UNTUK RANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang