Suara adzan terdengar merdu membangunkan umat yang sedang tertidur lelap. rutinitas pagi diawali dengan Sholat subuh berjama'ah.
"Abang bangun dong..sholat subuh jama'ah yuk" seru rania dibalik pintu kamar Abangnya.
Deka, kakak sekaligus saudara satu-satunya Rania. Berbeda dengan Rania yang dapat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, Deka hanya sampai tahap Kejuruan. Bukan karena kurang pandai, namun ia berfikir sudah cukuplah ilmu dapat ditemukan dimana saja termasuk dalam dunia kerja. Dengan bekal yang ia bawa dari SMK, ia kini bekerja di salah satu bengkel yang lumayan besar.
Pemilik bengkel yang sangat baik. Tak hanya karena pekerjaan deka yang luar biasa namun karena perjuangannya dalam membahagiakan ayah dan adiknya.
Deka pun menemukan tambatan hati di tempat kerja. Bukan sesama montir tapi seseorang yang mainstream dia anak sang pemilik bengkel. Bukan maksud lancang, namun bila cinta datang tak ada satupun yang dapat menolaknya. Gadis itu bernama Kirana.
"Nih makan siang special, aku bawain pecel madiun yang enak banget khusus buat kamu" kirana memberikan sebuah kotak makan berisi pecel madiun kesukaan Deka.
"Makasih ya, loh kok cuma satu buat kamu mana?" Senyuman manis deka berikan.
"Aku udah tadi, kita makan disana aja ya" kirana menunjuk deretan bangku yang menjadi tempat tunggu pelanggan.
ketika mereka sedang asik makan, datang fino sahabat karib Deka. Dia bilang kalo ada seorang cowok bergaya arogan mencari Kirana. Tadi cowok tersebut menunggu di depan bengkel. Atas dasar kesal fino tak sempat bertanya nama sang cowok. kirana meninggalkan Deka yang sedang lahap menyantap pecel. Fino kini malah usil, maklum hari ini dia belum ngejailin Deka.
Dengan langkah agak takut kirana mendekati cowok misterius.
"Selamat siang, saya kirana. Anda mencari saya?"
°°°
"Aduh fotonya dimana ya, kayanya tadi terbang ke sini" ucap Rania sambil mondar mandir layaknya setrikaan. Dia sedang mencari sesuatu di sekitar taman kampus.
Rania melihat ada seseorang yang berdiri tepat di depannya. Dari sepatu yang di pakai sepertinya dia seorang cowok.
"Kamu cari ini?"
Rania menatap ke depan, dan benar ada seorang cowok memberikan sesuatu yang ia cari. Namun anehnya fotonya menjadi ganda. Padahal dia hanya kehilangan satu foto saja. Dan seingat dia satu foto lagi dimiliki oleh sahabat masa kecilnya.
"rangga? Apa kamu Rangga?"
Cowok itu hanya tersenyum dan menarik tangan rania. Mereka berdua duduk di salah satu bangku taman.
"Ternyata kamu gak berubah ya, masih cengeng kaya dulu. Baru kehilangan foto aja udah mau nangis gitu"
"Jadi bener kamu Rangga?"
Dengan spontanitas Rania memeluk Rangga erat. Rasa rindu tak terbendung membanjiri benaknya. Semua seperti gunung es yang seketika mencair dan menjadi lautan.
"Kayanya ada yang kangen banget sama aku sampe-sampe peluknya erat kaya gini"
Rania tersipu malu ia segera melepaskan pelukannya dan sedikit menjaga jarak dengan Rangga.
"Maaf aku cuma..."
Rangga menutup mulut Rania dengan satu jarinya.
"aku punya sesuatu buat kamu. Kamu tunggu disini"
Rangga beranjak dari tempat duduknya. Ia pergi entah kemana. Rania hanya bisa menunggu sedirian.
Sepuluh menit kemudian Rangga kembali dengan kedua tangan yang tersembunyi. Ada sesuatu dibalik badannya. Rangga yakin akan berhasil membuat Rania terkesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI RANGGA UNTUK RANIA
RandomCinta ada diantara kita, Dimana ada Aku pasti ada Kamu, dan dimana ada Cinta pasti ada Kita karena Kita dipertemukan oleh satu alasan yaitu Cinta