MP--5 : Tau diri!!

323 153 49
                                    

Setelah mereka sampai di UKS, Rica langsung mencari-cari pengurusnya tapi hasilnya nihil. Sementara itu tangan Rico masih terus berdarah dan sekarang hidungnya mulai mimisan.

Rica hanya berjalan bolak-balik di depan Rico, dia tidak tau harus berbuat apa.

"Gue harus apa? Sakit banget nggak?"

"Tangan gue udah darah semua dan lo masih tanyak sakit apa kagak -__-"

Hari ini mereka memakai seragam lengan panjang dan lengan baju Rico sudah penuh darah bahkan seragamnya juga sobek.

"Hm...oke-oke. Gue coba sesuatu."

"Jadi sekarang gue jadi kelinci percobaan?"

"Bacot lu! Masih untung gue bantu!"

Rica mencari kapas, plester, obat merah, perban...semua yang mungkin ia butuhkan.

Pertama ia mengatasi darah yang mengalir di hidung Rico dengan tisu. "Angkat kepala lo dan sekarang lo napas pake mulut dulu."

Rico menuruti intruksi Rica, Rica mulai menggulung lengan baju Rico dan mengurus tangan kiri Rico yang terluka.

"Ini bakal sakit...nikmati aja." ucap Rica dengan tersenyum mengejek.

"Akh!" Rico memekik saat Rica membersihkan luka di lengannya.

Akhirnya Rica berhasil memperban luka Rico walaupun agak berantakan.

"Lumayan." puji Rica pada dirinya sendiri.

"Sekarang luka di mulut lo."

Rica tidak habis pikir, apa yang dilakukan anak baru itu hingga ia babak belur seperti ini. Melihat luka di tangannya Rica tau kalau itu di akibatkan pisau, mungkin pisau lipat. Pasti itu sakit.

"Lo beneran nggak inget gue?" tanya Rico di sela-sela Rica membersihkan luka di bibirnya.

"Emang kita pernah ketemu ya? Nama lo siapa sih?"

"Rico."

"Oh...gue Rica, kayaknya gue pernah denger nama lo..."

Tangan Rica berpindah membersihkan luka di pelipis Rico. Rico merogoh kantong celananya dan memberikan sesuatu ke Rica.

"Mau permen?" Rico menyodorkan permen biru di hadapan Rica.

"Astaga!! Gue inget, lo Rico yang tadi malem itu kan? Sorry nggak ngenalin lo, lo beda banget kalo pake seragam kek gini." Rica mengambil permen itu dan memasukannya ke kantong.

"Lo juga beda, tadi malem lo pake jaket jadi nggak jelas. Kalo pake seragam lebih jelas." ucap Rico, pandangannya tertuju pada sesuatu di depan matanya.

"Maksud lo?"

"Ukuran dada lo, ternyata lumayan juga...akh!!!"

Rica menekan luka di pelipis Rico lalu menjauh. "Mesum lo!"

"Yaelah, gue canda doang. Jangan marah ya..."

Rica tidak mempedulikan Rico, dia sibuk membereskan dan mengembalikan semua barang yang diambilnya tadi. "Ric lo marah?"

"Ri...ca..."

"Woy Ric!"

"Heh pendek!!"

Rica langsung berjalan ke arah Rico dengan tatapan tajamnya, dia mengacungkan telunjuknya tepat di depan wajah Rico.

"Sekali lagi lo sebut gue pendek. Lo pasti nyesel!"

"Pendek."

Tanpa mempedulilkan Rico yang terluka, Rica langsung memulul rahang Rico lalu menjatuhkan Rico dengan menendang tepat di perutnya dan dengan cepat Rica duduk di atas Rico.

My PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang