Part 8: In The Forest

90 8 3
                                    

**

 

  Wangi khas teh menyelimuti salah satu ruangan untuk tamu di dalam istana, ruangan berlapis cat cokelat terang, dua sofa putih berukuran sedang, dan beberapa rak buku menghiasi ruangan tersebut.

  Dengan tak segan, Kelvin mengangkat salah satu cangkir teh yang ada di atas meja depannya dan meneguk teh tersebut.

  "Jadi, apa yang sebenarnya terjadi Yang Mulia Ratu?" Tanya Kelvin pada Sang Ratu yang duduk berhadapan dengannya.

  "Sebenarnya.. Austin hilang saat Ulang Tahunnya kemarin." Ucap Sang Ratu menghela nafas.

  "Hilang?" Kelvin meletakkan cangkir tehnya, "Berarti, yang kulihat tadi itu--"

  "Ya, Austin yang kabur dari istana."

  Kelvin mengerenyitkan dahi, ia tidak menyangka bahwa Austin yang ia lihat dari kejauhan merupakan Austin yang kabur dari istana. Jelas saja, Austin memang jarang sekali keluar dari wilayah NorthLand.

  Kelvin pun sontak bangkit berdiri, dan mengambil busurnya yang ia letakkan di samping rak buku.

  "Aku akan mencarinya, dan membawanya pulang. Tenang saja, Yang Mulia Ratu." Ucapnya menggenggam knop pintu.

  Sang Ratu menundukkan kepala, mahkota yang berada di rambut cokelat terangnya nyaris jatuh.

  "K.. Kelvin." Panggil Sang Ratu.

  "S.. S.. Sebenarnya--"



***************************
Past.
***************************





  "Austin?" 

  "Masuk, bu."

  "Kamu masih memikirkan itu?"

  "................."

  "Jangan dipikirkan, sayang. Ibu akan ada di pihakmu."

  "Tetapi--"

  "Ibu akan membantumu. Kamu bisa memakai rumah bebatuan di sekitar hamparan hijau, Ibu jamin disana akan aman. Ibu yang membuatnya dahulu saat zaman ibu dulu."

  "Rumah bebatuan? Maksud ibu?"

  "Ibu akan membantumu untuk menghindar dari Ayah sementara. Ibu akan membuat Ayah mengerti."

 

  ****************************
***************************
*************************


  Sang Ratu menghela nafas. "Begitulah, Kelvin."

  Kelvin tercengang mendengar cerita Sang Ratu, ia tidak percaya bahwa Sang Ratu lah yang membantu Austin pergi dan kabur dari istana.

  "Aku tidak tahu harus bicara apa." Kelvin melepaskan genggaman tangannya dari knop pintu.

  Sang Ratu bangkit berdiri "Aku tahu tindakanku memang tidak senonoh, tapi asal Putraku bahagia, aku rela melepaskannya."

Lost PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang