**************
**************"Shara, kau yakin ingin mencari Pangeran Austin?" Tanya Brandon "Bagaimana caranya? Bahkan kau tidak tahu wajahnya." Tambahnya.
"Paman, jangan remehkan keajaiban gadis 16tahun." Jelas Shara, membuat Paman Brandon menggaruk garuk kepalanya.
"Kan, aku sudah bilang padamu. Kita tidak bisa berlama lama disini." Tegas Brandon kepada Shara. Shara yang tidak mendengarkan pun tetap melanjutkan pencariannya di sekitar toko - toko NorthLand yang dimana banyak orang berlalu lalang termasuk kereta kuda.
Entah insting entah apa, Paman Brandon teringat sesuatu dan berjalan berbalik mengarah ke tempat pemarkiran kereta kudanya yang tidak jauh dari tempat mereka berada. "Pa.. Paman? Ada apa?" Toleh Shara yang kebingungan dan akhirnya mengikutinya saja.
"Gawat, gawat!" Paman Brandon mengoceh sendiri sambil berjalan, membuat Shara semakin bingung dibuatnya. "Ada apa Paman? Jelaskan!" Tanya Shara sambil berjalan.
"Kereta kuda yang barusan, adalah Travelling Merchant-nya toko yang kita tumpangi parkir tadi!"
Shara bingung "Lalu? Mengapa?"
"Itu gawat!" Ucap Brandon, singkat.
Begitu sampai disana, tentu saja pemilik toko heran melihat kereta kuda milik Paman Brandon terparkir di sebelah tokonya, "Aduh Gusti!" Brandon menepuk jidatnya "Shara, kamu tunggu disini."
Shara pun menurut, dan Brandon berlari menuju tempat berdiri pemilik toko tersebut, dan mencoba menjelaskan dengan berbagai alasan. Dan seketika, kereta kuda milik toko yang sebenarnya datang dan juga bingung.
"Anda mencurigakan! Pengawal! Pengawal!" Pemilik toko memanggil pengawal, Wajah Brandon menjadi panik dan tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Kecuali, menaiki kereta kudanya dan mencoba kabur.
"Shara! Lompat kesini!" Perintah Brandon, kereta kuda melaju kencang, Shara ikutan panik "Aku tidak bisa!"
Kereta kuda Brandon melewati Shara yang diam terpaku. Sementara pemilik toko, pengendara dan beberapa pengawal mulai mengejar Brandon, otomatis kereta kuda Brandon menjadi lebih ngebut, barang barang jualan Brandon beberapa berjatuhan di jalan.
Orang - orang disekitar merasa kaget dan menghindar karena ngeri, suasana menjadi tegang, Shara juga mencoba berusaha berlari mengejar Brandon.
"Shara! Kamu bisa! Cepat lompat keatas sini!" Semangat Brandon, bercampur panik, bercampur khawatir dengan Shara, bercampur - campur aduk.
"Paman! Tunggu aku!" Ucap Shara terengah - engah sambil berlari - lari mengejar Kereta Kuda Brandon yang melaju cepat, beserta pengawal pengawal yang mengejar kereta kuda tersebut.
"Gawat! Didepan ada pengawal lagi!" Ucap Brandon "Shara! Lari atau Sembunyi sekarang!" Perintahnya.
"Paman tunggu aku!" Ujar Shara panik sambil tetap berlari mengejar.
"Tangkap Travelling Merchant palsu itu!" Perintah pengawal yang mengejar Brandon, membuat pengawal yang berada di depan mencegat Brandon, dan Paman Brandon pun berhenti.
Brandon kini menjadi tontonan semua orang yang berada disana.
Shara berhenti berlari, menyadari bahwa Brandon tertangkap, Ia pun bersembunyi di balik toko didekatnya dan menahan tangis.
"Anda mencurigakan! Ikut saya, sekarang juga!" Pengawal memegangi Brandon agar tidak kabur, Kereta Kuda Brandon pun juga dibawa, Shara yang mengintip melihat hal itu menjadi bingung dan tidak bisa menahan tangisnya.
Didalam hati Shara terluap beribu ribu pertanyaan, ia menangis terisak isak, Harusnya ia tidak usah meminta untuk ke kerajaan NorthLand. Harusnya sejak awal ia tidak mencari Pangeran Austin. Harusnya sejak awal ia tidak mengidolakan Pangeran Austin. Kini yang dilakukannya hanyalah duduk teringkup menutup wajahnya sambil menangis.
Entah beberapa lama Shara meluapkan perasaannya dengan menangis tersedu - sedu, tidak ada satupun orang yang menyadari bahwa ada seorang gadis muda berada di himpitan kecil toko dan menangis.
Grrrtk Grrrtk Grrrrtk...
Seketika terdengar suara kereta kuda berjalan melewati Shara, hm tidak. Tepatnya berhenti disebelah Shara, Shara tidak menyadarinya dan terus saja menangis terisak - isak.
"Kamu.. Kenapa?"
Shara membuka matanya dan menoleh ke sumber suara tersebut, "Eh?"
Shara menghapus air matanya, "Pangeran Austin?" Tanyanya kaget.
"Austin?" Seorang Laki - Laki berpakaian pangeran berwarna hijau membalik bertanya.
"Ah, kamu Pangeran Austin kan?" Tanya Shara makin penasaran.
Laki laki itu tertawa kecil "Bukan, Aku Marcellius, dari EastLand." Jawab laki laki berambut hijau gelap tersebut.
Shara menundukkan kepalanya "Oh, begitu." Ia mengangkat kepalanya lagi "Maafkan Aku, Aku tidak tahu."
Marcellius tersenyum kecil "Tidak apa - apa, toh. Siapa nama mu?" Tanya Marcellius pada Shara. "Mengapa kamu menangis?"
"Itu.." Shara ragu ragu untuk memberitahunya, tetapi ia melihat logo (EL) di dadanya, yang berarti ia adalah Pangeran Kerajaan EastLand.
"Kamu, Pangeran?" Tanya Shara "Yaampun harusnya aku sudah tahu."
"Anggap saja bukan." Marcellius tersenyum, ia memang murah senyum.
Shara tertunduk malu "Maafkan aku, karena galau jadi telmi." Jelasnya.
Pengawal berbaju hijau menghampiri Pangeran Marcellius "Tuan Muda, kita harus segera menuju istana sekarang juga."
Pangeran Marcellius mengangguk, dan menoleh pada Shara "Kalau begitu, Aku duluan ya?"
"B.. Baiklah.. Sampai jumpa.. Pangeran Marcellius." Shara mencoba membungkukkan badannya tanda kesopanannya pada Sang Pangeran. Sang Pangeran pun hanya tersenyum dan memasuki kereta kudanya kembali.
Kereta kuda Pangeran Marcellius perlahan berjalan menuju istana NorthLand, Shara pun mengamatinya dari jauh.
"Aduh! Begimana tau, lupa ngasih tau nama sendiri." Shara menepuk nepuk jidatnya, menoleh kebawah dan menyadari ada sesuatu yang tertinggal milik Pangeran Marcellius. Diambilnyalah benda itu "Apa ini? Seperti.. Lencana?."
***************
BERSAMBUNG
***************Note: terimakasih sudah membaca sampai disinii~ jangan lupa vote & komennya yaa! >w<
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Prince
FantasíaKeinginan Shara Gabriella, gadis berumur 16tahun tersebut untuk bertemu langsung dengan Pangeran Austin, Pangeran yang ia idolakan akhirnya terwujud dalam rangka ulang tahun Pangeran Austin ke-17tahun yang dibuka untuk bangsa NorthLand. Walaupun Sha...