Part 9: Friend

59 8 3
                                    


****
****

Drap drap drap drap

Kuda milik Pangeran Austin berlari kencang dibawah derasnya hujan menghindari suara misterius yang mendekat mendekati Austin dan Shara, jalanan yang gelap membuat Pangeran Austin sedikit kesulitan mengendalikan kudanya.

  Kuda putih milik Pangeran Austin meringkik kebingungan kesana kemari, Pangeran Austin dan Shara hampir kehilangan keseimbangan dan nyaris terjatuh.

  "Tenang, Tenang!" Pangeran Austin memerintahkan kuda Putihnya, tetapi tidak berguna, kuda itu terus meringkik dengan keras dan belok kesana kemari.

  GGUBBRAKKKKKKKK!!

  Kuda milik Pangeran Austin pada akhirnya terpeleset jatuh yang membuat Pangeran Austin dan Shara ikut terjatuh keatas tanah basah.

  "Aduh.." Shara merintih kesakitan dalam keadaan berbaring, sementara Pangeran Austin segera bangkit untuk duduk meski dengan ekspresi wajah kesakitan.

  "Shara! Tidak apa - apa?" Tanya Pangeran Austin khawatir.

Dalam hati Shara, ia merasa sakit dibagian kaki dan tangan kanannya, beserta kepalanya juga sedikit.

  "Tidak apa - apa kok" Shara mencoba bangkit untuk duduk, ia memilih untuk menyembunyikan itu semua agar tidak merepotkan sang pangeran.

  Kuda putih Pangeran Austin juga meringkik lemah dengan keadaan berbaring, Pangeran Austin segera mencoba mendirikan kudanya, tetapi sangat sulit.

  Ditengah derasnya hujan, suara yang mengejar mereka juga semakin dekat, Pangeran Austin menjadi semakin panik, memaksa kudanya untuk bangkit berdiri agar mereka bisa lekas kabur.

"Ayolah cepat bangkit berdiri jangan bikin pemilikmu ini susah!!" Pangeran Austin memaksa kuda nya untuk bangkit berdiri, sedangkan Shara merasa prihatin melihat kondisi kuda Pangeran yang terlihat sudah kelelahan.

"Ja.. Jangan terlalu dipaksa pangeran, kita masih bisa berlari."

"Tapi.. Nanti dia..."

Suara berlari yang mengejar Pangeran Austin dan Shara sudah sangat dekat sekali, Shara pun mengajak Pangeran Austin untuk berlari saja dan meninggalkan kudanya di tempat itu, tetapi sang pangeran menolak, ia tidak bisa meninggalkan kudanya begitu saja di hutan yang tidak ia kenali.

Pangeran Austin terdiam sejenak, jatuh berlutut di hadapan kudanya ditengah hujan yang membasahi mereka.

"Aduh kelamaan!" Shara menarik tangan Pangeran Austin dan segera berlari meninggalkan kuda Pangeran Austin.

"TUNGGU!!!!!!!"

Shara berhenti berlari, dan menoleh kearah belakang.

"SHARA?!" Seorang gadis berambut merah kuncir dua yang berada di belakang menyebut nama Shara.

"Sherryl?! Astaga! Dan.. Kak Jeremy!" Shara berlari memeluk gadis yang ia panggil Sherryl itu ditengah derasnya hujan.

"Bagaimana bisa kau ada disini, Shara? Bukankah kau ada di NorthLand? Dan dimana Paman Brandon? Dan siapa Pria konyol yang memakai jubah itu?"

Shara melepas pelukan Sherryl dan menoleh kearah Pangeran Austin.

"Eh.. Itu.."


****
****
****


"PANGERAN NORTHLAND?????!!!!!"

Pangeran Austin mengangguk ketika Sherryl dan seisi rumahnya terkejut karena mengetahui bahwa Pangeran Austin adalah Pangeran NorthLand.

"TAPI BAGAIMANA BISAA??!! BERSAMA SHARA PULA??!!!" Sherryl kehilangan kendali karena sangat ingin tau tentang Pangeran NorthLand yang kini ada di rumahnya.

Shara yang sudah berganti baju pun menjelaskan semuanya pada Sherryl dan seisi rumahnya.

"Memangnya tidak ada kabar bahwa Pangeran NorthLand hilang?" Tanya Shara.

"Desa terpencil seperti kita mana mungkin menerima kabar seperti itu, kayak tidak tau aja." Sherryl segera duduk kembali di kursi rumahnya.

Pangeran Austin tertawa kecil, wajah Sherryl berubah merah ketika melihat Pangeran NorthLand itu tersenyum tawa.

"Eh ngomong - ngomong, kok kamu dan Kak Jeremy bisa menemukan kami?" Tanya Shara lagi.

Sherryl meletakkan cangkir tehnya, "Oh itu.. Begini ceritanya....

**
**
**
**
**

"Hore! Aku menang suit! Berarti kita berburu kearah sana."

"Huh, baiklah - baiklah, Ayo Sherryl!"

-10menit kemudian-

"Waduh, hujan Kak! Gimana ini?"

"Apes, ya udah balik aja lah."

"Eh tunggu, barusan ada yang bergerak diarah sana, Mungkin itu Babi Hutan, Kak!"

"Mana ada.."

"Udah pokoknya kejar!"

-12menit kemudian-

"Itu dia! TUNGGU!!!!!"

Mahluk itu menoleh kearah Sherryl.

"Loh? SHARA?!"

**
**
**
**
**

"Begitulah" Sherryl menggaruk - garuk kepalanya.

"Ya ampun." Shara menepok jidatnya, sedangkan Pangeran Austin menggeleng - gelengkan kepalanya.

"He? Kenapa memangnya?" Tanya Sherryl kebingungan melihat tingkah laku Shara dan Pangeran Austin yang terlihat seperti habis melakukan sesuatu yang tidak penting.

Tok Tok Tok

"Shara! Kuda milik temanmu sudah kuurus, sudah kupindahkan juga." Kak Jeremy membuka pintu rumah Sherryl yang juga pintu rumahnya.

"Ah, Terima kasih." Pangeran Austin tersenyum.

"Tapi ada sedikit masalah."


****************
BERSAMBUNG
****************

Note: HAIII AUTHOR KEMBALI LAGI SETELAH LAMA DITELAN BUMI *plak.
Pokoknya, selamat menikmati petualangan Shara dan Austin lagi~ dan selamat puasa bagi yang menjalankan~

Lost PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang