******************************************
"Pangeran.. Austin?" Tanya Shara dengan suara mendalam, Dalam hati Shara bertanya tanya apakah benar orang itu adalah Pangeran Austin? atau bukan? Jantung Shara berdegup kencang menunggu jawaban apa pun yang di jawab oleh orang itu.
"Yah.." Orang itu menggaruk - garukkan kepalanya "Kukira kamu sudah tahu sejak awal, Tapi mendengar bahwa kamu adalah bangsa asing, Rencananya saya mau merahasiakan bahwa saya adalah--"
Tanpa mendengar basa - basi, Shara langsung memeluk tubuh orang itu.
"E.. Eh?" Orang itu kaget, wajahnya pun memerah. Menoleh pada Shara yang berjarak tinggi se-dadanya.
Shara memeluk hangat orang tersebut yang ternyata adalah Pangeran Austin yang ia idolakan sejak lama, mata Shara pun berkaca - kaca karenanya. "Aku tidak menyangka nya." Ucap Shara menahan air mata yang keluar.
Austin yang berada dalam pelukan Shara pun tidak bisa berbuat apa - apa, hanya saja ia terkejut karena baru kali ini ada seseorang yang begitu bahagia melihat dirinya hingga menangis terharu.
Degupan jantung Austin terasa jelas oleh karena pelukan Shara, Shara tidak menyangka akan bisa bertemu dengan Pangeran Austin, terlebih ia ditolong oleh Pangeran Austin dan dibawa ketempat persembunyiannya. Shara merasa ia ada di dalam mimpi sekarang ini.
Austin hanya tersenyum kecil dengan masih berada di pelukan Shara, Austin menggerakan tangannya dan mencoba mengusap kepala Shara "S.. Sudahlah, jangan menangis."
Shara yang tersadar akhirnya melepaskan pelukan Austin, "Ma.. Maafkan Aku, itu tidak sengaja." Shara mencoba menghapus air matanya dengan tersipu malu. Shara merasakan bahwa pertemuan pertamanya dengan Pangeran Austin terlihat sangat memalukan baginya, Baru pertama kali bertemu langsung main peluk saja.
Austin tertawa kecil "Tidak apa - apa, baiklah sekarang kita harus bergegas untuk pergi dari sini."
Shara menggeleng kepala, "Tidak, maksudku, Pangeran Austin tidak usah ikut pergi, cukup aku saja. Aku takut keberadaan Pangeran diketahui."
"Ah begitu, tidak apa - apa nona. Aku memang juga harus pergi dari sini. Tempat ini sudah tidak aman." Jelas Austin pada Shara dan langsung mengangkat Tas bawaannya.
"Jika itu keputusan Pangeran, aku tidak bisa membantahnya." Shara tersenyum, Austin pun membuka pintu rumah batunya.
***
***"Hey pengawal! Lepaskan saya sekarang! Sudah berkali kali saya bilang ini hanya salah paham!" Ketus Brandon menggetar getarkan sel penjaranya.
Pengawal tidak ada yang mendengarkannya, Brandon pun lelah, tenggorokannya kering karena berteriak - teriak dari tadi. Tidak ada gunanya ia melakukan semua itu, tetapi bagaimanapun juga ia harus bisa keluar dari sini, itu pikirnya.
Sudah lama waktu berjalan, dan Brandon pun hanya duduk termenung tidak tahu apa yang bisa dilakukannya di dalam penjara bawah tanah tersebut.
Brandon memikirkan Shara, apa yang dilakukan Shara saat ini, ia mengkhawatirkan Shara, ia telah melakukan kesalahan padanya, Brandon merasa ia tidak bertanggung jawab pada keponakannya sendiri. Apakah yang akan di katakan oleh warga desa Java NorthWest jika mengetahui ini semua? Apakah kedua orang tua Shara akan kecewa jika tahu apa yang Brandon perbuat pada Shara? Pemikiran Brandon pun menjadi semakin tidak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Prince
FantasyKeinginan Shara Gabriella, gadis berumur 16tahun tersebut untuk bertemu langsung dengan Pangeran Austin, Pangeran yang ia idolakan akhirnya terwujud dalam rangka ulang tahun Pangeran Austin ke-17tahun yang dibuka untuk bangsa NorthLand. Walaupun Sha...