Part 2: Inside Palace

139 8 0
                                    

   Semenjak Raja mengetahui bahwa Pangeran Austin selama ini tidak berada dikamarnya, alias hilang. Sang Raja menjadi tidak sehat dan selalu berbaring di ranjangnya.

  "Putraku, kemana perginya kamu.. Pengawal... Cari dia... Pengawal..." Sang raja hendak menyuruh pengawal berkali - kali untuk mencari Pangeran Austin.

  "1000 koin emas... Kuberi bagi yang bisa membawanya pulang...." Tambah Sang Raja.

  Yang Mulia Raja terlihat sangat shock dengan kehilangannya Pangeran Austin yang tidak diketahui penyebabnya, apakah Kabur? Atau diculik? Atau bagaimana?

  "Suamiku, Austin sudah dewasa, ia akan baik baik saja." Ujar Sang Ratu lembut yang duduk di sampingnya.

  Sang Ratu merasa yakin bahwa putra satu satunya itu akan baik baik saja, sebab Sang Ratu mengenal sendiri putranya, bahwa Pangeran Austin bukanlah orang yang lemah.

  Tok tok tok

  "Permisi Yang Mulia, para bangsawan dari kerajaan WestLand berada di depan gerbang, ingin memasuki Istana." Suara Al yang berada di balik pintu membuat Sang Raja bangkit untuk duduk, kemudian memaksakan berdiri.

  "Su.. Suamiku?"

  *****************
  *****************

  Para bangsawan baru saja tiba di depan gerbang Istana kerajaan NorthLand yang kini sudah mulai sepi. Seketika pengawal dari salah satu kereta kuda turun, "Ada apa ini? Bukakan gerbang nya untuk Baginda."

  "Mohon maaf, Pesta tidak jadi dilaksanakan, dikarenakan Pangeran tidak diketahui keberadaannya." Jelas salah satu pengawal gerbang istana.

  "APA?" Hendak seseorang berparas cantik dengan mahkota perak dikepalanya menuruni kereta kuda.
  "Coba katakan sekali lagi?" Tambahnya.

  "Pa..pangeran Austin hilang, dikhawatirkan Pangeran Austin kabur dari Istana." Jelas pengawal terbata - bata. Takut karena wajah wanita itu cantik tetapi judes sekali.

  Kepala seorang wanita dengan make up tebal menjulur dari dalam jendela kereta kuda, "Tidak mungkin! Setidaknya, bukakan gerbangnya untuk kami, jangan perlakukan kami sebagai warga kecil yang tidak ternilai itu!"

  "Ya! Betul yang dikatakan Ibu! Kalian tidak tahu kami siapa?" Tanya Wanita dengan mahkota perak tersebut.

  Pengawal gerbang istana itu saling bertatapan satu sama lain, mungkin saling bertanya dalam hati 'Siapa sih?'

  "Yaampun! Aku adalah Putri Raja Kerajaan Westland, Putri Sabrina dan--"

  "Aku Ratu Kerajaan Westland! Ratu Sherly yang terhormat!" Tambah wanita bermake up tebal yang berada di dalam kereta kuda.

  Para pengawal yang tidak tahu, sebab mereka pekerja baru langsung segera menghubungi pengawal dalam istana agar minta perijinan pembukaan gerbang untuk Kereta Kuda Kerajaan WestLand.

  Dan, pada akhirnya kereta kuda kerajaan WestLand diperbolehkan memasuki gerbang istana, dan para bangsawan itu pun memasuki aula istana yang dipenuhi hiasan pesta, tetapi tidak ada satupun orang yang ada disitu.

  "Astaga." Sabrina terkaget kaget melihat pemandangan aula istana kerajaan NorthLand.

  "Parah sekali Pangeran Austin itu." Ratu Sherly menggeleng - gelengkan kepalanya.

  "Mohon maaf atas kekacauan semua ini."

   Sabrina dan Ratu Sherly menoleh pada balkon aula istana, terdapat Sang Raja sedang berdiri di sana dengan Sang Ratu.

  "Astaga Baginda Raja NorthLand yang sangat Agung, bagaimana bisa kehilangan Putranya sendiri? Untuk apa ada pengawal? Pengawal macam apa itu? Apakah mereka semua pengawal amatiran?" Tanya Ratu Sherly bertolak pinggang menghadap keatas tempat Sang Raja berada, "Saya tidak mengerti dengan Anda. Bagaimana bisa Ayahnya sendiri tidak mengecek putranya?" Tambahnya.

Sang Raja tidak berkata apa - apa, ia hanya memegangi kepalanya dengan satu tangan, seakan ia mendapatkan beban berat yang sulit dihilangkan dikepalanya.

"Suamiku? Kau tidak apa - apa? Kau bisa beristirahat kembali dan aku yang mengurus ini." Sang Ratu terlihat khawatir pada Sang Raja yang terlihat berbeda dari biasanya.

"Ti..tidak apa - apa, dan untuk bangsawan Kerajaan WestLand, saya meminta maaf akan hal ini, dan untuk hal yang lain akan di urus di lain waktu bila pangeran Austin sudah kembali." jelas Sang Raja.

Sabrina menghela nafas dan memajukan semua rambut hitam panjangnya kedepan "Huh, bagaimana ini bu?" Tanya nya pada Ibunya, Ratu Sherly.

"Ya sudah mau bagaimana lagi?! Kita pulang saja hingga si Pangeran itu ketemu."



**************
BERSAMBUNG
**************

Note:
MAAF PENDEK >w< soalnya emang sengaja bikin keadaan istananya ajaa(?)
Jangan lupa vote & komennya yaa!

Lost PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang