The Weight

72 8 2
                                    

"Apaan sih lo teriak-teriak gaje gitu, gue jadi tinitus nih gegara dengerin suara lo yang cempreng abiz" Sarah melekatkan kedua tangannya di sisi pinggang sambil berdecak kesal kepada Regan.

"Cempreng cempreng, adanya suara gue ini zekzeh (seksi) kayak theo james, lo jangan mandang rendah gue terus dong gini gini gue juga kakak angkat lo"

"najis gue udah terusin kenapa lo tadi manggil gue? Cepetan waktu gue nggak banyak"

"sok sibuk banget si lo mending ini urusin semua pakaian lo yang udah busuk gue kan tamu juga disini masa lo naroh pakean lo yang udah berabad-abad ga di cuci sih.. jorok amat" Regan melemparkan sebagian baju-baju yang belum dicuci itu tepat ke wajah Sarah.

"iya iya bawel amat ya lo kayak guru kesiswaan gue"

"emang guru lo dulu kenapa?"

"masa gue Cuma nyoret papan yang udah ga dipake malah dikasi hukuman 1 minggu kan bikin sebel padahal nggak ada tulisan papan ini ga boleh dicoret ah emosi aku"

"lo aja nakalnya yang kebangetan"

"serah lo deh"

Lalu Sarah beranjak pergi ke dapur dan menaruh pakaian-pakaian yang belum dicucinya ke dalam mesin cuci. Tiba-tiba ia tersadar akan kejadian tentang Sammy tadi.

Ah, bodo bodo bodo banget lo Ra

Ngapain lo ninggalin Sammy diluar?

Padahal dia kan tadi mau jawab pertanyaan lo

Bodo geblek banget si gueeee

Ini semua gara gara si Regan

Lo dateng kesini nyusain hidup gue aja siiih aduh emosi aku

Gue harus keluar lagi

Sapa tau dia masih ada

Tapi kann

Udah au bodo amat, gue mau keluar sekarang

Dengan kcepatan kilat, Sarah berlari dari dapur menuju ke luar dimana ia menemukan Sammy yang sedang membawa kopernya. Bayang-bayang tentang Sammy ingin kembali ke Indonesia semakin bergelayut di pikiran gadis itu. ia lalu membuka pintu.

Dan tak ada orang disana.

Sarah menghela napasnya berat. Padahal ingin sekali ia menanyakan tentang maksud cowok itu tadi yang keluar sambil menenteng kopernya. Matanya masih celingak-celinguk mencari sosok itu, dan memutuskan untuk mengejarnya. Siapa tau Sammy belum terlalu jauh saat tadi Sarah sempat meninggalkannya karena suara Regan yang menggema sampai keluar.

Sarah sedang berdiri didepan sebuah lift yang mungkin bisa mengantarkannya kepada cowok itu. ia masih menunggu. Namun, sesuatu terasa memegangi pundaknya. Sarah langsung terlonjak kaget saat menoleh ke belakang dan mendapati mata coklat nan sipit milik Sammy sekarang tengah menatapnya dengan pandangan hayo-lo-pasti-lagi-nyariin-gue

"Lo nyariin gue ya?" benar saja, Sammy mengutarakan kata-kata itu. sekarang pipi Sarah mungkin sudah memerah seperti buah naga, tapi gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah yang berbeda. Yang penting tidak ketahuan oleh Sammy.

"ii..ih geer banget lo. orang gue dari supermarket kok"

"kok dari supermarket malah jalan ke arah yang berlawanan? Emang udah ada supermarket di dalem apartemen ya?"

Bingo!

Ketauan deh

Iya, ketauan kalo gue boong

Love Is More PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang