Chapter 9

1.3K 177 12
                                    

"Now that you have been away from me, what I also have to stay away?"
_____________________________________

.
.
.
.
.
.
.

Author POV

Yuju memasuki kamarnya, ia terduduk lemas di kasurnya, air matanya mulai menetes mengenai kasurnya, lama lebih lama air mata nya menderas, mungkin bila ada yang melihatnya mereka juga akan merasakan sakit yang dirasakan yuju.

Mengapa dokyeom tak mempercayaiku, batin Yuju.

"Dokyeom, mengapa kau tak percaya padaku?" tanya Yuju ditengah keheningan yang hanya diisi oleh suara isakkan kecil dari tangisannya itu.

Drrttt...

Handphonenya berbuyi, yuju melihat nama yang tertera di handphonenya, Mingyu.

Yuju segera mengangkatnya,

Yuju POV

"Yeobseo."

"Yuju, kau sedang apa? hehe ... maaf, aku hanya ingin memerhatikanmu sebelum aku pergi." ucap Mingyu.

"Keadaanku buruk, Mingyu-ssi." ucapku.

"Kau kenapa? Yeobseo? Yeobseo?"ucap Mingyu.

Aku memutuskan sambungan panggilan kami, kembali menahan isakan tangisku, menangis dalam diam.

Tok ... tok ... tok ...

Aku mendengar suara ketukan pintu, aku segera menghapus air mataku dan menuju kepintu, lalu membukanya.

Terlihatlah Mingyu yang berdiri didepan pintu rumahku,
"Yuju-ssi, waegere?" tanya Mingyu.

Aku segera memeluknya, "Aku sangat sakit, sangat, sekarang aku harus bagaimana? Huh? Sekarang aku harus bagaimana?" tanyaku.

Mingyu membalas pelukanku, "jangan menangis." ucapnya
Lalu melepas pelukanku dan menghapus air mataku dalam satu usapan.

"Kumohon jangan menangis." ucap Mingyu.

"Tapi aku tak bisa tidak menangis sekarang." ucapku.

"Bila kau menangis aku akan merasa sakit juga." ucap Mingyu.

"Tapi ini sangat sakit untukku, otthokhe?" tanyaku.

"Kau mau Dokyeom kuberi pelajaran?" tanya Mingyu.

"Itu akan lebih menyakiti hatiku." ucapku.

"Maka dari itu jangan menangis." ucap Mingyu.

Aku tersenyum yang bisa dibilang palsu, "baiklah." ucapku.

***

[Keesokan harinya]

Aku keluar dari rumahku, menengok ke arah jendela rumah Dokyeom yang bersebelahan denganku, berniat mencarinya, tapi dia tak ada dirumahnya.

Aku berangkat sendiri kesekolah.. berjalan tanpa semangat tidak seperti saat aku berjalan bersama Dokyeom.

Sekarang kau telah menjuh dariku, apa aku juga harus menjauh darimu?, batinku seraya terus berjalan memasuki gerbang sekolah.

Sacred Love. ➖ [Dokyeom-Yuju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang