TIGA

6.9K 385 11
                                    

"Rinn... kariinn" yuda menempelkan minyak angin disekitaran hidung karin sedangkan dila dan ike sibuk memijit kaki dan tangan karin.

"Masih belum sadar ?" Tanya pak andri pada ketiga murid nya itu.

"Lagian bapak kurang kerjaan banget sih.ngehukum hormat-hormat segala. Lagian orang lagi sakit juga."omel ike, tak peduli lagi orang yang di omelinya adalah guru yang membuatnya terpesona.

"Dia beneran sakit ya ?" Tanya pak andri hati-hati.

"Yaiyalah pak. Mana ada sih orang sakit bohongan"dila tak mau kalah mengomeli guru nya ini.

"Yud. Anterin pulang aja deh. Percuma, sadar juga nanti ngga bakal bisa ikutin pelajaran lagi." Kata ike yang sudah putus asa.

"Sakitnya parah ya ?" Tanya pak andri dengan wajah penuh penyesalan.

"Parah banget pak. Paraah !! Serius ini. Liat aja mukanya pucet banget. Ngga bangun-bangun juga" kata yuda kesal. Yang di sambut tatapan aneh dari ike dan dila.

"iya tuh pak. Nanti kalo udah sehat bapak harus minta maaf sama karin. Traktir mie ayam pasti di maafin deh pak. Percaya deh" kata dila mencoba terlihat serius. Dan sepertinya pak andri percaya dengan apa yang mereka katakan.

"Lagian kasian tau pak. Karin ini cuman tinggal sama kakaknya aja di sini. Mana kakaknya sibuk banget jadi jarang bisa urusin karin. Kalo udah sakit gini gimana coba ?mana ngga sadar-sadar. Siapa coba yang bakal urusin karin nanti ?ngga ada pembantu juga" Kata ike tak mau kalah. Ia bahkan meneteskan air mata buayanya.

"Yaudah kalo gitu kalian pulang. Jagain karin" mereka bertiga kompak berseru riang di dalam hati masing-masing.

"Yang cowo. Nanti kamu balik lagi ke sekolah. Lagian udah ada dila sama ike yang jagain karin" ike dan dila menahan tawanya yang siap meledak kapan saja melihat yuda yang gelagapan sendiri merasa tidak adil.

"Nanti kalian saya buatkan surat izin. Ini kunci mobil saya" pak andri hendak mengeluarkan kunci mobilnya tapi keburu di tahan yuda.

"Saya bawa mobil kok pak" kata yuda dengan wajah kesalnya.

Pak andri mengangguk. Ia berjalan ke arah karin yang masih berbaring tak sadarkan diri.

"Demam nya masih belum turun" katanya lebih pada diri nya sendiri. Ia pun menyelipkan lengan kekarnya di leher belakang dan lengan lainnya di bawah lutut karin.

"Eeehhh.. bapak ngapain ?" Protes yuda.

"Mau bantu angkat karin ke mobil kamu"katanya sambil menatap dengan tatapan ada-apa ?

"Ngga bisa ! Saya aja yang gendong. Jangan pegang-pegang karin deh" sungut yuda.

"Eh maaf. Saya ngga tau kamu pacarnya.yaudah gih buruan" katanya.

♡♡♡

"Gilaaa tu guru enak banget di kibulinnya" dila tertawa terbahak-bahak ketika mereka sudah masuk kedalam mobil.

"Gue juga ngga nyangka. Ada untungnya juga karin sakit. Kita jadi ngga perlu masuk jam kimia sama fisika" mereka melihat karin yamg masih tegolek lemah di kursi penumpang depan.

"Elo orang sih enak. Lha gue ?kudu balik lagi ke sekolah" kata yuda masih kesal.

"Ya kita kudu apa gitu yud biar lo bisa ikutan bolos ?" Kata ike sambil tertawa puas.

"Udah ah diem lo orang. Kasian tuh karin"

"Iya sih pacarnya mah. Marah dil pacarnya" ike dan dila tertawa terbahak-bahak.

"Diem lo pada. Jangan sebar gosip yang ngga-ngga. Bisa abis gue nanti di hajar Fauzi" fauzi adalah sepupu yuda, ia merupakan pacar karin. Mereka sudah pacaran sejak mereka kelas 2 SMP. Tapi saat ini mereka LDR karena ayah fauzi berpindah tugas ke bandung. Sehingga mau tak mau fauzi pun juga harus mengikuti ke dua orang tuanya pindah.

Oh My Teacher !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang