DUA-BELAS

3.9K 219 4
                                    

"Aaakkk !!! Yaampunnn !!" Teriak karin histeris.

♡♡♡

karin langsung berhambur kedalam pelukan tamu yang baru saja datang itu.

"Kok bisa sampe sini ?" Kata karin semakin erat memeluk orang itu. Ia adalah seorang pria jangkung yang memiliki tubuh tinggi sekitar dua kepala karin.

"kak tiara besok tunangan. Jadi aku kesini deh." Jawabnya tersenyum dengan lesung di kedua pipinya.

"Ihh jadi kesini bukan karena aku ?aku kan kangen." Jawab karin cemberut yang membuat pria di depannya itu gemas.

"ih imut banget sih kamu." Katanya sambil mencubit gemas kedua pipi karin.

"Aku kesini karena kangen kamu. Eh kebetulan juga kak tiara tunangann. Jadi pas kan ?" Tambahnya. Mendengar itu karin hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum senang.

"Eh ?itu siapa ?" Karin melonggarkan pelukkannya dan menengok kearah yang di maksud.

"Hmmm dia penjaga rumah. Baru hari ini kerja disini." Jawab karin yang di jawab oleh tampang cengo Andri.

"Oh gitu. Kenalin,saya oji. Pacar karin." Andri membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tampak kikuk tak tahu harus mengatakan apa jadi di putuskannya saja untuk tak menjawab apapun.

"Kamu udah makan belum ?" Tanya fauzi pada karin sambil membenahi poni karin yang sedikit berantakan.

"Beluum." jawab karin manja.

"Yauda kita makan di luar yuk." Ajak fauzi yang langsung mendapatkan persetujuan dari karin. Tak perlu berlama-lama mereka pun pergi menuju motor besar yang terparkir di luar sana.

♡♡♡

(Andri POV)

Aku hanya terdiam melihat pemandangan di hadapan ku itu. rasanya ingin marah tapi tak tahu apa penyebabnya dan kepada siapa aku harus marah. Rasanya juga ada kekecewaan besar menghantam tubuhku saat ini,dan sungguh aku tak tahu kenapa mesti kecewa saat ini. Apa yang aku kecewakan ?untuk siapa rasa kecewa ini ? Apakah karena aku tahu karin sudah memiliki pacar ?tapi bukan kah aku sudah tahu jika ia sudah memiliki pacar ?lagi pula apa peduli ku ?

"Lho ?bukannya pacar karin itu yuda ya ?ini kok muncul pacar yang lain ?" Gumam ku lebih pada diri ku sendiri. Benar kok,yuda itu pacar karin kan ?meskipun mereka berbeda kelas tapi mereka tampak selalu bersama-sama. Tatapan mata yuda,tak bisa di pungkiri itu tatapan seorang pria pada gadisnya. Lalu yang ini ?ah atau aku marah karena aku tahu ternyata karin seorang player ?

Ah aku tak peduli lagi. Terserah dirinya memiliki pacar lebih dari satu. Itu bukan urusan ku. tapi kenapa ada sesuatu yang aneh pada diri ini ? Beberapa hari ini tubuhku sepertinya memiliki respon yang aneh terhadap sekelilingku. Terlebih lagi jantungku. Ah ! Sepertinya aku harus pergi ke dokter segera. Siapa tahu ini gejala serangan jantung !

♡♡♡
(Author POV)

"gimana sekolah di bandung ?enak ya disana ?" Tanya karin ketika mereka sudah sampai di sebuah restaurant keluarga tak jauh dari rumah karin.

"Biasa aja. Sama aja kayak di disini. Cuman disana cuacanya dingin,sering hujan,hmmm tatanan kotanya lebih rapih. Udah itu aja. pokoknya enak di sini deh karena aku bisa liat kamu terus tiap hari kalo disini kan." Jawab fauzi sambil membaca menu yang ada di hadapannya.

"hmmm kamu ngga bisa gitu tinggal disini aja ? Kan bisa tinggal di rumah yuda." karin memanyunkan bibirnya sambil menatap keluar jendela.

"Aku ngga bisa ngerepotin keluarga yuda terus-terusan..."

"Eh kak fauzi. Ketemu di sini. Kebetulan banget ya. makasih lho kak bunga nya tadi pagi." Seorang gadis berdiri di sebelah meja mereka. Gadis cantik,putih dengan rambut panjang lurus sepinggang dan poni menutupi dahinya. Gadis yang imut.

"Bunga ?tadi pagi ?" Tanya karin tak mengerti.

"Kakak temennya kak fauzi ya. Kenalin nama aku.."

"Karin aku bisa jelasin." Potong fauzi. Karin tak mau dengar penjelasan apapun saat ini.apa lagi yang harus di jelaskan ? Gadis lain di berikannya bunga,sedangkan dirinya ? Jangan kan bunga,tahu fauzi datang ke kota ini pun masih untung.

"Gue pulang." kata karin nyaris berbisik. Air matanya sudah berada di ujung siap menetes. Tapi ia tak mau terlihat rapuh di hadapan pria menyebalkan ini. karin segera berlari meninggalkan fauzi yang memanggil dirinya.

♡♡♡
(Karin POV)

"Mba kita udah muter-muter dari tadi. Sebenernya ini mau kemana ya ?" Aku mendengar sopir taxi itu untuk ke sekian kalinya bertanya arah tujuan perjalanan kami. Tapi sungguh aku tak tahu akan pergi kemana saat ini. Kembali kerumah saja ?pasti oji sudah menunggu ku disana. Lagi pula ada guru sialan itu disana. Apakah harus pergi ke rumah dila atau ike saja ?tapi saat ini aku benar-benar ingin sendirian.

"Jalan terus aja pak." Jawab ku tanpa menoleh dan masih tetap menatap jalanan yang tak tahu sudah berapa kali ku lewati hari ini.

"Mba,nanti mba ngeluarin banyak uang lho cuman untuk muter-muter gini doang. Saya mah seneng-seneng aja. Tapi mba.. pokok nya ini tujuan nya mau kemana mba ?" Tanya sopir itu dengan logat jawanya yang kental.

"perumahan raden intan permai nomor 13 pak." Jawab ku lirih namun sepertinya sampai pada sopir itu. aku tak begitu menikmati perjalanan ini. Fikiran ku sejak tadi hanya berputar-putar saja. Ingin sekali menangis tetapi tak tahu lah kenapa air mata ini tak ada yang mau jatuh padahal tadi aku yakin air mata ku ini sudah siap luber di hadapan oji. Ini tak begitu penting, Yang jelas di dalam sana rasanya luar biasa ngilu. Ah ! Jadi ini lah jawabannya. Kenapa oji tak pernah menghubungi ku ?jawabannya adalah karena oji sudah sibuk menghubungi gadis lain. oji tak pernah khawatir denganku karena sudah pasti ada gadis lain yang ia khawatirkan saat ini selain diriku. Dasar pria brengsek !

"Sudah sampai mba." Kata sopir itu tersenyum dan seperti nya sangat mengkhawatirkanku.

"jangan khawatir ini rumah saya kok pak. Makasih ya pak." Kata ku sambil mengeluarkan 3 lembar uang kertas berwarna merah dan sebuah uang kertas berwarna biru muda. Aku keluar dari taksi memutuskan untuk masuk atau tidak ke dalam rumah itu. Aku mengambil handphone di ransel ku.

"Hallo." cepat juga dia mengangkatnya. Seperti nya baru satu tut sudah di angkatnya.

"Di rumah ada siapa ?" tanya ku langsung.

"Ada gue lah. Masa lo pikun sih." Benar-benar ! Mendengar suaranya memang semakin memperburuk suasana hati ku saat ini.

"Ada oji ?" Tanya ku ragu.

"Ya enggak lah tadi kan dia pergi sama elo....." aku langsung memutuskan telponku. Gila !! Ini benar-benar gila ! Jadi pemikiranku sejak tadi salah ? Ku kira dia bakal pergi ke rumah untuk mencari ku. Tapi apa-apaan ini !!!

♡♡♡

(Author POV)

Karin masuk kedalam rumah nya dalam keadaan kalut. ia tak mampu berfikir apapun lagi.

"Eh udah pulang player kita !" Sambut andri dari ruang keluarga ia sepertinya asyik menonton film Harry Potter yang tak tahu sudah berapa kali di putar di salah satu saluran telivisi swasta itu.

"lagi seneng banget ya sampe ngga ja..wab. elo kenapa ?" Andri sampai loncat dari kursi nya karena melihat tampang karin yang sudah lusuh itu.

"Elo di apain sama tu cowo ! Ngomong sama gue !" Kata andri yang tak tahu kenapa ia merasa kesal melihat wajah karin yang runyam seperti itu. Jika memang ini karena fauzi,ia tak akan tinggal diam.

"Diem lo. Semua cowo memang brengsek ! Termasuk elo !" kata karin nyaris berteriak. Ia berlari menuju kamarnya tak peduli lagi dengan andri yang wajahnya menampilkan sebuah ekspresi yang sulit untuk diartikan.

-TBC

Aduh. Gaje kagak dah ni chapter ya?? Pokoknya semoga kalian sukaaa yaaa. Hmmm Chapter ini spesial banget untuk LindaWatii7 yang kemarin ulang tahun hehehe cieee makin tuaaa 🎉🎊🎂 dan untuk semua para readers juga tentunyaa ini untuk kalian kokk 😇😇 jangan lupa ya kalo udah baca di vomment. Makasih ✌✌✌

Oh My Teacher !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang