DUA-PULUH

2.5K 117 35
                                    

"Tapi..gue hamil anak elo."

♡♡♡

"Anak gue ?ngigau lo ya ?" Andri menahan suaranya yang sepertinya siap ia untuk berteriak di hadapan wanita itu.

"Ini anak elo. Elo inget kan kalo elo pernah tidur sama gue ?" mendengar itu karin hanya bisa membekap mulutnya kuat-kuat yang rasanya ingin ia berteriak sekeras-kerasnya.

"Apa-apaan ini ?jadi andri bukan pria baik-baik ?yang benar saja, pria mesum tinggal satu atap denganku. Tunggu bukan itu masalahnya..." batin karin. Alasan air matanya yang mulai jatuh bukan karena ia harus tinggal bersama pria mesum saat ini, tapi karena karin merasa sangat kecewa. Perih sekali rasanya. Untuk apa andri harus berkoar-koar kalau ia menyukai karin. Padahal di luar sana ada seorang wanita yang pernah di tiduri nya dan di campakan begitu saja. Tak kuat dengan drama yang berlangsung di hadapannya saat ini. Karin bangkit dari kursi nya dan dengan perlahan ia meninggalkan cafe itu.

"Ini pasti salah. Nana lo pasti sengaja kan ?" Andri memijit pelan dahi nya. Memikirkan kembali dan menyusun ulang kepingan-kepingan yang sudah nyaris ia lupakan itu.

"Elo... elo kok jahat banget. Elo emang sama kayak cowo-cowo lainnya. Brengsek ! Mau enaknya aja !" Tangan mungil nana memukul-memukul dada bidang andri. Isakan-isakan mulai terdengar dari gadis itu.

"Gue inget pernah tidur sama lo. Tapi itu pun ngga ngapa-ngapain. Lagian itu udah lama banget -setahun. Kenapa baru sekarang elo bilang kalo elo hamil ?" Andri benar. fikiran sudah mulai fokus lagi saat ini. Ia menguak kembali kejadian setahun yang lalu. Karena pesta sialan itulah ia harus terjebak di dalam kamar yang sama dengan nana.

"Tapi ini bener anak -"

"Oke. Kita cek dulu ya. Berapa bulan bayi di kandungan elo. Kita ke dokter sekarang !" Kata andri mulai tenang namun membuat tangis nana semakin menjadi-jadi.

"Bisa ngga sih elo percaya sekali aja sama gue !?" Bentak nana namun di sambut tawa keras oleh andri.

"Hello ! Yang jadi masalah bukan gue percaya sama elo apa ngga. Gue ngejamah elo juga ngga suruh tanggung jawab. Situ yang enak. Masa depan gue yang suram !" Dengus andri puas. Tak tahu lah nana benar-benar hamil atau tidak yang jelas itu tak ada sangkut paut nya dengan dirinya saat ini.

"Elo tega banget !!" Teriak nana di tengah isaknya yang membuat beberapa pengunjung menoleh kearah mereka berdua.

"disini gue sebagai sahabat lo cuman mau kasih saran. Elo ini cewe, jaga tubuh lo baik-baik. Iya juga kalo tu cowo mau tanggung jawab. Kalo begini ceritanya mau apa lo ? Gue ngga bisa bantu apa-apa. Gimana pun juga gue punya cewe yang gue sayang, yang gue cinta,dan yang gue jaga. Gue ngga bisa tanggung jawab sama masalah orang lain." Kata andri menasehati. Nana hanya menunduk dalam isaknya. Tak sanggup berkata apa-apa lagi.

"Gue bakal bunuh diri." Gumam nya pelan.

"Itu urusan lo. Kalo lo bunuh diri berarti elo udah ngelakuin 2 dosa besar dalam hidup lo. Memang dengan lo nge-akhirin hidup lo masalah nya bakal selesai ? Pikirin keluarga yang lo tinggalin malu nya kayak apa mereka nanti. Belum lagi kehidupan lo di akhirat nanti. Gue ngga mau lo gentayangan jadi kunti. Katanya orang hamil yang mati nya ngga tenang bakal jadi kunti." Kata andri yang membuat nana semakin kesal di buatnya.

"Gue cinta pertama lo -"

"Benar ! sayang nya udah ngga ada tempat lagi buat lo untuk singgah di hati gue." Jelas andri tenang.

"Yaudah kalo elo mau bunuh diri,kabarin gue. Biar enak nyari mayat lo nya." Andri berdiri dan melengang pergi meninggalkan nana yang semakin kalut di buatnya.

Oh My Teacher !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang