Chapter 6 - Wanita Itu Menggantikan Ibu

136 17 6
                                    

Bella panik saat tahu aku sakit karena sebelum ini aku jarang sakit. Ia buru-buru memanggil Wenda yang juga kemudian datang dengan tergesa-gesa bersama tiga orang rekannya. Aku menurut saja saat wenda melakukan beberapa tindakan medis.

"Kau terlalu lelah, Lady Catherine, kau juga tidak makan," dia terdiam beberapa saat lalu melanjutkan, "Aku tahu kau melakukan yang terbaik untuk Ratu Esme, tapi jangan biarkan kondisimu melemah, itu justru menghambat semuanya, Lady. Kami akan terus berusaha. Beristirahatlah,"

Wenda terpaksa harus memasang infus karena tubuhku tidak bisa menerima makanan yang masuk. Aku meminta Bella menghidupkan pemanas ruangan karena aku mulai berkeringat dingin.

"Aku ingin beristirahat hari ini Bella. Jangan biarkan siapapun masuk kecuali Wenda," kataku lemah.

"Tentu saja, Lady." Jawabnya.

"Termasuk para pemimpin cluster, Young Leader, siapapun. Aku benar-benar tidak ingin diganggu. Jika ada berita mendesak," aku berpikir sejenak, "Pertimbangkankan apakah kau memang harus memberi tahuku segera atau tidak,"

Bella mengangguk mengerti lalu keluar ruangan, aku mulai memejamkan mata.

Aku terbangun karena suara panggilan masuk dari TeleHuman di sampingku meraung-raung. Aku mengerjap beberapa kali dan mengutuk. Kuambil remote TeleHuman yang ada di meja di samping tempat tidurku dan menggeser tombol hijau yang tertera di layar ke kanan. Sebuah proyektor yang dipasang di antara meja rias dan tempat tidurku secara otomatis menampilkan Raja Ronan, ayahku, dalam bentuk hologram tiga dimensi.

"Catherine," ujarnya. Aku membenarkan posisiku dan duduk dengan tegak agar bisa ditangkap oleh kamera kinect dan dikirimkan ke proyektor di ruang tahta.

"Kau terlihat berantakan, Kate. Kau sakit?" tanya ayahku. Ekspresinya menunjukan kekhawatiran. Aku mendegus.

"Kenapa ayah menelponku?" tanyaku, menghindari pertanyaan ayahku.

"Datanglah ke ruang tahta. Ada sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu," jawabnya. Aku menaikkan sebelah alisku.

"Kau bisa mengatakannya disini, ayah," kataku sambil meneguk air mineral yang ada di atas meja.

"Ini bukan sesuatu yang bisa kita diskusikan lewat Holo, Kate, datanglah."Lalu sambungan diputus. Aku mengumpat kesal, apakah semua raja bersikap seperti itu? Aku hanya bergeming sesaat tanpa melakukan apapun. Lalu kuputuskan untuk mengecek TeleHuman dan tabletku.

Count memanggilku berkali-kali dan mengirimiku pesan lewat tablet. Elvi mengirimiku pesan selamat beristirahat dan semoga cepat sembuh. Kevin memanggilku lewat TeleHuman dengan frekuensi paling banyak dan mengirimiku puluhan pesan cemoohan tidak penting seperti: "Jangan tidur terus nanti wajahmu mengerut", " Makanlah, kau lupa tubuhmu sudah setipis kertas?", "Aku kira kau wonder woman yang tidak bisa sakit, hahaha.", dan masih banyak lagi. Aku menghembuskan napas keras-keras lalu memencet tombol emergency di kontak Bella. Tak lama kemudian Bella masuk.

"Ada apa, My Lady? Apakah kau butuh sesuatu?" Tanyanya.

"Tolong siapkan air untuk mandi dan gaun untukku. Ayah memanggilku ke ruang tahta," kataku.

"Baiklah, Lady. Apakah kau ingin pergi dengan Mini Kapsul?" tanyanya.

Aku berpikir sejenak, "Baiklah," jawabku akhirnya.

Biasanya aku tidak mau berpergian dengan Mini kapsul untuk berjalan di dalam istana, aku tidak ingin tergantung dengan teknologi, meskipun sebenarnya sudah banyak bergantung. Namun, hari ini aku tidak ingin terlalu lelah walaupun energiku sudah banyak pulih mengingat aku juga sudah tidur empat jam lebih dan infus yang sudah dilepas dari lenganku banyak menyuplai energi.

Antidote (Penawar Racun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang