Mari bicara tentang ingin.
Sebentar, kubuatkan secangkir teh untukmu.
Minumlah perlahan.
Dan habiskan waktu bersamaku.Mari bicara tentang mimpi.
Tentang esok yang tak pasti.
Bukan tentang janji.
Atau apapun yang harus ditepati.Ah sebentar, apa teh mu mulai dingin?
Tak apa, selama hati kita hangat dengan cinta.
Ah, kau selalu pandai membuatku tersipu.Baiklah, sampai mana kita bicara?
Ah, apa sudah terlalu malam?
Berapa teguk teh yang kau habiskan?
Sudahkah waktunya pulang?Sebentar lagi kumohon.
Aku ingin waktu berhenti saja di sini.
Di detik kita hanya bisa bermimpi.
Tanpa perlu campur tangan mereka.
Tanpa perlu ricuh bisik dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
#30HariMenulisKamu
AcakBukan poetry. Bukan poem. Bukan juga prosa. Apalagi diary. Hanya coretan untuk 'kamu' kamu-nya aku kamu-nya kamu kamu-nya kalian