Aku adalah kata-kata yang hilang
Terasing
Tak pernah dipertanyakanMenempel pada dinding kesunyian
Terabaikan
Tak pernah punya makna pada ada dan ketiadaanMenatap jejak-jejak tak peduli
Pada langkahmu kutawarkan dua-tiga bait puisi
Ah, aku lupa!
Aku adalah kata-kata yang hilangBermimpi terbaca olehmu di suatu ketika
Suatu ketika yang tak pernah ada
Lantas aku terdiam
Tergerus orasi-orasi kaum pinggiran
Tersamar kristal-kristal debu tak bertuanAkulah kata-kata yang semakin hilang
Tak lagi berharap untuk ditemukan
Tak lagi bersedih kala ditinggalkanTak lagi berharap tertangkap oleh tatapmu yang menawan
Aku adalah kata-kata yang hilang
Entah kapan
Tapi aku akan terlahir kembali
Pada goresan pena sang pujangga
Berhias kaligrafi
Berbingkai kayu jati
BernilaiDan tak lagi berpikir untuk kau temukan
...
KAMU SEDANG MEMBACA
#30HariMenulisKamu
AcakBukan poetry. Bukan poem. Bukan juga prosa. Apalagi diary. Hanya coretan untuk 'kamu' kamu-nya aku kamu-nya kamu kamu-nya kalian