Halaman 5 #

360 3 0
                                    

          Ia tetap saja menyimak kisah ku tanpa berganti posisi duduk. Ia hanya duduk berselonjor di sofanya.

" Aku pun kembali kepada ibu ku. Tapi ibu ku tak pernah pulang atau melihatku atau kirim uang. Sejadinya aku kerja sampingan membuat identitas palsu. Karena pada saat itu aku baru berusia 14 tahun dan aku berhenti dari sekolah. Sekarang aku hidup sendiri di apartement ini. Apartement ini milik ibu ku."

         Aku pun menyelesaikan cerita sedih ku ini. Aku tak tahu harus gimana karena aku telah membuat suasana ini menjadi sedih dan hening. Ia kembali menyantap buggernya walau suasana menjadi suasana yang sedih.

        " Kamu sepertinya" Mulaiku sambil menyilangkan kaki. "berbakat kenapa tidak jadi seniman?" " Aku? Mana mungkin?".

                    "Pasti bisa. Sekarang kan banyak orang yang lagi nyari bakat lewat audisi. Mana tahu kau akan terpilih dan aku akan menjadi fans mu yang nomer satu." " Apakah kau ingin menjadi teman artis?"    Waw pertanyaan nya smpai menohok hatiku. Padahal ia mengidolakan Natasha Samailova.

           " Bukan begitu maksudku." Dengan repleks aku menjawab dan berhenti sejenak tuk menatapnya. " musik kan kesukaanmu, dan lagi pula suara mu pasti enak didengar. Pokoknya jangan kau sia-siakan kesempatan atau peluang didepan mata, mumpung masih ada audisinya."         Aku masih melanjutkan pembicaraanku yang tanpa henti itu. " ada di tabloid, dan majalah,ok. "  Kau, ini bukan hanya cerewet, tapi bisa juga, yah bersikap manis." Ujarnya dan terdengarlah suara tawa darinya dan kemudian aku pun mengikutinya tergelak bersama.         

MY BOYFRIEND IS A SUPER STAR  Chapter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang