The Lastest Of Dreams Come True/ FIN.....

335 3 1
                                    

Hari ini adalah hari senin dan pertunjukan konsert 0liver akan di mulai pada malam hari ini juga pada waktu menujukan makan malam tepat: 19: 00malam. Ia terus berakting dan sekaligus menyumbang lagunya untuk sinetronnya. Ia kali pertama muncul sebagai biduan dan ia di tawari main filem dan sekaligus menjadi model paruh waktu. Sehingga sekarang ia sudah hampir menjadi SuperStar.  

Amplop darinya belumlah tersentuh oleh ku karena aku takut bila membukanya. Oh yah sekarang aku lagi berada di sekolah dan seperti biasa aku terus di sindir oleh teman sekelas atau kelas lainnya. Aku hanya bisa terdiam mendengarkan mereka. Pelajaran demi pelajaran akhirnya telah berakhir dan aku beranjak dari meja ku dan berlari-lari langsung menuju tempat kerjaku. Kerja demi kerja sehingga aku lupa akan acaranya dan tiket tersebut. Melayani para pelanggan dan tamu itulah kesibukan kami dan ketika giliran ku istirahat aku membuka lokerku dan tak sengaja aku melihat amplop itu yang berisi tiket. Tanpa tendeng aling-aling aku pun membuka amplop itu dan ternyata ada memo dengan huruf ' A sampai Z' dan ada angka ' satu sampai dua puluh enam' aku hanya bisa menggeleng-geleng saja. Aku menghiraukan memo itu dan ku perhatikan tiket itu yang menjukkan tempat VIP barisan terdepan.  

Aku pun melihat keatas kearah dinding arah pintu staf. Waktu telah menujukan 19 lebih dan lewat beberapa menit. Aku langsung memasukan memo itu bersamaan dengan tiket itu. Oh iyah aku lupa memo itu seperti ada angka ganjil dan genap seperti: 9, 12, 15,22,5, 25,15,21. Angka itu harus bersamaan begitu lah petunjuk yang ditulis oleh Oliver. Sehingga membuatku pusing jadi aku hiraukan saja memo itu.  

Aku pun bergegas menuju tempat menejerku dan harus melaporkan semuanya agar aku bisa datang kepertunjukkannya. 

                                                              ± ¤ . . . ¤ . . . ¤ ±

SHOW TIME. . . 

     Oliver telah berada diatas panggung dan para fansnya juga tak mau kalah semangat dengan Oliver. Dengan antusianisme mereka bersorak-sorai dalam panggung. Ia terlihat celingak-celinguk seolah-olah lagi mencari seeorang. Ia berkata pun sembari melirik kearah penonton.  

     " Saya harap kalian baik-baik saja, dan sebagai lagu pembuka akan di bawa oleh beberapa band boy lainnya dan saya harap kalian mau menikmatinya,Oh yah satu lagi. Akan ada kejutan di akhir acara nanti. Jadi berharap cemaslah. " Celotehnya yang panjang lebar dan terus menatap bangku kosong di depannya.  

  Sekarang aku telah sampai di pintu gerbang studio itu. Pintu tersebut terturtup rapih. Dan di dalam ruangan terdengar alunan musik dan lagu, lagu itu terdengar sampai di luar. Ternya sekarang gilirannya; suaranya begitu indah. 

" Mengapa kau tidak mengerti dengan kata-kataku dan maksudku. Dan aku baru tahu kau sangat berarti bagi ku. Karena tidak ada kau tentu tidak ada diriku saat ini." Aku beranjak dan berlari meninggalkan tempat itu. Aku terus berlari dan sampai-sampai suara Oliver tidak terdenger lagi dan aku kembali berjalan santai sambil mengatur napasku.  

" Semenjak kita tak pernah bertemu aku semakin menyadari perasasaanku ini dan ternyata hatiku telah tercondong kepada mu... "

  Dan sekarang kau tidak hadir di hadapanku, aku semakin merana dan cemas. Mengapa kau tidak mengerti juga akan sikap ku selama ini dan makna kata-kataku." Musik pun berhenti mengalun ketika Oliver meninggikan suaranya dan diiringi tepukan tangan penonton ia pun berkata sepata kata.  

       " Maaf para fansku dan dimana saja kalian berada. Aku minta maaf tuk sebesar-besarnya karena aku akan berhenti dari dunia seni ini."  Ucapnya dengan sepenuh hati walau pun para fansnya bersorak-sorai tetapi ia kembali melanjuti pidatonya. 

    "Karena aku telah jatuh cinta kepada seseorang dan kalau tanpa dia aku tak'kan mengenal kalian dan sebaliknya, karena dia lah aku berdiri disini. Dia lah yang telah mengenalkan dunia di balik kamera ini kepadaku tuk mengenal kalian semua dan mengenal diriku ini. Dulunya aku ini hanyalah seoarang anak jalanan yang menyukai balapan dan musik. Dan kemudian aku bertemu dengan orang itu dan karena dirinyalah aku disini berdiri di hadapan kalian semua." Ucapnya panjang lebar. Ada yang menguraikan air mata dan ada yang histeris dan sembari menangis. 

MY BOYFRIEND IS A SUPER STAR  Chapter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang