Dara melihat lihat kelas barunya. Jam istirahat telah berjalan sejak dua menit yang lalu, bukannya kabur ke kantin seperti murid pada umumnya, ia memilih duduk di kursinya. Mejanya yang penuh dengan buku – buku dan alat tulis yang tergeletak begitu saja di tengah buku, membuat matanya jenuh menatapnya. Ia pun mengalihkan pandangnya ke pintu kelas.
Matanya menangkap sosok tiga orang gadis yang terlihat celingukan mencari seseorang dari luar kelas. Dara melambaikan satu tangannya, sehingga tiga gadis itu menoleh ke arahnya. Lalu mereka bertiga pun berjalan ke arah Dara, dan duduk di kursi dekat Dara.
"Dara," Panggil Xandra " Apa kau tidak mau ikut kami memilih klub?" Tanyanya dengan semangat.
"Klub?" Balas Dara
"Ah, ini membuatku berpikir aku mau ikut klub apa!" Keluh Brynly sambil memegangi jidatnya dan mengurutnya pelan.
"Ada banyak pilihan klub yang bisa diikuti, seni lukis, bola basket, musik, tennis, balet, taekwondo, atletik, memasak dan masih banyak lagi. Kamu pilih yang mana?" Tanya Nancy, sambil menghitungnya dengan jari, "Baiklah, kita tidak akan tahu kalau tidak mencobanya, ada promosi klub dari para anggota senior di lobby sekolah, jadi kita bisa tahu, klub apa yang sesuai dengan kemampuan kita" Lanjutnya kemudian.
"Berangkat!" Teriak Xandra girang. Brnyly dan Dara masih bingung dan Nancy beranjak mengikuti Xandra.
"Xandra, tapi .. " Hampir saja Brynly ingin bicara, namun Xandra malah meninggalkannya. Niatnya baik, ingin memberitahu saja pada Xandra, ada hal yang tidak beres, seseorang sepertinya menguntit mereka. Akhirnya, Brynly lebih memilih untuk berpikir positif dan pergi dengan ketiga sahabatnya yang sudah jauh.
***
"Masuklah, masuklah ke klub ini. Kau bisa melatih kelenturan tubuhmu dengan ikut klub ini, ayo, ayo masuklah ke klub balet, dijamin senang!" Kata seorang kakak kelas dengan memakai pakaian baletnya. Dan teman di sampingnya sedang memperagakan gerakan split dalam balet.
Nancy, Dara, Brnyly, dan Xandra hanya melihat lobby sekolah yang sangat ramai dengan murid murid sekolah, ini awal semester, jadi mereka mau tidak mau harus mengikuti minimal satu klub.
Nancy mengembuskan nafasnya perlahan, ia kembali melihat ke arah tiga sahabatnya itu. Dan seperti yang ia duga, mereka juga terlihat bingung.
Brynly masih merasa tidak enak, matanya terus melirik ke arah seseorang yang bergerak - gerik aneh, seperti mengikuti mereka, dan ditambah pikirannya tentang klub membuatnya pusing. Hatinya pun memilih untuk berpikir klub dulu, mungkin pada saat yang tepat, dia akan bilang hal kedua.
"Ya, sudah. Aku ikut klub musik saja, aku suka main musik", Dara berkata tiba – tiba, dan ia langsung mengantri di bagian klub musik untuk mendaftar. Perkataan Dara barusan membuat Brnyly semakin gelisah, dengan kata lain, Brnyly tambah bingung.
"Aku ikut balet saja, ya. Bagaimana menurutmu Nancy?" Tanya Xandra yang berdiri di samping Nancy
"Bukan pilihan yang baik, kusarankan kau ikut tenis saja, tidak ada hubungannya balet dengan kemampuan panahmu" Kata Nancy, sedikit berbisik pada tiga kata terakhir.
"Memang apa hubungannya tenis dengan kemampuanku? Baiklah, sepertinya pilihanmu juga tidak terlalu buruk, jadi aku akan memilih tenis, lagi pula murid murid juga banyak yang antri di bagian tenis, kan?" Xandra memiringkan kepalanya, mencoba mendekatkan bibirnya ke telinga Nancy, "Memudahkan dalam pengintaian, kan maksudmu?"
Nancy tersenyum tipis, namun sedikit sinis. Xandra lalu pergi meninggalkan Nancy dan Brynly yang masih bimbang. Nancy menoleh ke Brynly yang sepertinya butuh bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The N.B.D.X
Mystery / ThrillerMenceritakan tentang kisah ke empat gadis remaja yang masing masingnya memiliki masa lalu kelam. Sebuah takdir yang mengerikan mempertemukan mereka, sehingga sekarang mereka bersama. Walau begitu, bayang - bayang masa lalu tetap mengejar ngejar mer...