Jam istirahat telah berjalan beberapa detik lalu. Diisi Dara yang melaksanakan tugas hariannya, mengawasi lalu lalang manusia di lantai dasar. Tugasnya itu mengharuskannya melihat setiap sudut tanpa terkecuali. Mendeteksi semua hal yang mencurigakan, terutama untuk target kedua mereka.
Ia berjalan santai tetapi tetap awas. Melewati koridor demi koridor dengan langkah demi langkah. Selang beberapa menit kemudian, ia pun berhenti, berdiri sembari mencari tempat duduk. Capai.
Kepalanya menoleh ke segala arah, matanya pun mencari tempat duduk yang tersedia. Tolehannya itu pun berhenti seiring matanya menemukan sebuah kursi kosong di taman belakang. Dengan cepat, ia mengayunkan kakinya dan duduk manis di kursi taman itu.
"Bee kepada Blood, bagaimana situasi disana?"
"Baik." jawabnya singkat.
Brynly sudah biasa mendengar jawaban seperti itu dari Dara. Ia lantas melihat ke bawah, lalu menemukan Dara yang sedang duduk di sana. Ia pun kembali fokus kepada alat yang menghubungkan mereka satu sama lain.
"Bee kepada Beauty, bagaimana situasi disana?"
zrrt.... zrrt.... zrrt....
Brynly mengernyit bingung mendengar suara suara gaduh di tempat Xandra. Nih anak ngapain lagi?! Brynly menghela napas agar tidak terbawa emosi. Ia harus bersabar dengan teman temannya yang memliki kepribadian.... unik(?)
"Rose", katanya di headset. Ia pun menyandarkan punggungnya pada pagar pembatas diatap gedung sekolah, memandang sekitar yang sepi karena tidak ada penghuni lain selain dirinya sendiri.
"Bee memanggil Rose, kau melaksanakan tugas ini juga kan?"
Krauk krauk
"Rose, apa kau di kantin? Aku bisa mendengarnya", ulangnya lagi.
Headset Brynly akhirnya mengeluarkan suara juga. Dan itu membuat ekspresi Brynly sedikit berubah menjadi kaget. Lalu berubah lagi menjadi ekspresi kesal.
"Bee.. krauk.. aku juga melaksanakannya ini!", kata Nancy
"Kau mengawasi apa, hah?"
"Aku mengawasi banyak hal", balas Nancy. Ia kini sedang duduk di pojok kantin, seorang perempuan berambut hitam panjang sedang memakan mi ayam sambil tersenyum ke arah Nancy. Xandra menahan tawanya karena tidak ingin ketahuan oleh Brynly maupun Dara di handy talkie.
"Aku sudah menduga kalau kau di kantin. Jadi cepat jelaskan! Apapun."
"Oke, aku sedang mengawasi kantin lantai dua, aku pilih kantin karena disini banyak manusia dan itu lebih memudahkanku dalam tugas ini. Ini efektif."
"Oh mengawasi, ya ? Kau ini mengawasi orang apa jajanan di kantin, sih?!"
"Ehmm", lama tak terdengar suara, tampaknya Nancy berpikir. "Dua duanya, tapi aku lebih prioritaskan yang nomor dua."
"Itu sih maumu ... Apa kau tidak ingin mengetahui targetmu itu ? kita sudah temukan wajahnya, dan tinggal mencari orangnya. Kurang jelaskah?"
"Ah... itu. Aku percayakan misi ini padamu saja. Tapi, aku yang akan mengeksekusinya, ok?", balas Nancy.
Uhuk uhuk
Terdengar suara batukan dari seseorang yang masih terdengar melalui earphone mereka.
"Mangkannya kalau makan pelan - pelan biar nggak keselek." ucap Nancy.
"Kau makan bersama siapa?!" tanya Brynly dengan nada serius. Seakan akan ia tengah cemburu pada Nancy yang sedang makan bersama selingkuhannya. Impossible.
KAMU SEDANG MEMBACA
The N.B.D.X
Bí ẩn / Giật gânMenceritakan tentang kisah ke empat gadis remaja yang masing masingnya memiliki masa lalu kelam. Sebuah takdir yang mengerikan mempertemukan mereka, sehingga sekarang mereka bersama. Walau begitu, bayang - bayang masa lalu tetap mengejar ngejar mer...