Image / mulmed : Andriana Brynly [Brynly]
*
Edited.*
"Dara, aku hanya akan bertanya satu kali padamu! Maka, jawablah dengan jujur. Kenapa di bajumu ... ada noda darah?"
Dara yang mendengar pertanyaan Nancy tersenyum miring, penuh misteri.
"Aku habis bersenang senang, kenapa?" tanyanya santai, dan juga dengan wajah tanpa dosanya.
"Bersenang - senang katamu! Aku kan belum bilang 'boleh'!" bentak Nancy kesal.
"Aku bosan, dan tanganku juga sudah gatal untuk melakukan itu , lagipula korbanku juga bukan sesama." jelasnya dengan memasang pokerface.
Nancy tambah kesal dibuatnya. Ia bertanya, namun tak mendapat jawaban yang jelas. Nancy bukan orang dengan tipe sabar menunggu. Dan pada akhirnya, Nancy cuma bisa menghela nafas menyerah.
"Sudahlah, hush... sana balik ke mobilmu." usir Nancy dengan mengibaskan tangannya. Lelah.
'Punya teman kok nggak ada yang benar.'
'Emang kamu benar?'
Dara cuma memicingkan matanya kearah Nancy, sebelum turun dari mobil gadis berambut pirang itu. Lalu ia segera masuk kedalam mobilnya yang kebetulan diparkir bersebelahan.
Matanya sontak melihat bahwa dua mobil milik sahabatnya itu sudah tak ada. Menandakan pemiliknya sudah menyetir mobil masing masing dan pulang. Meninggalkan Nancy dan dirinya.
Setelah mobil Nancy melaju terlebih dahulu, Dara lalu menyusul ikut pulang.
*
Xandra dan Brynly yang sampai di rumah terlebih dahulu, tak langsung memasukkan mobil mereka di parkiran mobil masing masing. Setidaknya begitu pemandangan yang dilihat Nancy, begitu mobil ferrari merahnya yang gagah dan mirip Megatron itu memasuki halaman rumah, dengan pelan.Nancy juga menyadari ada mobil lain, berwarna hitam --yang tak lain adalah mobil Dara-- ikut memasuki pekarangan rumah mereka pula. Hal itu diabaikannya dengan langsung melengos memasuki rumah, tanpa tersenyum seperti biasa pada Dara.
Di ruang tamu, Brynly meneguk sisa air putihnya, disamping Xandra yang sudah membuka dua kancing baju teratasnya karena panas. Sayang, hal itu juga diabaikan Nancy, dengan 'berpikir' langsung masuk kamar saja.
Namun, lorong rumah yang menjadi jalan menuju ruang rahasia penyimpanan mereka, menarik perhatian Nancy dan membuat langkah kaki jenjangnya berbelok. Ia memasuki lorong yang terlihat semi gelap di siang yang terik ini. Lorong tersebut sebenarnya berkelok kelok, menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain, mirip seperti labirin, beberapa cabangnya mengarah pada ruang penyimpanan rahasia.
Ruang yang menyimpan barang barang mahal nan berharga, seperti Brynly yang menyimpan stok racunnya, Dara yang menyimpan banyak senjatanya dan teh, Nancy yang juga menyimpan koleksi benda antik dan senjatanya di sana, tapi Xandra, dia hanya menyimpan hasil belanjannya saja dan beberapa jenis busur panah berlapis emas.
Tetapi, bukan karena itu Nancy tertarik memasuki jalur rahasia tersebut. Akan tetapi, lorong itu juga sebagai tempat memajang foto foto kebersamaan mereka, yang terpajang dalam gelapnya jalur itu.
Bahkan, saat kaki Nancy baru saja menapak keramik di tempat tersebut, bingkai foto raksasa sudah terlihat. Menampilkan foto ayahnya yang berdiri di belakang Nancy dan trio kawannya yang sedang duduk dan tersenyum. Yah, walaupun Dara hanya tersenyum tipis -sangat tipis sampai sampai tidak terlihat senyumannya.
Nancy meraba foto itu dengan salah satu tangannya. Tiba tiba sebuah perasaan yang aneh merasuk di hatinya, memunculkan sebuah gelenyar aneh di otaknya, menyuruh otaknya itu untuk kembali merekonstruksi pikirannya beberapa tahun lalu, tepat saat foto itu baru di ambil dan masih panas dari cetakan mesin print.

KAMU SEDANG MEMBACA
The N.B.D.X
Mystery / ThrillerMenceritakan tentang kisah ke empat gadis remaja yang masing masingnya memiliki masa lalu kelam. Sebuah takdir yang mengerikan mempertemukan mereka, sehingga sekarang mereka bersama. Walau begitu, bayang - bayang masa lalu tetap mengejar ngejar mer...