Third : Buka

102 14 1
                                    

"Part 2 di Private ya soalnya cuman cerita tambahan (mimpi si Lukas)."


[Lukas Konnings]

[Sabtu, 18 Februari 1922] (pagi hari)

Aku membuka mata ku dengan susah payah. Sesuatu yang ku lihat pertama kali adalah wajah ibuku yang terlihat marah. Aku tau ada yang tak beres dengan ibu. Sial, aku telat bangun untuk pergi sekolah.

            Aku bingung apa yang harus kulakukan agar ibu tak marah. "Selamat pagi bu!" kataku ceria mengharapkan ibu tidak marah. "Apa yang ibu lakukan di sini?" Sebenarnya aku juga tau ibu kesini untuk apa. Tapi aku ingin basa basi dulu agar menenangkan emosi ibu.

            Ibu tetap memberi ekspresi marahnya yang sangat mengganggu. Aku tau itu artinya pikiran ibu tak termanipulasi oleh perkataan ku tadi.

            Menghindari sesuatu yang tak diinginkan aku beranjak dari kasur ku menuju kamar mandi. Kamar mandi ku berada di kamar ku. Jadi, aku tak perlu keluar kamar untuk masuk ke kamar mandi. Saat aku menggenggam gagang pintu, aku menengok kebelakang untuk melihat ibu. Ibu sudah pergi. Fiuh, aku lega tidak mendapat amarah yang lebih parah.

            Aku membuka pancuran air dan membasahkan seluruh tubuhku. Aku mencoba mengingat apa yang aku mimpikan tadi malam. Aku merasa mimpiku tadi malam sangat menyeramkan. Tapi aku lupa aku mimpi apa. Aku ingat saat aku bangun wajahku basah oleh air mata. Jarang sekali aku menangis sebelumnya karena bermimpi.

Little Girl With Her GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang