Orang bilang, psikopat tidak punya hati..
Apa itu benar?Apa Mingyu memang tidak punya hati?
Atau...
Dia berbeda dari semua psikopat yang lain
Bagaimana jika hatinya lunak, sangat lunak, dan terlalu lunak. Sampai-sampai ia tak kuasa menahan tangis ketika mengingat masa lalunya yang kelam. Bukankah itu menarik?
Tak ada yang tau. Dia menutup rahasianya sangat rapat. Termasuk tentang jumlah korban yang sudah ia bunuh. Lima? Sepuluh? Dua puluh? Sekali lagi tidak ada yang tau, sekalipun. Namun ada sebuah kisah dimana kau bisa melihat sisi lunak di balik sisi keras Mingyu. Akan kuceritakan sekarang. Tak perlu tisu atau kudapan untuk menikmati ceritanya. Semuanya tidak menarik di mataku. Baiklah akan kuceritakan.
------
Gyeonggi-DoTepatnya di Anyang-ssi. Banyak berjajar rumah-rumah. Salah satunya dihuni sebuah keluarga kecil. Sepasang kekasih dan seorang darah daging mereka. Bisa ditebak, Mingyu hidup dengan masa kecil yang waktu itu bahagia. Kebahagiaannya tidak berlangsung lama. Sampai suatu saat dia berumur lima atau enam. Entah, dia selalu mengubahnya ketika ia cerita padaku. Anggap saja dia berumur enam pada waktu itu.
Malam menjelang natal, semua bersuka cita tak terkecuali Mingyu dan ibunya. Tanpa ayahnya? Ya, ayahnya berkata akan pulang larut. Akhirnya ia hanya merayakan natal hanya berdua dengan ibunya. Di setiap malam natal, semua anak berharap ada bunyi lonceng yang terdengar dari atas rumah, semua anak berharap ada sesosok kakek tua berbaju merah memberi mereka hadiah yang mereka inginkan. Semua bermimpi indah. Kecuali Mingyu..
Ayahnya tega membunuh ibunya
Ia menyaksikannya sendiri
Trauma?
Tidak
Karena pada dasarnya laki-laki itu kuat. Meski ia menangis karena kehilangan
Setelah puas dengan istrinya. Ayahnya pergi untuk membunuhnya. Sayangnya lelaki paruh baya itu tidak pernah tau benda kesayangan Mingyu yang selalu ia bawa kemana-mana. Hanya dia dan ibunya yang tau. Ayahnya semakin dekat. Mingyu mengeluarkan benda kesayangannya.
"Nak.. kau tau kenapa aku ingin membunuhmu?"
Kau kira Mingyu berubah setelah beberapa tahun berikutnya?
Tidak
Dia berubah seketika saat ibunya mati
"Ya.. kau hanya seorang lelaki cabul tak berperasaan yang tidak menginginkanku. Asal kau tau saja, aku juga tidak menginginkanmu. Jadi, atas nama Tuhan enyahlah kau dari dunia ini"
Ia menusukkan benda kesayangannya ke dada mantan ayahnya. Sebuah pisau lipat yang ia asah setiap hari. Mingyu tau jika itu hanya sebuah pisau lipat, jadi ia lari sejauh yang ia bisa. Ia menangis, menangis sepanjang pelariannya.
Ia lari begitu saja?
Tidak
Ia masih sempat menghampiri ibunya. Ibunya masih memiliki beberapa hembusan nafas terakhirnya sebelum akhirnya beliau wafat. Ia tidak tau harus kemana tanpa ibunya. Nyonya Kim masih bisa berkata sepatah atau beberapa patah kata.
"Mingyu... hitam tidak akan memberimu kepuasan... larilah... lari..."
Di situlah akhirnya dia bertemu dengan seorang pesulap di sebuah taman hiburan. Pesulap itu adalah Santa bagi Mingyu. Akhirnya ia tinggal di sana sebelum ayahnya yang selamat membawanya kembali ke rumah.
Jangan tanya padaku bagaimana kelanjutannya. Tapi pada akhirnya, ayahnya tewas dibunuh olehnya. Ia kembali ke sirkus, tak peduli ia jatuh miskin, asalkan dia punya keluarga yang mengerti tentang perasaannya. Mingyu kembali menjadi anak baik, dan suatu takdir yang tidak ia ceritakan padaku membuatnya menjadi seorang psikopat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Joshua [[COMPLETED]]
FanfictionGimana sih rasanya ngerawat detektif yang super duper pendiem? . . Disclaimer: FF ini ditulis sekitar tahun 2015-2016, jadi mungkin bahasanya norak menurut kalian