Ia terbangun..
Derap langkah kaki pun mulai terdengar. Ia tak bisa berbuat banyak kecuali bernafas dan mengedipkan kedua matanya. Ia berkedip, gelap.. yang dilihatnya hanya langit-langit dan sebuah tirai yang menjuntai dari atas ke bawah. Ia tidak ingat apa yang sudah terjadi. Seingatnya ia berada di penjara, setelahnya tidak ada apapun kecuali bayangan hitam.
Ia tau ada seseorang di sebelahnya. Seorang perempuan, duduk di sebuah kursi dan tertidur dengan kepala di atas ranjang. Perempuan itu cantik, Perempuan itu berambut panjang, danPerempuan itu berhasil membuatnya tersenyum, meski tak terlalu lebar karena ia merasa tidak enak.
Detektif Lee Chan, bahagia bisa membuka matanya kembali setelah beberapa hari koma. Bahagia juga karena bisa melihat perempuan yang tertidur di sebelahnya. Ia mengucap nama perempuan itu.
"Genesis.."
Namanya seperti sebuah prasasti atau papirus. Perempuan itu terbangun.
Kenapa ia bernama Genesis?
Dalam sebuah waktu, Chan pernah merasa sendiri tanpa seseorang bahkan sesosok makhluk halus di dekatnya. Sempat ia lelah menunggu seseorang untuk mengetuk pintu rumahnya. Tepat disaat ia lelah untuk yang terakhir kali, perempuan itu datang. Dia bisu, dia datang tanpa nama, tanpa diundang, dan tanpa apapun. Ia datang hanya dengan luka yang ia bawa, dan 'beban' yang ia pikul. Beban? Itupun masih mebjadi sebuah tanda tanya bagi Detektif Chan.
Ia kemudian memanggilnya Genesis, bahasa Yunani untuk 'Awal' dan sesuatu yang baru. Sejak kedatangannya, Chan memulai hidupnya dari awal lagi.
Detektif Chan membelai lembut rambut gadis bernama Genesis itu. Genesis tersenyum sebelum kemudian ia memeluk Chan.
Terima kasih, Genesis berucap
"Untuk apa..."
Kau masih mau menatapku setelah apa yang terjadi
"Gene..."
Aku kira aku akan sendiri lagi, terima kasih Chan..
"Tidak, tentu tidak... yakinlah aku pasti kembali..."
-----
Kau menatapnya kesal. Duduk dihadapannya memang kesukaanmu, tapi tak kau sangka duduk di seberangnya bisa menjadi hal yang paling kau benci abad ini. Kau bertopang dagu, begitupun Joshua. Kau mendengus, ia mendengus.
"Joshua~~"
"(Y/n)~~"
"Jangan ikuti aku!"
"Kenapa?" Ia bertanya sambil memiringkan jepalanya.
Belum sempat kau menjawab Opsir Kwon berlari menghampiri Joshua. Ia membawa secarik kertas. Nafasnya tergesa-gesa dan kemudian ia menyerahkan secarik keetas itu pada Joshua.
"Teka-teki lain?" Joshua meraih secarik kertas itu
"Tidak ada yang bisa memecahkannya!"
"Kupikir semuanya juga begitu," ujarmu mengejek
Gena Geno, Alpha Omega, Genesis Chana. Bukan teka-teki, tapi ancaman. Lihat pohon mana yang akan tumbang. Lihat, atau cabut kutukan yang menimpa Medusa
Chana? Joshua bergumam
"Apa Chana juga termasuk bahasa Yunani?" Ujarmu
"Aku sudah cari ke translator manapun dan hasilnya nihil. Chana bukan berasal dari bahasa Yunani, Latin, ataupun Romawi"
"Apa yang kau tau?" Ujarmu ketus pada Opsir Kwon
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Joshua [[COMPLETED]]
Fiksi PenggemarGimana sih rasanya ngerawat detektif yang super duper pendiem? . . Disclaimer: FF ini ditulis sekitar tahun 2015-2016, jadi mungkin bahasanya norak menurut kalian