Sore hari kau terbangun. Di saat matahari mulai terbenam dan melukis pemandangan indah yang terlihat dari balik dinding jendela. Kau ingat kalau akan ada kencan buta nanti malam antara Rea dan Bo Hyuk. Kau menggeliat dan mendapati detektif mesum itu sudah tidak ditempat. Kau menoleh ke kanan dan ke kiri. Kau temukan ia sedang duduk di ruang makan sambil membaca sebuah laporan ditemani secangkir kopi. Ia tidak memakai kaos hitamnya. Hanya tensokrap, perban dan celana pendek berwarna putih yang ada di tubuhnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyamu
Joshua menoleh
Membuat laporan, jawabnya
"Laporan apa?"
Rahasia^^
"😒..."
Kau mendatangi Joshua dan duduk disebelahnya. Kemudian pandanganmu tertuju kepada cangkir kopi miliknya. Utuh, belum diseruput atau diminum. Kau menatapnya, wajahnya pucat hampir seperti kertas meski bibirnya masih merah muda. Nafasnya pendek-pendek tak beraturan. "Kau sakit?" Tanyamu lagi
Aku baik,
"Nafasmu tidak seperti biasanya"
Mungkin retakannya menyebar
"Kau lesu, apa kau kena anemia?"
Joshua balas menatapmu
Ia tersenyum. "Tidak," jawabnya singkat
"😒"
Kau tergerak mengambil sesuatu dari tas punggungmu. Sebuah oxycan dan selangnya. Kau berdiri dibelakangnya. Joshua menoleh, ia menolak sedangkan kau bersikeras. Akhirnya dia mengalah.
"Sakitku tidak separah itu bukan?" Ujarnya setelah dipasangkan selang oksigen
"Antisipasi.. dan.. kau tampak seperti seseorang dengan penyakit ekstra berat"
Ia tertawa sebelum kemudian berterima kasih dan fokus pada pekerjaannya. Joshua kembali menulis beberapa patah kata sebelum tinta pena miliknya habis. Detektif itu mendengus kesal mengingat jika itu pena terakhir yang ia miliki. Joshua menaruh kepalanya di atas meja ketika malas mulai menghampiri.
"Aku ada kencan malam ini," ujarmu
Joshua menatapmu kaget
"Bukan, maksudku... aku harus mengawasi kencan buta Rea dengan Bo Hyuk"
"KETUA JEON DENGAN DOKTER REA!?" ia berteriak kaget
"...... santai. Berharap saja Rea mau dipasangkan dengannya, Bo Hyuk bilang Rea itu sudah seperti obat yang ia minum sehari-hari"
"Pahit-?"
"... ya! Kau benar! Pahit!!! 😂😂😂😂"
"Dimana kencan butanya?"
"Kafe Poirot"
"Aku ikut, jika kau akan pergi dengan Opsir Jeon"
"._. Baiklah... kau boleh ikut"
Joshua beranjak dari kursinya. Beberapa langkah kemudian ia bersandar ke sebuah dinding. Beberapa langkah kemudian ia terjatuh. Kau mendekati Joshua yang sedang memegangi dada kirinya. "Kau mengalami serangan jantung!?" Tanyamu panik.
"Ini cuma angina* 😒. Dibiarkan saja juga akan hilang sendiri 😒"
"Kau tau jika sakitnya bisa menyebar sampai punggung, bahu, lengan, dan perut!!?"
"Akh!" Sakitnya mulai menyebar ke bahu.
"Ya ampun! Untung aku membawa oxycan.. jika tidak mungkin angina-mu bisa lebih parah dari ini," ujarmu sambil 'mengangkut' Joshua menuju tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Joshua [[COMPLETED]]
FanficGimana sih rasanya ngerawat detektif yang super duper pendiem? . . Disclaimer: FF ini ditulis sekitar tahun 2015-2016, jadi mungkin bahasanya norak menurut kalian