Im Sorry, Oppa

31 1 0
                                    

Aku berjalan sendiri menuju halte.

Rasa kesal menjalar, aku beberapa menit yang lalu bertengkar dengan dia.

Onew/Jinki: Ya!! sudah ku bilang, jangan berurusan lagi dengan namja seperti dia!!

Aku: Dia hanya teman.

O/J: Hanya teman? 

Aku: Oh Tuhan kenapa kau berpikiran lain Oppa?

O/J: Kau kira aku tidak tahu? Bahwa Kai itu menyukaimu. Dia sudah punya Soojung, dan kau berusaha didekatinya. Hey, kau punyaku.

Aku: Jangan terlalu keras padanya, oppa.

O/J: Membelanya?

Aku: Aku tidak ingin kau punya masalah dengan hobaemu itu saja.

O/J: Silahkan saja dekat dengan dia. Terserah kau.

mendengus kesal. sejurus kemudian aku pergi dari cafe tanpa berpamitan padanya.

Ya, Yura. Apa aku salah seperti ini? Aku hanya melindungimu.


" Yeoboseyo?"

"..."

" Yeoboseyo. Yura? Kau telfon tapi tak menjawabku. ada apa?"

" Oppa, maaf."

" Untuk?"

" Oppa. bahkan kau tidak ingat kita betengkar tadi?"

" Tidak."

" oppa!"

" Kenapa harus mengingat? Kau tidak salah."

" Oppa, menyindirku?"

" Tidak."

" Lalu?"

" Hei, kau sedang dimana, sayang?"

" Di rumah dikamarku."

" Di rumahmu ada orang tuamu?"

" Mereka pergi ke Daegu menemui nenek Kibumie."

" Kau punya air?"

" Ha?"

" Aku haus."

" Buka saja kulkasmu oppa."

" Cepat, kirimkan ke depan pintumu, aku haus."

" Eh?"

" Cepat Yuraaa."

pip, sambungan telfon terputus dan aku segera mengambil segelas coke di kulkas.


O/J: Tadaaaaa.

Aku: Oppaa?

O/J: Mana... minumku mana?

Aku: Ini..

O/J: Ahhh segar.. Sayang boleh aku masuk?

Aku: Tentu.


A: Maafkan aku.

O/J: Kenapa selalu minta maaf dari tadi.

A: Aku salah.

O/J: Untuk?

A: Dekat dengan Kai.

O/J: Hatimu?

A: Eh?

O/J: Jadi, hatimu telah juga dimilikinya?

A: Tidaklah oppa.

smirk menggoda.

O/J: Dia tampan. Dia berbakat, dan dia dia muda.

A: Oppa. Sudahlah, perempuan normal pasti akan bilang kalau Kai itu sempurna, kalau tidak, perempuan itu bodoh.

O/J: Jadi kau pintar?

A: Tentu, bisa menentukan siapa yang tampan, baik, lucu, dan tidak pernah marah. Sepertimu. Eum?

Oppa, jangan marah, aku janji tidak akan dekat dengan namja manapun.

O/J: Termasuk dengan Minnie, dan Bumie?"

A: Ahhhhh itu terkecuali.. Mereka sahabatku.

O/J: Iyaa... Come on, lean on me.

Menepuk pundaknya.

O/J: Karena kita tidak boleh tidur sekamar, baiknya kita tidur disini dan begini saja. 

A: Oppa, jangan macam-macam.

O/J: Just, kiss you?

A: Aniyaaa.

O/J: You too late, baby.

chu.

My ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang