Jatuh Hati

8 0 0
                                    

Ada ruang hatiku, yang kau temukan.

Sempat aku lupakan...

Kini Kau sentuh....

***

Berapa kali menepi kemari.

Mengetik dalam sendiri

Merasakan aroma silih berganti, mengamati, tiada henti, orang lalu lalang, menuangkan ide, bicara sembari menikmati secangkir kopi. 

Dalam sendiri mengamati, ada yang menawan hati. Terbiasa melihat gerak-gerik, sungguh, dia mungkin bukan salah satu yang berparas menawan di kelompoknya. Hanya saja dari sekian laki-laki dia nampak berbeda.

Dengan rambut terikat, sedikit ikal, tapi mampu membuat daya tarik tersendiri. Menyapa orang yang ia kenal dengan jenaka. Aku tahu dari atas sini, dia orang yang baik dan ramah, kelakar yang membuat orang disekitarnya meleguh lucu.

Setiap mata yang beradu, semesta menunjukkan, " hey aku disini". Begitu seterusnya. 

Lalu, dengan sengaja, menghampiri meja yang selalu sendiri.

" Kami tutup sebentar lagi. apa masih mau pesan minuman lagi?" katanya

" Tutup pukul berapa?" tanyaku

" Pukul 10."

" Aku tidak pesan apa-apa lagi. Hanya ini masih setengah jam. Bisakah, aku menyelesaikan pekerjaanku dulu?"

" Silahkan. Saya tunggu."

Bergegas memasukkan semua barang-barang diatas meja. lelah.

Turun dari lantai dua. membuka pintu pertama dan lalu pulang. 

Tak sadar ada yang memanggil.

" Kak."

Langkah tegapnya mampu menyaingiku.

" Kak. Tunggu sebentar."

Aku menoleh dan terperanjat.

" Saya bilang, saya tunggu."

Dahiku mengernyit. Tidak mengerti.

"Saya sudah selesai. Ada waktu?" katanya

" Saya mau pulang."

" Saya antar."

" Ojek saya sudah menunggu."

" Kalau begitu, kenalkan, nama saya Pam, Pamungkas."

" Saya harus pergi, ojek saya menunggu. Salam kenal."

" Kembali lagi kan kemari? Nanti cerita akan berlanjut."

" Tidak setiap hari."

" It's ok. Kalau kemari, tunggu saya sampai saya datang. Jangan beranjak. Saya tidak kemana-mana."

***

Aku bukan jatuh cinta 

Namun aku jatuh hati...

Ternyata, dalam diam dan mata yang beradu, tak perlu berpikiran buruk. Siapa tahu, ternyata menyimpan pikiran yang sama. Tertarik satu sama lain, berkelakar agar ditandai, semesta mendukung, bahwa dimana dia ada, akan selalu membuat tanda, lewat lirikan. " Hey, aku ada."

My ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang