Chapter 10

3.1K 147 0
                                    

Mel terkejut. Lalu menatapku.

"Apa gara-gara aku? Aku gak bermaksud..." kata Mel panik.

"Bukan Mel. Bukan karna kamu. Udahlah santai aja. Oy Rei, jangan mainin cewe lagi! Udah baikan kan?" Tanyaku pada Rei.

"Udah dong. Oh ya, kamu tau darimana?" Tanya Rei penasaran.

"Ryuu. Hehe." Kataku merasa pahit menyebut namaya. Tapi harus biasa! Rei dan Mel gak boleh tahu soal tadi!

"Oh Ryuu. Hmm.. tadi aku ketemu Ryuu dijalan. Katanya mau beli minuman dingin." Kata Rei.

"Hm, gitu. Heh, kita mau sampe kapan berdiri di depan pintu? Ayo masuk. Aku dan Ryuu tadi masak. Udah jadi." Kataku sambil masuk kedalam rumah diikuti oleh Mel dan Rei. Aku menaruh tas Mel dikamarku.

"Ai, aku mandi dulu ya." Kata Mel sambil mengambil pakaian tidur dari dalam tasnya.

"Oke." Sahutku sambil keluar kamar. Aku melihat Rei duduk disofa ruang tengah sambil main game di HPnya.

Oh iya, aku mau menanyakan sesuatu ke Rei.

"Rei."

"Hm?"

"Apa Ryuu suka mainin cewe?" Tanyaku. Lalu Rei tersenyum kecil.

"Gimana yaa... Ryuu itu gak pernah pacaran. Keluar rumah pun jarang. Taunya main game, nonton anime, baca komik, sama belajar. Dia juga dirumah terus kalau gak ada kegiatan atau tugas sekolah. Gimana dia mau dapat pacar, deketin cewe aja dia gak pernah." Kata Rei sambil tersenyum lalu melanjutkan ngegamenya.

"Hmm... gitu. Thanks" kataku.

"Ekhm, jangan-jangan kamu dan Ryuu..." kata Rei curiga sambil senyum-senyum.

"Nggak!" Sahutku kesal lalu pergi keluar rumah.

"Mau kemana?" Tanya Rei

"Cari udara."

"Wah, disini gak ada udaranya ya?"

"Tau ah!" Kataku ketus dan langsung keluar rumah, memakai sandal, dan mulai jalan-jalan.

Kalau perkataan Rei benar bahwa Ryuu begitu, jadi yang tadi itu....

Sial! Tetap saja menyebalkan.

Malam ini dijalanan ramai sekali, aku beberapa kali melewati toko. Dan tempat yang kutuju adalah cafetaria samping mal. Gak terlalu jauh dari rumah. Karna ini perkotaan.

Saat aku tiba didepan cafetaria, aku lalu membuka pintu Cafe tersebut. Nuasa cafetaria disini benar-benar hangat. Disini juga banyak menjual ice cream aneka macam rasa. Karna malam ini dingin, aku memesan coklat panas.

Aku melihat sekeliling ruangan cafetaria, lalu aku melihat Ryuu sedang duduk di tempar pojok kiri cafe. Ternyata dia disini. Ryuu terlihat melamun. Karna aku sudah terlanjur melihat Ryuu, akhirnya aku memesan 1 coklat panas lagi. Setelah mendapatkan 2 gelas coklat panas, aku menghampiri Ryuu.

My First Kiss'S My Love ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang