12[diner with him]

50 4 0
                                    

Setelah 15 menit duduk di kursi taxi akhirnya dera menemukan sebuah cafe yg di atas nya terpampang jelas tulisan cafe pelangi yg sangat besar.dera pun turun dari taxi itu setelah membayar ongkos pada supir taxi itu.ketika turun dari taxi,terlihat wajah yg sangat sumbringah saat menatap lurus ke depan sejajar dengan pintu cafe itu.dia pun melangkah kan kaki nya dengan penuh rasa yakin untuk bergegas masuk ke dalam cafe itu.

Dia memainkan mata nya dan mencari meja yg terdapang orang yg ia cari.terlihat,seorang lelaki yg sedang duduk santay di meja dengan nomor 08 melambaikan tangan nya padaku.ia memakai pakaian kemeja berwarna tosca dengan celana jeans hitam dengan rambut nya yg terdapat jambul ke atas membuat lelaki itu tampak sangat tampan dan menggoda semua wanita di cafe itu.dera pun langsung manghampirinya karna ia sangat kenal dengan lelaki itu.

"Selamat malam sunshine" sapa lelaki yg melambaikan tangan nya tadi pada dera yg ternyata adalah brian.
"Selamat malam juga cunguk genit" jawab dera ketus pada brian.mendengar dera memanggil nya denan sebutan itu,brian malam tersenyum seperti orang yg tidak waras.
"Waaaww cunguk genit.jadi itu panggilan sayang lo sama gue?" Sambil mengangguk angguk kan kepalanya dan terus tersenyum.
"Udah jangan basa basi.dita sama deandra mana?mereka belum datang?" Tanya dera pada brian melihat kursi di samping nya kosong dan hanya ada brian seorang di meja itu.
"Ya gak tau deh" jawab brian sambil mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa dia tidak tau apa apa.
"Astagah,mereka yg menjanjikan jam 7 tapi udah jam segini mereka malah belom dateng juga" omel dera kesal sambil mengutak ngatik handphone nya yg ia ambil dari dalam tas nya.
"Hallo,dit lo dimana?" Tanya dera saat berhasil menelpon dita.
"Gue di rumah.sory ya ra,katanya gue gak bisa dateng kesana deh.nyokap gue sendiri di rumah jadi gue nemenin nyokap gue" jelas dita pada dera di sebrang sana.
"Yaudah deh.bye" dera menutup telpon nya dengan wajah yg cemberut tidak enak di lihat.
Dera lalu mengutak ngatik handphone nya lagi setelah selesai menelpon dita.
"Hallo de,lo jadi gak ke sini?" Tanya dera pada deandra yg dia adalah satu satu nya orang yg ia andalkan untuk ikut makan bareng bersama di cafe itu.
"Mmm gimana ya ra,nyokap gue suruh gue bantuin tugas nya ade gue.soal nya besok di kumpulin nya" jawab deandra yg jawaban nya sama seperti dita yg menolak untuk datang ke cafe itu.
"Ya udah gak papa" jawab nya pasrah sambil menutup telpon nya.

Ia tidak tau apa yg harus ia lakukan.sementara brian hanya diam smabil terus menatap dera yg mulai gelisah kebingungngan.tak heran jika brian tidak merasakan hal yg sama karna ia sudah mengerti dengan taktik yg di lakukan oleh dita dan deandra.mereka sengaja beralasan agar tidak bisa datang ke cafe ini agar brian dan dera bisa berdua.dan brian pun bisa mengungkapkan perasaan nya yg slama ini dia pendam sendirian tanpa berbicara kepada siapa pun.
"Hellow sunshine.gue di sini kali,ya gak masalah juga mereka gak dateng kan udah ada gue" ucap brian sambil memainkan alisnya seperti merayu dera.
"Gue tau ada lo di sini.tapi lo bukan buat gue seneng tapi lo cuma bisa buat gue kesel" jawab dera tegas sambil pergi meninggalkan brian.brian pun pergi menyusul dera yg saat itu sedang menuju jalan raya mencari taxi.
"Jangan ngambek dong sunshine.gue janji bakalan buat lo bahagia malam ini,asal lo ikut sama gue" ajak brian yg saat itu di hiraukan oleh dera.dera tetap menoleh ke arah kiri dan kanan mencari taxi lewat.namun tak ada satu pun yg ia lihat.memang,jika malam hari taxi jarang sekali ada.
"Ayolah,taxi nya gak ada kan?mending lo ikut gue.dari pada lo kaya patung di sini" brian terus berusaha membujuk dera agar ikut dengan nya dan akhirnya bujukan nya pun tidak sia sia.dera menaiki motor brian tanpa berkata apa pun.dengan wajah yg terpaksa.dari pada ia kemalaman menunggu taxi yg entah kapan tiba.

Brian pun menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan cafe itu.brian membawa dera ke taman kota.

"Ko kita ke sini?" Tanya dera saat turun dari motor brian.
"Gue kan tadi bilang,kalo gue malam ini bakalan buat lo bahagia" jawab nya sambil tersenyum menggoda pada dera.
"Sini" ajak brian pada dera melangkah secara bersamaan.dera pun menuruti perkataan brian.
Mereka berdua pun duduk di sebuah kursi yg seperti nya sudah brian persiapkan.lampu lampu kecil yg menyala di tiap tanaman yg berada di sekeliling kursi itu membuat tempat itu menjadi indah.
"Gue boleh tutup mata lu?" Tanya brian pada dera.dera pun mengangguk menandakan menyutujui nya.brian menutup kedua mata dera dengan kain yg ia simpam di dalam saku celana nya.
"Bri,apaan sih ini.lo mau apa sebenernya?" Tanya dera dengan mata yg tertutup kain berwarna hitam.
"Nanti lo bakalan tau ko setelah gue buka tutup matanya" jawab brian sambil mengikatkan kain itu di kepala dera.
"Jangan jangan lo mau ngerjain gue yah?" Mungkin karna terlalu penasaran dera berpikir jika brian akan menjailinya.
"Gue kan udah bilang,kalo gue bakalan buat lo bahagia malam ini.udah lo diem" perkataan itu membuat dera pun terdiam dan tidak berkata apa pun.

Brian pun menyuruh seseorang di sana yg sudah brian bayar untuk menyalakan sesuatu yg akan membuat dera tersenyum.

"Gue buka.tapi lo jangan dulu buka mata lo sebelum gue hitung 1 sampai 3" jelas brian membuka kembali kain yg terikat di kepala dera.
"Ok" jawab dera dengan rasa yg tidak sabar menunggu apa yg akan brian berikan pada nya.
"1,,,2,,,3,,, lo boleh buka mata lo sekarang" ucap brian dan dera pun membuka mata nya perlahan.

Dug..
Dug..
Dug...

I LOVE YOU

Sebuah petasan dengan terdapat tulisan besar yg mengungkapkan perasaan brian pada dera.

Dera pun tersenyum bahagia melihat apa yg sudah brian berika pada dera.namun dera sedikit kebingungan dengan kata kata yg terlihat jelas di atas sana.

Terimakasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang