Terlihat,betapa serius dan fokus nya semua pemain futsal.beberapa pemain berlari kesana kesini untuk mendapatkan bola nya agar bisa di masukan ke gawang nya lawan.
Setelah cukup lama bermain futsal,dada brian terasa sangat sakit dan sesak di tengah pertandingan futsal.namun brian tetap memaksakan dirinya demi bisa membuat sekolah nya menang dalam pertandingan ini.
Brian seloyongan saat ingin bermain,dada nya semakin sesak dan brian pun semakin sulit bernafas.dita pun yg melihat brian yg seloyongan menghampirinya saat permainan di mulai.
"Bri,lo kenapa?" Tanya dita pada brian dengan rasa khawatir nya.
Brian tak menjawab pertanyaan dari dita.brian terus memegang dada nya."Gu gue gak papa.lll lo terusin main nya" jawab brian akhirnya berbicara walau ia sangat menahan sakit di dada nya.
Dita pun pergi meninggalkan brian walau sebenarnya ia sangat khawatir dengan keadaan brian.tapi,jika ia tidak meneruskan permainan ia tidak akan bisa membantu dera dan yg lain nya.Saat beberapa langkah dita melangkah kan kaki nya dari arah brian,terdengar suara seperti sesuatu yg jatuh.
Brug!
Dita memutarkan badan nya dan melihat ke arah suara itu berasal.dan ternyata brian yg terjatuh dan sudah berada di bawah tanah.
"Briaaann" jerit dita berlari kembali mendekati tempat brian berada.
dita menjadi pusat perhatian semua orang yg ada di lapangan itu.permainan pun tiba tiba berhenti tanpa aba aba dari wasit.dera yg sedang ada di dekat gawang lawan dan sedang membawa bola yg sedikit lagi akan ia masukan ke gawang lawan namun terhneti oleh jeritan dita.dera berhenti,lalu menoleh ke arah brian.
Terlihat oleh nya,brian yg sudah tergeletak di tanah dengan tidak sadar membuat dera berlari ke arah brian."bri,bangun bri" ucap dera sambil memegang pipi nya brian berusaha membuat brian kembali sadar.
"Bri,gue mohon bangun" dera terus berusaha membangun kan brian tanpa henti dengan air matanya yg terus ia keluarkan karna keadaan brian yg saat itu membuat dera begitu sangat khawatir.Brian pun segera di bawa ke rumah sakit agar bisa di tangani oleh dokter yg lebih bisa membuat brian kembali sadar.
Tiba di rumah sakit kota,brian segera di masukan ke ruang UGD untuk segera di tangani oleh dokter.sementara dera,dita dan deandra menunggu dokter keluar di ruang tunggu.untuk mengetahui apa sebenarnya yg terjadi pada brian dan apa yg membuat brian seperti itu.dera begitu sangat khawatir,ia tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.ia terus mondar mandir sendiri sedari tadi brian masuk ke ruangan itu.tidak seperti dita dan deandra yg hanya diam menunggu.
Tak lama,dokter nya pun keluar dari ruangan itu.
"Dok,gimana keadaan brian?" Tanya dera langsung menyambarkan pertanyaan pada dokter itu.
"Kalian bertiga siapa nya pasien?" Tanya dokter itu malah menanyakan hal lain pada mereka bertiga.
"Kita sahabatnya dok" jawab dita pada dokter itu.
"Ikut saya" ajak dokter itu yg berjalan menuju sebuah ruangan dengan di ikuti oleh dera,dita dan deandra."Silahkan duduk" ucap dokter itu saat tiba di sebuah ruangan kerja pribadi dokter itu.
Mereka pun duduk di kursi yg sudah di sediakan di sana.
"Dok,sebenernya brian knapa?" Tanya dera terus menanyakan hal itu.
"Jadi,brian menderita penyakit yg jantung stadium 4 lanjut.seharusnya ia tidak boleh melakukan aktivitas yg begitu berat,dia tidak boleh terlalu cape.karna itu akan jadi patal baginya" jelas dokter itu menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi pada brian.
"Apa?" Ucap dera sangat terkejut mendengar pernyataan dari dokter itu.air matanya berhasil terjatuh,hatinya begitu sakit.bukan karna ia juga mempunyai penyakit yg sama dengan brian,tapi karna ia bingung.kenapa brian sampai tidak berkata sedikit pun oleh nya,dan kenapa ia nekat untuk ikut pertandingan itu.Mereka pun kembali ke ruang tunggu dimana brian sedang di rawat.dera hanya diam tanpa kata dengan mata kosong nya yg terus melamun tanpa henti.dita dan deandra menghampirinya berusaha menenangkan nya.
"Ra,sebenernyaaaa gue sama dita udah tau kalo brian punya penyakit jantung." Ucap deandra mencoba untuk jujur pada dera tentang apa yg sebenarnya mereka berdua rahasiakan dari dera.
"Maksud lo?" Jawab dera menanyakan kembali karna tidak paham dengan maksud deandra.
"Jadi,waktu kemaren,pas pulang latihan.gue sama dita melihat benda jatuh dari dalam tas nya brian.itu alat yg biasa di pake sama orang yg punya sakit jantung.kita berdua nanya sama brian kenapa benda itu ada di tas nya.awal nya dia nutupin ke kita,tapi akhirnya dia jujur dan ceritain semuanya.kalo dia dari kecil emang udah punya penyakit jantung" ucap deandra menjelaskan semua yg saat itu terjadi.
"Lo tau ra,dia rela lakuin apa pun demi buat lo bahagia.supaya lo gak sedih.dia nekat ikut pertandingan ini cuma karna demi lo ra,karna dia tau kalo lo akan bahagia jik lo bisa menangin pertandingan ini" jelas dita meneruskan penjelasan dari deandra.
"Dia minta tolong sama gue dan dita buat bantu dia ngungkapin perasaan nya sama lo.dia sampe berlutut di hadapan kita berdua demi buat kita berdua bisa membantunya.lo inget waktu malem itu,pas kita ajakin lo makan bareng.sebenernya itu rencana gue sama dita supaya lo bisa berduaan sama brian.dan suapay brian bisa ngungkapin perasaan nya sama lo" dera hanya diam mendengar penjelasan dari dita dan deandra.ia tak menyangka akan semua pengorbanan yg brian lakuin buat nya.dia merasa bodoh karna malam itu ia malah memilih pergi meninggalkan nya di taman itu.