Epilog

143 5 2
                                    

Dera segera berlari menuju ruangan dimana brian di rawat.terlihat di dalam ruangan itu,seorang lelaki yg terbaring lemah dengan banyak kabel kabel di tangan dan dadanya.
"Bri,bangun bri.gue mohon" ucap dera berusaha membangunkan brian.
"Bri,bangun.gue bakalan jawab pertanyaan lo yg waktu di taman itu.gue mohon bangun bri" dera terus memegang tangan brian  dengan erat dan menempelkan tangan nya di kening nya dengan air mata yg terus mengalir dari arah matanya.
Tiba tiba tangisan dera terhenti saat salah satu jari brian bergerak dalam genggaman nya.sedikit demi sedikit mata brian terbuka.dera kembali tersenyum dan segera memanggil dokter.dera terus di samping brian sampai dokter pun selesai mengecek keadaan nya brian.
"Lo di sini ra?" Tanya brian dengan nada yg lemas.
"Sekarang gue tau semua nya bri.lo gak usah sembunyiin semua nya lagi dari gue" jawab dera membahas permasalahan yg lain tanpa menjawab pertanyaan dari brian.
"apa,pertanyaan lo yg di taman itu masih berlaku?" Tanya dera.brian hanya tersenyum walau badan nya sudah terbaring lemas.
"Sekarang,gue bakalan jawab itu.iya,gue mau jadi pacar lo.gue juga cinta sama lo bri" ucap dera,lalu memeluk brian dengan senyuman yg mereka berdua pancarkan.menandakan betapa bahagia nya mereka berdua.

Saat mereka menikmati suasana yg indah itu,tiba tiba dada brian kembali sesak dan membuat dera kembali khawatir.dera segera memanggil dokter,dokter pun segera menangani brian sementara dera harus menunggu di ruang tunggu dengan kedua sahabatnya.
"Brian raaa" ucap dera saat dalam pelukan deandra tak kuasa menahan sedih di dalam hatinya

Tak lama,dokter pun keluar dari ruangan itu.
"Gimana dok sama brian?dia baik baik aja kan?" Tanya dera dengan rasa yg sangat gelisah.
"Mohon maaf,kami sudah berusaha lakukan yg terbaik namun tuhan berkehendak lain.brian tidak bisa kami tolong.maaf.permisi" jelas dokter itu semakin membuat tangisan dera semakin dalam.bagaimana mungkin brian bisa meninggal,jelas jelas tadi baru saja ia dan brian bahagia bersama kenapa semuanya berubah begitu sangat cepat.

***

Pemakaman brian pun selesai,namun dera masih ingin berdiam diri di makam brian.tangan nya yg berisi bunga ia taburkan sedikit demi sedikit ke atas makam nya brian yg masih basah.tangan nya membelai lembut batu nisan milik brian.

Tak lama,brian pergi meninggalkan makam brian.karna ia tidak ingin semakin sedih,karna brian tidak ingin melihat aku sedih.

Saat perjalanan pulang,dera berhenti di sebuah danau yg waktu itu menjadi tempat kedekatan antara brian dan dera.suasana nya tetap sama seperti dulu,namun satu yg berbeda.hanya ada dera seorang diri di danau itu tanpa ada brian yg dulu slalu menemaninya di danau ini.dera duduk di sebuah dermaga yg berada di danau itu sambil melihat ke arah sekeliling danau itu.dalam benak nya ia berkata:

Terimakasih cinta,karna cinta aku jadi bisa tau apa arti dari cinta sejati,arti sebuah pengorbanan,kasih sayang dan cinta yg sesungguhnya.

Cinta yg membutuhkan pengorbanan untuk menjadikan cinta yg abadi.

      Selesai....

Makasih yg udah baca cerpen aku yg ke 2 ini.semoga cerpen yg aku buat bisa menjadi inspirasi buat semuanya...😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terimakasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang