11

50 4 0
                                    

Setiap hari dera dan tim nya berlatih tanpa henti demi bisa menjadi juara dan membanggakan sekolah nya.

Tak terasa,ini adalah hari terakhir mereka latihan.karna besok mereka akan melakukan pertandingan se_DKI untuk mewakili sekolah nya.

"Ok semua,hari ini kita tidak latihan.kita hanya membicarakan tentang strategi buat besok" jelas dera pada semua tim nya.
Brian sangat bersyukur sekali hari ini tidak latihan,dia tidak akan merasakan sesak nafas lagi setelah pulang latihan.namun dia tetap memasang wajah yg biasa saja.

Semuanya pun duduk berkumpul dengan serius mendengarkan penjelasan dari dera dan juga arahan dari pak doni yg kebetulan hadir pada saat itu.

"Sekarang,kalian pulang dan istirahat agar besok bisa siap buat pertandingan.selamat sore" ucap pak dino menutup latihan terakhir hari itu.

Semuanya pulang ke rumah nya masing masing.tapi tidak dengan dera,dia memilih untuk pergi ke ruang ganti untuk mengganti bajunya.

Sedangkan dita,deandra dan brian hanya duduk terdiam di lapangan.ketika mereka asyik mengobrol dan bercanda bersama tiba tiba sesuatu jatuh dari dalam tas nya brian.sialnya,di situ hanya deandra yg melihat benda itu jatuh dari dalam tas ketika dita dan brian sedang tertawa bersama.deandra pun mengambil nya dengan penuh rasa kecurigaan dan rasa penasaran.
"Bri,ini apa?" Tanya deandra sambil menunjukan benda itu pada dita dan brian yg sedang terlihat begitu bahagia sekali.
"Bri,ini kan buat orang yg punya penyakit jantung" ucap dita. brian hanya diam tanpa langsung menjawab.suasana seketika berubah menjadi tegang saat tadi mereka tertawa bersama.

"Mmm i i ini bukan apa apa ko" jawab brian sambil cepat mengambil benda itu dari tangan deandra.
"Lo pikir kita bodoh bri.kita tau lagi" brian pun bingung harus bagaimana agar mereka tidak curiga akan apa yg sebenarnya terjadi pada brian. 

"Mmm sebenernya,dari kecil gue punya penyakit jantung" brian akhirnya memberi tau mereka berdua dengan wajah menundung tidak bisa memandang ke arah mereka.
"Kalo lo punya penyakit jantung,ko lo nekat ikut pertandingan ini" tanya dita heran.dengan kebodohan yg sudah brian lakukan.
"Gue,gue,gue lakuin ini karna gue cinta sama dera.karna waktu itu gue liat dera sedih banget waktu dia mikirin kalo tim nya kurang satu orang.gue gak mau liat dera sedih,maka itu gue mutusin kalo gue bakalan main futsal di tim kalian" jelas brian akhirnya jujur pada dita dan deandra walau terpaksa.
"Tapi kan itu bahaya banget buat lo bri?" Saut deandra mencoba menyadarkan brian bahwa apa yg ia lakukan itu benar benar salah.
"gue tau,tapi gue bakalan lakuin apa pun buat dera.cinta yg membuat gue kaya gini" tegas brian membuat dita dan deandra diam tanpa kata.
"Cinta,semua orang bisa berbuat lebih gila karna nya" ucap dita dengan mata yg penuh arti.
"Besok kita bakalan tanding.malam ini,gue bakalan ungkapin perasaan gue ke dera.sebelum semua nya terlambat.jadi gue mohon,tolong bantu gue buat siapin semuanya" brian berlutut di antara dita dan deandra sambil mengangkat kedua tangan nya yg dia tempelkan pada kening nya.karna dia sangat membutuhkan bantuan dari mereka berdua,karna mereka adalah sahabat dera tadi SMP.
"Gue mohon bantu gue,buat yg terakhir kali nya" brian terus memohon tanpa henti pada mereka berdua.
Dita dan deandra saling berpandangan satu sama lain mengatakan bahwa apa yg harus mereka lakukan.dengan satu tarikan nafas akhirnya dita dan deandra pun menyiya kan untuk membantu mempersiapkan semua nya untuk nanti malam.

Ketika mereka sedang serius mengobrol,dera datang dengan pakaian yg berbeda dari sebelum nya.celana jeans,kemeja panjang,rambut terurai dengan di tutupi oleh topi yg membuat semua orang yg melihat nya tau jika benar benar tomboy.

Sesekali rambut panjang nya itu tertiup oleh angin.dera menghampiri mereka dengan ridak ada rasa canggung sekali pun.
"Guys.ko kalian belom pada ganti sih?" Tanya dera ikut duduk bersama mereka.
"Mmm i ini mau ko" jawab dita sedikit terbata bata dengan kedatangan dera.
"Em itu,itu apa bri?" Tanya dera saat tak sengaja melihat sesuatu yg asing di tangan nya brian.
"Emm eemm ini bukan apa apa ko" jawab brian sambil buru buru memasukan benda itu ke dalam tas nya.
"Eem o iya,besok kan kita tanding.gimana kalo nanti malem kita makan".kita kan lama gak makan bareng lagi" ucap dita memotong pembicaraan dan membuat dera tidak semakin penasaran dan bertanya tanya lagi pada brian tentang benda yg brian pegang tadi.
"iya,seminggu ini kan kita hanya sibuk latihan buat persiapan besok" dera hanya mengangguk mendengar pernyataan dari dita dan deandra.
"Boleh juga tuh,biar nanti malem gue deh yg tlaktir" jawab brian menyetujui nya.yg dalam hati nya dia mengerti apa yg akan di rencanakan oleh dita dan deandra.
"Ok.nanti kalian sms gue aja yah jam berapa dan tempat nya.gue pulang duluan yah" pamit dera melangkah pergi sambil memberika senyum perpisahan pada dita,deandra dan brian.

***

Jam dinding di rumah ku menunjukan bahwa saat ini pukul 18:45 wib saat nya dera pergi menuju tempat dimana acara makan bareng sama kedua sahabat nya dan cunguk genit itu akan tiba.saat tadi di WA dita berkata bahwa acara nya akan di mulai pada pukul 19:00 wib bertempat di cafe pelangi malam ini.dan kebetulan tempat nya tidak begitu jauh dan jika di perkirakan hanya butuh waktu 15 menit saja sampai di sana dari rumah dera.

"Sayang kamu mau ke mana rapih sekali" tanya mamah dera yg begitu heran dengan penampilan dera saat dera menuruni tangga dari arah kamarnya.
"Aku ada acara makan bareng mah sama temen temen aku.boleh kan mah?" Tanya berbalik tanya pada mamah nya meminta izin untuk keluar rumah.
"boleh dong sayang.tapi ingat yah,pulang nya jangan malam malam" mamah nya mengingat kan dera agar pulang tepat waktu sambil mengangkat telunjuk tangan kanan nya dengan tatapan serius pada dera.
"Ok mamah sayang" dera membalas nya dengan mengangkat jari ibu tangan nya pada mamah nya yg menunjukan bahwa dia mengerti apa yg di katakan mamah nya.
"Dera berangkat ya mah" pamit dera sambil mencium pipi  mamah nya dan pergi meninggalkan mamah nya.
"Hati hati ya sayang" teriak mamah nya saat dera menutup pintu rumah nya dari arah luar.

Terimakasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang