#3 - Good!!

87 9 9
                                    

Terima kasih sudah bersedia mampir memberi vote dan komentnya dicerita gaje ini. 

Siapa yang kangen AbiKeisha?akhirnya setelah sekian lama~ #elahRhomaIrama nyangkutnya ^^

Happy Reading !!

***


Authour Pov

Seorang gadis tengah gelisah menunggu kehadiran pemilik perusahaan disebuah ruangan diatas gedung. Dia menggigit bibir bawahnya tanda bahwa dia sedang gugup. Interior ruangan yang dihuni tak cukup menarik minat mata menggusir perasaan tidak nyaman. Jika saja dia bisa keluar dari sini diam-diam mungkin bis lebih baik, tapi nyatanya mustahil.

Pasalnya sejumlah bodyguard yang tadi membawanya masih setia berdiri didepan pintu. Hal yang paling membuatnya frustasi. Jika ia punya ilmu bela diri mungkin akan ia coba melawan, tapi kenyataan membuatnya harus nurut duduk diam.

Decitan pintu terbuka mengalihkan perhatian gadis itu. Kepalanya mendongak menatap laki-laki yang beberapa menit yang lalu membuatnya mengerang frustasi. Dengan rambut acak-acakkan dan lengan kemeja sudah dilipat hingga siku laki-laki itu duduk disebelah gadis itu.

Gerakan cepat yang dilakukan laki-laki itu yang membawa gadisnya dalam pelukkan membuat mata gadis itu melotot.

"Maaf.." Lirih Abi. Keisha masih terdiam hingga dia memberontak untuk melepaskan pelukan yang membuatnya tidak nyaman.

"Lepasss..."

Dengan menghembuskan nafas resahnya Abi melepaskan paksaannya digantikan merengkuh wajah Keisha dengan kedua tangannya yang besar.

"Kakak akan menjelaskan kenapa belum memberitahumu tentang rencana pertunangan kakak." Jelas Abi dengan penyesalan. Hatinya sungguh sakit melihat wajah gadisnya yang terlihat habis menangis. Hidung yang memerah dengan mata sembab cukup membuktikan walaupun tidak ada linangan air mata.

Keisha pun mengerutkan keningnya dan memandang getir Abi yang sudah diganggapnya seperti Arez, benarkah demikian?

"Kakak tidak perlu menjelaskannya padaku untuk semua yang akan kakak lakukan dan putuskan, aku tidak punya hak apa-apa dalam hidup kakak." Abi menggeleng kepala cepat tidak setuju dengan pernyataan Keisha.

"Tidak, kau lebih berharga dari apapun dalam hidup kakak Key, percayalah." Abi menghembuskan nafas pendeknya.

"Bahkan kakak tidak sanggup melihatmu terluka hanya karna kata-kata kasar sekalipun. Sebelumnya kakak berencana memberitahumu saat kita akan pergi lari pagi bersama tapi karna ada insiden kecil dan papamu juga sudah memberitahu secara tidak langsung. Kamu tahu kan kalau kakak sangat sayang padamu dari dulu sampai saat ini," Abi mengambil nafasnya.

"Kakak dijodohkan Key, dan kakak tidak sanggup menolaknya karena permintaan Bunda. Sebagai seorang laki-laki kakak sudah kalah sama perasaan kakak sendiri, karna diam-diam aku masih menyimpan rasa sayang dan cinta ini padamu Key...." Keisha terkejut dengan mata melotot dengan mulut setengah terbuka, tangan Abi bahkan sudah tidak lagi merengkuh wajahnya.

"Maaf telah membohongimu selama ini, tapi percayalah sedetikpun kakak tidak bisa berhenti memikirkan kamu. Bunda sangat khawatir pada kakak hingga akhirnya mencarikan kakak jodoh. Dan kakak sudah berjanji untuk belajar mencintai perempuan itu dan perlahan kakak akan menghilangkan perasaan kakak ini padamu." Jelas Abi dengan menundukkan kepalanya, ia tidka berani menatap mata Keisha yang bisa saja melemahkan putusannya. Rasa takut itu kembali datang seperti beberapa waktu silam.

"Ka--kakak....mencintaiku?" tanya Keisha terbata mencoba menatap wajah Abi yang sedang menunduk.

Abi mendonggak dan mengangguk lemah. Mulai detik ini dia harus bisa terima seandainya Keisha memilih menjauhinya karena benci.

NOTHING ELSE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang