Page Four

194 38 8
                                    

Kemarin gabisa publish, tapi yang ini gak pendek kok hueheh:3

Happy reading,

----

Dylan's POV

Hening. Selalu saja hening jika kita jalan bersama. Tidak ada yang berniat membuka suara, begitupun aku. Dia sepertinya massh memikirkan saat masuk diruang BP, mungkin ini kali pertamanya, dan bersamaku.

Tapi, hal ini sudah biasa bagiku.

Saat aku melihat Keira, sesuatu yang tak asing. Dia seperti seseorang yang didalam mimpiku waktu itu. Dia juga seperti seseorang yang kucari selama ini.

Kelasnya sudah dekat, waktu yang cukup singkat dan aku belum bisa terlalu dekat dengannya. Jadi, kuajak saja dia pulang bersama.

"Udah nyampe. Lo balik deh sana," dia berdiri didepan kelasnya sambil mengusirku secara halus.

"Kei, pulang bareng yuk." ajakku sok asik. padahal receh.

"Ha?" dia melongo. Mungkin aneh, baru saja bertemu lalu mengajak pulang bareng.

"Kita pulang bareng. Gue males gitu sendirian terus dimobil. Temenin gue ya, sekalian gue tau rumah lo," ajakku sekali lagi.

"Tap-"

"nggak ada penolakan." potongku cepat.

"Iya deh iya. Hush, sana." usirnya secara halus. Aku pun tersenyum kemenangan dan berbalik.

Aku kembali kekelasku, begitupun dengannya yang masuk kembali ke kelasnya. Saat di perjalanan menuju kelas, aku melihat perempuan yang sedang memandangi mading.

Dia siapa?

Anak baru?

Atau aku yang tidak pernah melihatnya?

Jadi, aku memutuskan untuk menghampirinya.

"Hei," sapaku. Dia berbalik sedikit terkejut mungkin kaget melihat orang seganteng aku menyapanya.

"H-hei." dia menunduk malu. Kan sudah kubilang,

"Ngapain?" tanyaku basa-basi.

"Nyari kelas," pandangannya teralihkan kembali kepada Mading dekat kelasku itu.

"Anak baru?" aku menaikkan sebelah alisku. Tebakanku benar, dia mengangguk.

Kali ini, dia berbeda dengan Keira. Dia memiliki sifat Feminim yang mencolok, beda dengan Keira yang sedikit tomboy.

Dan dia, sangat imut. Ingin sekali aku mencubit pipi chubby nya itu dan hidung pesek khasnya. Tetapi terlihat pas.

Dia adalah perempuan kedua yang kusapa, walaupu aku tak mengenalnya.

-

Author's POV.

Bel pulang sekolah berbunyi sangat nyaring. Seluruh siswa terlihat sangat gembira, sorak-sorak gembira terdengar dimana-mana.

Tidak dengan Keira, dia masih sibuk dengan buku-buku Fisika yang dihadapannya. Sarah dan Alin memutuskan untuk menunggu Keira. Sebenarnya bukan menunggu, tapi masih ingin menikmati wifi gratis sekolah.

Keira terlihat sangat pusing. Bagaimana pun caranya dia harus rajin belajar demi merebut posisi Dimas, si peringkat satu. Karena kesal namanya selalu dibawah Dimas.

Begitulah Keira, gadis tomboy dan cuek bisa ditemui di cerita lainnya. Tapi, dia sedikit aneh.

Dimas, si peringkat satu adalah teman SMP nya. Dulu Keira dan Dimas saling suka, karena sering saling ganggu. Tapi, saat Dimas mengungkapkan perasaannya Keira malah menghindar dan menjauhi Dimas.

B r o k e nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang