Hari minggu. . . .
Aku duduk di sofa ruang tamu sambil menytel radio dan membaca novel.
Aku menunggu teman-temanku datang untuk mengerjakan skenario drama. Kalau bisa sih hari ini harus selesai biar bisa langsung latihan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.15 . Namun belum ada satu orangpun yang datang. Huh, payah. Kalau pake acara telat-telatan kapan selesainya?
"Assalamu‟alaikum!!" Tiba-tiba kudengar suara seseorang mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
Aku segera beranjak dari sofa untuk membukakan pintu. Dalam hati aku lega. Untung sudah ada satu yang datang.
"Wa‟alaikum salam." Sahutku sambil membukakan pintu.
Aku terkejut mendapati siapa yang pertama kali datang ke rumahku. Al. .!!
"Lo sendiri?" Tanyanya setelah celingukan melihat rumahku melalui pundakku.
"Enggak, nyokap-bokap gue di dalem." Jawabku. Aku agak terkejut.
Tumben Al perhatian."Maksud gue Delon mana?"
"Oh, dia belom dateng. Belom ada yang dateng."
"Si Varrel nggak bisa dateng. Dia lagi demam. Dan Cinta nemenin Varrel." Al memberitahuku.
"So, kita cuma bertiga?"
"Yap!"
"Masuk dulu yuk." Ajakku.
Al mengangguk lalu masuk ke dalam rumahku. Sebenarnya aku heran juga sama Al hari ini. Tumben banget Al tidak membuat masalah. Ah, mungkin dia belum melakukannya. Kami kan baru saja bertemu. Dan sebelum Al melaksanakannya, aku harus mencegahnya.
"Al, kita adalah satu kelompok. Satu tim. So, untuk hari ini gue mau kita gencatan senjata. Nggak ada berantem lagi, oke?" Kataku tegas.
Al menyeringai. "So, lu masih butuh gue?" Tanyanya ge er.
"Nggak usah ge er deh lo! Siapa juga yang butuh lo? Gue cuma pengen tugas ini selesai dengan lancar. Itu aja." Ujarku keki. Lagian aku juga malas berteman dengan Al.
"Bentar ya, gue ke belakang dulu." Al mengangguk. Aku berjalan ke belakang untuk mengambilkan minum.
Aku mengambil sebotol besar lemon tea, setoples camilan, dan tiga buah gelas supaya kalau nanti Delon datang, aku tak perlu ke belakang lagi untuk mengambil gelas tambahan. Aku membawanya dengan nampan.
"Nih, minum." Suruhku sambil meletakkan nampan di meja.
"Thank you." Kata Al. Cowok itu menuangkan lemon tea ke dalam gelas sampai penuh lalu meminumnya hingga habis dalam waktu singkat. Gila, ini orang apa unta? Gelasnya kan gede, kok dia bisa ya langsung ngabisin minuman segelas penuh?
"Lu kalo minum kaya orang kalap, pelan-pelan dong. Ntar keselek." Kataku.
"Iya, maklum. Gue aus banget. Abis bersepeda panas-panas."
Aku dan Al mulai mengerjakan drama. Pertama-tama, aku menceritakan kisah Barbie as Rapunzel padanya supaya dia bisa membantuku membuat drama sambil menunggu Delon datang. Setelah selesai bercerita, aku mulai menulis drama. Ketika aku baru menulis setengah halaman, tiba-tiba ponselku berbunyi. Ternyata ada telepon masuk dari Delon.
"Halo?" Sapaku.
"Halo, Yuki! Sorry gue nggak bisa dateng. Ada keperluan mendadak nih. Gue disuruh ikut keluarga gue ke Cirebon buat nengokin nenek gue."
Kata Delon buru-buru."Apa?!! Lo gimana sih?! Kemaren kan kita udah sepakat!!" Pekikku marah.
"Ya maaf ini kan mendadak. Gue aja baru di kasih tau tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Kamu
RandomYuki lily kato Devon Alvaro Citra sintia Varrel bagaskara Cinta louren Gio abraha Delon Natasya Steven willian Karya @litaalvianti