BAGIAN VI

1.5K 152 11
                                    

Sekarang pelajaran akuntansi. Berhubung hari ini guru akuntansi yang mengajar di kelas kami tidak mengajar karena mengikuti sebuah tes, kami diberi tugas.

Tugasnya adalah membuat jurnal umum, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, dan laporan keuangan. Bagiku tugas ini lumayan sulit. Terutama jurnal penyesuaian. Bagi anak akuntansi, mengerjakan jurnal penyesuaian adalah pekerjaan tersulit.

Anak akuntansi memang benar. Sekarang aku kesulitan mengerjakan jurnal penyesuaian. Ku putuskan untuk bertanya pada Citra. Mungkin Citra bisa membantuku.

"Cit, jurnal penyesuaian lo udah selesai?" Tanyaku.

"Belom, gue aja udah mumet banget."

"Lo udah belum, Nin?" Aku beralih bertanya pada Nina. Nina hanya menggeleng.

Aku mendengus. Duuh. . .! Gimana nih? Apa aku minta tolong sama Natasya aja ya?

"Eh, kayanya Steven udah selesai. Tadi gue liat dia udah sampe neraca lajur." Kata Citra.
Aku mengurungkan niatku minta bantuan pada Natasya.

"Kok lo nggak minta ajarin aja sama Steven? Lo kan tau dia udah nyelesaiin jurnal penyesuaiannya."

"Nah, ide bagus tuh. Lo aja yang minta tolong." Cetus Citra.

"Gue? Ogah ah, malu." Kataku berbisik.

"Ah, elo. Pake malu segala. Lo kan tinggal bilang mau minta ajarin.

Apa susahnya sih ngomong gitu? Selain kerjaan lo selesai, lo juga bisa deket-deket sama Steven. Lumayan kan?" Kata Citra enteng.

Citra benar. Ngomong itu gampang, tapi masalahnya yang diajak ngomong itu Steven. Cowok yang. . .. Senyumnya aja udah bikin lutut lemes.

"‟Udah sana cepet." Desak Citra.

Setelah mengumpulkan keberanian, aku berbalik untuk minta ajarin Steven membuat jurnal penyesuaian. Namun sayang, Steven tidak ada di tempatnya.

"Apa?" Tanya Al yang duduk sendirian di tempatnya.

"Steven mana?" Tanyaku.

Raut wajah Al langsung berubah seketika. "Ngapain lu nyariin Steven?"

"Bukan urusan lo." Ujarku.

"Tentu itu urusan gue. Steven kan temen gue." Al ngotot.

"Cuma temen kan? Bukan pacar? Suka-suka gue dong mau apa nyari Steven." Kataku.

"Mana Steven?" Aku bertanya lagi.

"Tuh." Jawab Al sambil menunjuk kearah dimana Steven berada.

Aku tertegun melihatnya. Steven sedang duduk di samping Natasya. Sepertinya mereka sedang mengerjakan tugas Akuntansi bareng. Mereka terlihat begitu dekat dan bahagia. Sumpah! Aku jealous melihatnya.

Tanpa mengatakan apa-apa, aku kembali ke tempat dudukku. Sepertinya aku harus berusaha sendiri.

Sebodo ah! Kerjakan saja sebisanya, semampunya. Masalah betul atau salah, itu belakangan. Yang penting aku mengumpulkan tugas.

***

Pelajaran akuntansi telah usai. Sekarang istirahat pertama. Aku malas beranjak dari tempat dudukku. Aku sedang bad mood. Apalagi melihat kebersamaan Natasya dan Steven. Mereka terlihat tidak seperti teman, melainkan lebih dari itu. Walau mereka berdua belajar, tapi nggak ada tuh tampang-tampang mumet seperti yang lain. Mereka malah ketawa-ketiwi dan terlihat santai banget. Udah gitu jarak duduk mereka juga dekat sekali. Pasti sekarang Natasya bahagia banget. Apakah sebenarnya Steven naksir Natasya?

Cintaku KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang