Part 4

1.9K 41 1
                                    

" hai , lit hai baal " ucap seorang wanita berparas cantik dengan jepit rambut pink terkait di rambutnya.

" hai zy " ucap gue pada wanita dihadapan gue sama Iqbaal.

" loe kenapa baal , nggak suka ya gue kesini , kok loe nggak bales sapaan gue sih " ucap Wizy.

" eh nggak ...bukan maksud gue kayak gitu..... ehm hai juga Wizy " ucap Iqbaal gugup, iyalah dia gugup orang dia sedang berada di depan sang pujaan hati *lebay*.

Wizy Mindya, yes dia Wizy cewek cantik pintar pula. She is perfect for Iqbaal, Iqbaal suka sama Wizy sejak SD kelas 4 waktu itu Wizy pindahan dari Surabaya dan setahu gue dia udah netap di Jakarta sampe sekarang. Tapi sayang kelulusan SD kita nggak pernah ketemu lagi sama dia hingga sampai disaat gue meet again with her di toko kue punya nyokap nya.

Flashback

" aww " ucap gue ngelihat baju gue yang berlumuran cream karna seorang gadis tak sengaja nabrak gue.

" aduh maaf mbak saya nggak sengaja " ucap nya dengan raut wajah bersalah.

" loe...loe Wizy kan " ucap gue ragu yang terus manatap nya lekat.

" ehm loe Lita " ucap nya meyakinkan.

" masih aja ceroboh loe "

Pause

" gue duduk disini ya "ucap Wizy yang masih berdiri di depan gue dan segera duduk setelah gue sama Iqbaal mengangguk yang berarti memperbolehkannya untuk duduk, dan yang bikin gue ngakak setengah mampus wajah Iqbaal yang sedikit memerah karena Wizy memilih untuk duduk di sebelahnya #ambiltoalangsungteriakmiriporangstress

***

Pulang sekolah

" cinta ku padamu takkan pernah usai  " itu kata mutiara yang gue baca dari salah satu halaman di buku novel pemberian Aldi. Novel tebal yang berisikan banyak cerita cinta , perpisahan , happy ending , ataupun yang berakhir sebuah tangisan.

Dug...

Dan tiba-tiba gue denger ada sesuatu yang menabrak kaca pintu yang ada di balkon , langsung aja gue keluar tanpa gue sangka ada sebuah batu terbungkus kertas biru itu dari Bastian cowok gue. Inilah yang selalu dia lakuin , buat hati gue melayang akan keromantisannya. Rasanya gue mau terjun sekarang melihat sosok nya yang berada di lantai dasar ,tanpa pikir panjang setelah membaca isi surat itu gue lari dengan senyuman yang terlukis jelas di bibir gue.

Hatiku selalu bersamamu

Begitu juga hatimu yang selalu tertanam dalam hatiku

Ku cintaimu lebih dari yang kau tau

I love you sweety

Di lantai dasar

" hosh...hosh " setelah gue sampe beberapa meter di depan Bastian. Gue berjalan pelan mendekatinya yang terlihat sangat cool.

" are you okey " ucapnya yang melihat gue aneh karena jalan dengan sangat pelan.

" ... " gue nggak jawab pertanyaan nya and sebuah pelukan gue berikan ke Bastian.

" I miss you " ucap gue yang emang bener-bener kangen ama dia , karna udah beberapa minggu ini gue nggak ketemu dia, yang ada cuman telefon sms twitter dll , skypean juga nggak memungkiri kalo gue kangen sama pelukan , genggaman tangan nya dan apapun itu yang penting gue pengen banget bertatap langsung sama dia.

" I miss you to sweety " ucap nya mengelus lembut rambut gue.

" kemana aja , kok nggak pernah dateng " ucap gue yang masih memeluk nya, namun akhirnya dilepas karna dia mau ngomong sama gue.

" aku nggak kemana-mana , sekarang aku ada disini " ucapnya dengan menggenggam kedua tangan gue.

" jangan pergi lagi ya , I need you , and I love you " ucap gue dengan mata yang sudah mulai mengeluarkan tetes demi tetes air mata.

".." dia hanya diam lalu menarik gue kedalam pelukan nya.

" me to " ucap nya lirih yag masih bisa gue dengar.

Brakk

" suara apa tuh " ucap bastian kaget , gue juga ikut kaget , untung cuman kucing kalo maling beuh bisa berabe.

" jalan-jalan yuk " ucap gue yang sudah berganti posisi di sebelahnya.

" up to you " ucap Bastian yang udah mulai muncul kejahilannya , dia cubit idung gue.

Gue pun segera ganti baju trus berangkat jalan-jalan bareng Bastian menggunakan sebuah mobil berwarna putih yang dulu bastian pernah bilang kalo itu adalah mobil impian dia dan akhirnya terwujud. Ya karna dia memang orang mampu.

Bahagia kini sedang menyelimuti gue dan gue rasa itu juga yang dirasakan Bastian. Sekarang Bastian lagi ngajakain gue buat main ice skating, jujur gue nggak bisa main ice skating naik sepeda aja jatoh muluk. Dan untung Bastian bisa main ice skating, gue seneng coach gue itu adalah pacar gue sendiri.

Saat terindah itu bukan dikala kau berikan sebuah tanda beruba perhiasan tahta, ataupun harta

Namun disaat kau menegerti apa yang kubutuhkan yaitu sebuah kasih sayang yang tulus apa adanya

            Ya ampun tersiksa gue main ice skating dari tadi jatoh mulu lempeng juga ni jubur gue. Tapi gue nggak bakal sesedih itu karna ada Bastian yang selalu mengulurkan tangan nya disaat gue terjatuh. Nggak terasa udah 1 jam gue main ice skating dan rasanya badan gue udah cukup dingin karna berlama-lama di wahana tersebut.

            Waktu ku bersamamu akan terasa singkat

Namun saat ku jauh dari mu sedetik itu bagaikan setahun lamanya

Tangan lembut Bastian tak pernah lepas dari tangan gue ada yang aneh dari dia. Itu adalah pemikiran yang paling konyol menurut gue, harusnya gue seneng. Dia ngajak gue pergi ke sebuah café dan memesan dua minuman dan makanan hangat , cocok dengan aktivitas gue tadi yang main ice skating lama banget.

" ian  , ngomong aja lagi " gue udah tau kalo dari tadi Bastian nyembunyiin sesuatu dari gue, dan gue tau gimana sikap dia kalo lagi nyembunyiin sesuatu dari gue.

" ... " Bastian hanya diam menatap mata gue dalam-dalam.

" aku tau " ucap gue yang tengah melihat mata Bastian yang memancarkan sebuah kesedihan.

" maaf , I . aku masih belum bisa yakinin mama " ucap Bastian menaruh telapak tangan nya diatas tangan gue.

" kalo kamu mau pu... " belum selesai berbicara jari telunjuk Bastian sudah menempel di bibir gue.

" nggak bisa , aku bakalan berusaha " ucap Bastian menurunkan jari telunjuknya.

" bukan aku yang mama kamu inginkan ,yan " ucap gue masih menatap Bastian.

" tapi aku ingin " ucap Bastian tersenyum manis ke gue dan gue membalasnya.

            Ya gitu deh kisah cinta gue sama Bastian tanpa ada yang merestui, gue nggak tau akan jadi apa hubungan gue nanti. Gue sih udah berpikir kalo gue nggak akan nyatu sama dia karna gue sama dia beda keyakinan. Dan itu yang ngebuat orang tua kita berdua nggak setuju.*huhuhu :'(*

Key

love coboy juniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang