Awal Sebuah Perasaan

213 8 2
                                    

**********
Sudah waktunya pulang, aku pun bergegas dan menghampiri andi yang masih sibuk membereskan buku di mejanya
"Andi yuk buruan pulang, sudah engga betah nih di sekolah lama-lama"
"Hari ini aku ada rapat osis, kamu engga kenapa-kenapa kan kalau pulang sendiri hari ini?"
"Yah, ya sudah deh aku pulang sendiri aja, aku pulang duluan ya! "
" iya, kamu hati-hati ya"
"Iya"

Sebenarnya aku malas pulang sendiri tetapi andi tidak bisa pulang bersama hari ini. Sebelum keluar gerbang ada yang memanggilku hingga menghentikan langkah kaki ku, langsung saja aku mencari asal suara itu ternyata farid.
"Cinta mau bareng engga?" Dengan nada berteriak.

" emang kita searah?" Tanyaku heran.
"Ya kalau engga searah juga engga kenapa-kenapa deh, mumpung aku sedang berbaik hati, hahaha"
"Mmm, ya sudah kalau begitu boleh deh "

Di perjalanan dia hanya diam saja, tetapi tidak apa lah yang penting aku ada teman untuk pulang. Tidak terasa sudah sampai di dekat rumahku.
"Makasih ya farid "
"Sama-sama, aku pulang dulu ya?"
"Iya, hati-hati ya"
"Iya"

**********
Hari pun berlalu begitu cepat setelah hari itu. Hari- hariku semakin dekat dengan si anak baru itu, lama- kelamaan entah mulai ada rasa rindu setiap harinya, terbayang wajahnya di setiap malam ku. Rasanya ada berjuta bunga tumbuh di hatiku. Perasaan apakah ini? Ini bukan perasaan biasa, aku selalu dekat dengan andi tetapi beda dengan aku jika bersama farid. Apakah ini rasanya jatuh cinta? Rasa yang belum pernah aku rasakan, dan sekarang aku merasakannya. Rasa ini begitu indah, kadang aku tersenyum sendiri dari lamunanku tentang farid dan terkadang rasa rindu membayangiku, bahkan kekhawatiran ku mulai menghantuiku dikala aku jauh darinya. Apa yang harus aku lakukan?, rasanya aku ingin selalu di dekatnya dan kini aku jadi bersemangat pergi ke sekolah. Apa dia merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan, rasa yang mulai tumbuh di hati ini ya, baiknya aku simpan rasa ini karena aku takut kalau dia tahu aku punya rasa ini dia akan menjauhiku.

**********
Hari ini pelajaran olahraga, kali ini bebas ingin olahraga apa, aku dan intan memilih untuk hanya melihat siswa kelasku bermain bola. Tidak bosan nya aku memandang farid bermain bola, dia sangat mengagumkan. Aku bisa mengendalikan mulutku agar tidak berbicara apapun tentangnya tetapi mataku tidak hentinya memancarkan rasa itu, semoga saja dia tidak peka tentang yang aku rasakan.





Semoga ceritanya kalian suka ya...
Jangan lupa tinggalkan jejak... 😊

Takdir Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang