Saat-saat terindah

161 8 0
                                    

Pada saat farid sedang main bola, tiba- tiba dia terjatuh akibat terdorong dengan lawan, alhasil jari kaki nya pun terluka dan berdarah. Rasanya aku sangat panik tapi aku tidak ingin menunjukan sikap berlebihan, bisa gawat bila yang lain tahu kalau aku punya rasa padanya. Untung saja andi langsung membawanya ke ruang UKS, aku pun mengobati kakinya, semoga yang lain tidak berpikir yang macam-macam. Pada situasi itu rasanya jantungku berdetak hebat dan ingin copot rasanya. Ya Allah aku rasanya ingin sekali memilikinya, apakah dia memiliki rasa yang sama dengan yang ku miliki untuknya juga?, melihat dari ekspresinya sepertinya dia tidak mencintaiku.

**********

Ujian Nasional pun tinggal beberapa bulan lagi dan akupun mengajak intan, andi dan farid belajar bersama , sayangnya intan tidak bisa karena ada urusan, andi sedang sibuk menyelesaikan tugas terakhir dan menyerahkan jabatannya kepada yang lain. Kini hanya ada aku dan farid, aku gugup sekali berdua dengannya. Pada saat aku sedang serius membaca buku tiba-tiba farid menyatakan sesuatu kepadaku.

"Cinta, apakah kamu mencintaiku?" Dengan gayanya yang santai namun serius membuatku sontak kaget, seketika tubuhku seperti patung dan jantungku rasanya berhenti berdetak.

"Kenapa memang kamu bertanya seperti itu?" Dengan kegugupanku dan tak habis pikir dia bertanya seperti itu.

"Aku tahu kamu cinta kepadaku, dari perhatianku kepadaku akhir-akhir ini, tatapanmu juga berbeda saat memandangiku, dan nada bicara mu itu berbeda dengan berbicara kepadaku. Jadi aku ingin tahu apakah kamu mencintaiku?" Dengan nada santai namun pasti dan membuat aku tidak bisa berkata-kata.

Aku salah duga padanya, ternyata selama ini dia tahu bahwa aku ada rasa padanya, tetapi apa yang harus ku jawab?, mungkin inilah sudah waktunya.
"Fa...fa...farid se...sebenarnya dugaanmu itu benar, aku jatuh cinta padamu. Entah sejak kapan rasa ini tumbuh di hatiku, tetapi aku tidak bermaksud untuk membuatmu tidak nyaman dengan perasaan yang aku miliki ini, walaupun aku ada perasaan padamu, aku tidak memaksamu untuk membalas rasa ini, setidaknya aku sudah mengutarakan rasa yang ku sembunyikan ini kepadamu" Dengan semua keberanian yang ku miliki aku mengatakan semua itu dan akhirnya aku lega telah mengatakan ini semua padanya.

"Cinta, asal kamu tahu sebenarnya aku pun mencintaimu, sejak pertama kita bertemu, kamu yang membuatku terpesona dan jatuh cinta kepadamu, tapi aku tidak berani mengatakannya kepadamu, aku senang sekali jika kamu juga mencintaiku, cinta apakah kamu mau menjadi penyemangatku yang mewarnai hari-hariku?" Aku merasa apa yang dia katakan seperi mimpi, kata-kata yang ku dengar ini begitu manis dan aku sangat senang mendengar kata-kata itu.

Mimpikah aku?, dia memiliki rasa yang ku miliki juga. Aku sangat senang sekali farid bilang itu. "Mmm.... i... iya aku mau" Seketika kami saling malu satu sama lain, hanya ada keheningan di tengah-tengah kami.

Sejak saat itu aku dan farid semakin dekat dan farid benar-benar membuatku selalu bahagia di setiap hariku, beruntung aku memilikinya. Kami sering berangkat sekolah dan pulang bersama, jalan bersama, belajar bersama dan farid sangat perhatian jika aku sedang sakit, bahkan dia rela tidak tidur semalaman demi menunggu aku yang sedang sakit sampai aku tertidur. Rasanya hari-hariku menjadi bermakna sejak bersamanya.





" Jangan bosan ya nunggu lanjutan ceritanya dan terimakasih yang sudah memberi jejak"

Takdir Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang