luka lama

59 2 2
                                    

Rencananya aku ingin pergi ke butik hari ini untuk mencoba baju yang telah di pesan andi waktu itu untuk pernikahan kami, harusnya andi ikut, tetapi kegiatannya di kantor sedang padat jadi aku pergi sendiri ke butik.

Tidak sengaja di jalan aku melihat seseorang yang dahulu sempat singgah di hati ini. seseorang yang menjadi cinta pertamaku di masa putih abu-abu. Ya dia adalah farid, dia orang yang telah menyakitiku. Seketika memory dahulu teringat kembali setelah sekian lama sudah aku kubur dalam-dalam.

Astaga, dia menghampiriku. Apa yang harus aku lakukan, gemetar rasanya tubuh ini. Aku ingin pergi dan pura-pura tidak melihatnya tetapi dia memanggilku yang menghetikan langkahku.

dia memohon untuk berbicara kepadaku sebentar lalu aku izinkan. Dia pun langsung pada intinya berbicara ingin memperbaiki apa yang dahulu dia hancurkan. dia ya dia ingin kembali kepadaku. Dia tidak sadar, sudah beberapa tahun ini dia tidak ada usaha untuk memperbaikinya, lalu sekarang dengan gampangnya dia ingin kembali dan dia bilang dia menyesal telah menyakitiku dahulu. aku telah di lamar andi dan beberapa minggu lagi pernikahan kami akan di laksanakan, yang ku rasakan kini campur aduk.

"aku mohon cinta kembalilah kepadaku, aku sangat menyesal dan aku sadar kamulah yang terbaik untukku, aku janji akan membahagiakanmu kembali dan memperbaiki semua yang telah aku rusak" dengan mata yang sendu menatapku.

" kamu dengan gampangnya bilang ingin kembali, kamu ngga tau bagaimana aku menghadapi semuanya dulu, luka dan kepedihan yang kamu ciptakan. Kemana kamu di saat aku butuh kamu? kamu hanya diam dan seolah melupakan semua yang kita lewati bersama. Kamu ngga peduli betapa hancurnya aku. Sudah terlambat ! hatiku sudah tertutup untukmu. Lagi pula, sebentar lagi aku akan menikah dengan andi" dengan segenap keberanian aku mengatakannya.

"kenapa kamu lebih memilih dia dari pada aku cinta? aku bisa bikin kamu lebih bahagian dari pada dia, kembalilah dan tinggalkan dia. Menikahlah denganku" sambil memegang tanganku.

"andi adalah orang yang selalu ada dan berusaha mengobati luka yang kau buat. Sudahlah jangan ganggu aku lagi, biarkan aku bahagia dengannya, yang lalu biarlah berlalu" aku melepas genggaman tangannya dengan kasar.

Farid hanya bisa terdiam dan yang anehnya lagi dia menangis, baru kali ini aku melihatnya menangis, mungkin dia benar-benar tulus dengan ucapannya, Tetapi semua sudah terlambat dan tidak ada gunanya lagi. Seketika aku langsung pergi dari dirinya dan tidak mau mendengar penjelasannya lagi walau dia memanggilku seolah tidak rela aku pergi. mungkin dia sekarang merasakan apa yang aku rasakan dahulu.






Takdir Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang