Tak Terduga

112 7 0
                                    

"Cinta ! Kamu jadian sama farid?" Andi tiba-tiba datang menghampiriku yang sedang asyik membaca novel, aku langsung menatapnya dan tersenyum kepadanya.

"Iya, aku sudah jadian dengan farid. Maaf ya aku lupa menceritakannya kepadamu" dengan malu-malu aku menjawab pertanyaan andi.

"Oh, ya sudah " dengan nada bicara yang dingin? Andi itu belum pernah bersikap dingin seperti ini. Memang salah ku, aku lupa menceritakannya, mungkin dia marah.

"Andi jangan marah, aku lupa. Maaf kan aku andi " aku merasa tidak enak dengan andi.
"Aku engga marah ko" andi berlalu setelah menjawab omonganku.

"Andi tunggu, andi kamu kenapa?" Dengan nada keras aku berbicara tapi percuma saja andi tidak menghiraukannya.
Sepertinya andi benar-benar marah, apa yang harus aku lakukan agar dia bisa memaafkan ku. Sungguh aku tidak sengaja tidak memberi tahu dia.

Di saat kebahagiaan datang menghampiriku, andi justru marah dengan ku. Andi seolah menjauhiku dan lebih memilih tidak berbicara kepadaku.

**********

Andi kini dingin sekali kepadaku dan sekarang-sekarang ini andi jarang di kelas, entah dia kemana. Tetapi masih ada farid yang selalu menemaniku. Dia belum memaafkan kesalahan ku juga ternyata, aku rindu andi yang dahulu.

Aku pun bertanya kepada intan tentang perubahan andi akhir-akhir ini. "Tan kenapa ya andi jadi dingin gitu ke aku, emang aku keterlaluan ya jika lupa memberi tahu andi tentang aku dan farid?"

"Mungkin dia kecewa kepada kamu karena dia tahu bukan dari mulutmu melainkan orang lain. Sabar cinta, mungkin andi perlu waktu untuk sendiri terlebih dahulu" dengan perlahan tapi pasti intan berbicara kepadaku agar aku dapat mengerti.

"Tapi aku rindu andi yang dulu" jawabku.
"Sabar, nanti jika andi sudah reda emosinya dia akan seperti semula" intan memelukku dan berhasil membuatku tenang sejenak.

"Semoga begitu" jawabku.

**********
Dua bulan berlalu, dan akhir-akhir ini farid berubah. Farid jadi jarang memperhatikan aku lagi. Terkadang aku sedih melihat sifatnya yang berubah itu. Apa kesalahan yang aku perbuat hingga dia menjadi berubah, aku terkadang bertanya kepadanya kenapa dia berubah, jawaban yang ku dapat selalu sama "aku masih sama dengan aku yang dahulu"

Mula-mula andi yang menjadi dingin terhadapku sekarang farid. Rasanya aku ingin berteriak sekeras-keras nya aku tidak suka situasi seperti ini. Aku ingin farid yang dulu, kemana farid yang dulu yang selalu peduli dengan ku, yang suka marah jika aku tidak ada kabar. Farid aku tidak ingin kamu berubah seperti ini, aku tidak suka, aku sangat sedih.

Aku sudah tidak tahan lagi dengan sikapnya itu, aku harus bicara dengannya bahwa aku tidak suka dengan sikapnya yang sekarang.

"Farid aku boleh tanya sesuatu engga?" Dengan gemetar aku bertanya itu kepadanya.
"Boleh" seperti biasa dia bicara sesingkat mungkin.
"Apakah kamu masih mencintaiku?, apa kamu sudah bosan dengan aku hingga kamu berubah dan tidak memperdulikanku lagi?" aku memberanikan diri untuh berbicara itu kepadanya agar aku tidak terus menerus bertanya-tanya sendiri.

Hayo apakah yang akan farid jawab?
jangan lupa tinggalkan jejak ya 😀

Takdir Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang