acara perpisahan

81 5 0
                                    

Keesokan harinya aku di bangunkan oleh intan pagi-pagi sekali, rasanya aku masih ingin tidur dan enggan untuk turun dari tempat tidur. Tapi hari ini ada acara yang di buat sekolah, acara pelepasan dan perpisahan gitu deh.

Dengan malasnya aku turun dari tempat tidurku dan langsung pergi ke kamar mandi, sungguh rasanya malas sekali dan mengantuk.

Setelah selesai mandi aku lumayan segar, tetapi masih tetap mengantuk. Aku langsung memakai baju kebaya yang ku bawa dari rumah dan aku dandan sendiri tidak di bantu oleh ahlinya, karena aku lebih suka dandan natural.

Yang lain sedang sibuk di riasi, aku malah sudah siap dan ingin langsung ke ruang tempat acara akan di mulai, tetapi intan belum siap, aku harus menunggunya karena aku malas jalan sendiri. Sambil menunggu intan, aku melihat pemandangan di balik jendela kamar hotel. Semua nampak berkabut dan masih gelap, hanya embun yang terlihat jelas di jendela-jendela.

Sedang asik melamun aku di kagetkan oleh intan, ternyata dia telah selesai. Aku dan intan pergi ke ruang tempat acara berlangsung.

Di depan ruang di selenggarakannya acara sudah ramai di padati siswa dan siswi angkatanku. Ketika aku sedang masuk ke ruang itu aku berpapasan dengan farid. Astaga rasanya aku ingin berteriak seketika itu juga, kami bertatapan sejenak dan farid memberi senyumannya, aku langsung sadar dan mengalihkan pandanganku.

Sambil jalan, aku masih mengingat farid. Aku kembali merasakan sakit itu akibat luka yang dia buat. Mungkin hati ini masih miliknya, aku merindukannya. Tapi yasudahlah aku sudah tidak mau ambil pusing. Aku tidak boleh terpuruk hanya karena mengingatnya.

Ketika aku dan intan sedang mencari tempat duduk yang kami inginkan, tiba-tiba andi memanggil dan mendekat.
"hay tuan putri, cantik sekali, luar biasa" katanya sambil menepuk tangannya.
"ih andi jangan keras-keras tepuk tangannya, dan jangan mengejek aku seperti itu" jawabku dengan nada kesal.
"aku engga bercanda cinta, kamu benar sangat cantik hari ini, aku jadi makin lope-lope sama kamu" katanya dengan nada menggodaku.
"sudah-sudah jangan berantem, masih pagi ini udah berantem aja kalian berdua, ayo kita langsung duduk yuk" kata intan yang sudah pusing melihatku dan andi bertengkar.
"ayo tan, aku udah engga mau denger gombalan dia lagi" langsung saja aku duduk.
"cinta aku boleh kan duduk di sini juga? " kata andi.
"boleh ga ya, mmmmm...kamu boleh duduk di sini, Tapi kalo kamu duduk di sini jangan ngegombal ya ! Jawabku.
"iya, iya. Lagi pula aku engga gombal, emang kamu hari ini cantik sekali ko" dengan nada pelan.

Acarapun di mulai, semua murid diam seketika mendengar MC acara berbicara.

Satu per satu acara telah di terlewatkan dan penampilan yang menghibur pun sudah tampil, kini tiba mengumumkan siswa terbaik di angkatan ini, aku tidak berharap banyak tentang itu. Nama pertama yang di sebut ternyata andi, aku tidak menyangka andi, langsung saja aku mengucapkan selamat kepadanya. Nama kedua yang di sebut aku tidak mengenalnya, nama terakhir yang di sebut ternyata Cinta Zahirah Azzalfa. Aku tidak menyangka MC menyebut namaku, aku yang terbaik di angkatan ini, apa aku sudah salah mendengarnya? Aku sangat kaget, dan intan menepuk pundakku dan membuatku mengerti bahwa ini bukan mimpi dan tidak salah dengar.

Aku sangat senang, dan langsung ke atas panggung. Rasanya semua orang menatapku saat ini, mungkin sekarang pipiku mulai memerah. Aku, andi dan anak itu di beri piala yang di serahkan kepala sekolah dan berfoto bersama.


Jangan lupa tinggalkan jejak dan komen, karena komenmu berarti untuk selanjutnya.
Dan terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan bosen-bosen nunggu update-an nya terus ya.

Takdir Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang